Virus Corona
Terjawab Mengapa Hasil Tes Corona Lama Keluar, Ahli Biologi Molekuler Blak-blakan Ngaku Kaget
Ahli Biologi Molekuler menjelaskan alasan mengapa hasil tes virus corona lama keluar. Mengaku terkejut.
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Ahli Biologi Molekuler Dr. Ahmad Rusdjan Utomo, menjelaskan mengapa selama ini hasil Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RTPCR) atau tes PCR pasien Virus Corona (Covid-19) kerap telat diumumkan.
Ahmad menemukan adanya tahap ekstra di dalam prosedur tes PCR di Indonesia.
Ia menjelaskan, di Indonesia tes yang dikenal dengan nama tes Swab itu menambahkan satu langkah ekstra yang bernama sequencing.
Dikutip dari YouTube Narasi Newsroom, Minggu (19/4/2020), awalnya Ahmad menyinggung soal prosedur tes PCR atau tes Swab berdasarkan anjuran WHO, CDC China, dan CDC Amerika Serikat.
Diketahui ketiganya memiliki prosedur yang serupa, yakni setelah dilakukan tes Swab hasilnya dapat segera diumumkan.
"Tidak ada yang mengatakan setelah RT PCR harus di-sequencing lagi," kata Ahmad.
Ahmad bahkan heran mengapa Kementerian kesehatan (Kemenkes) menambahkan langkah sequencing pada pemeriksaan PCR Covid-19.
Baca: Update Corona Global 21 April: 2,4 Juta Jiwa Terinfeksi, China Tambah Kasus Baru
Baca: 227 Santri Asal Malaysia di Ponpes Temboro Jalani Rapid Test Setelah 43 Rekannya Positif Corona
Baca: PM Selandia Baru, Jacinda Ardern Jadi Pemimpin Terbaik dalam Melawan Virus Corona
"Ini yang menarik, panduan dari Kemenkes ada tambahan satu step (langkah), setelah RT PCR, katakan positif, tetap harus dikirim ke Litbangkes untuk di-sequencing," jelasnya.
"Saya kaget terus terang saat itu. Kenapa?" lanjut Ahmad.
Ahmad mengatakan untuk mengetahui pasien bersangkutan positif Covid-19 atau tidak, cukup dengan dilakukan tes PCR.
Ia menjadi bingung mengapa sequencing yang sebenarnya tidak sesensitif PCR, justru digunakan oleh Kemenkes.
"Bagaimana kita memvalidasi sesuatu dengan yang less sensitive, itu beyond me (di luar pemahaman saya), saya enggak bisa paham itu," kata Ahmad.
Sequencing untuk Tracking
Di sisi lain, Ahmad mengatakan bahwa sequencing memang diperlukan, tetapi bukan saat ingin mendiagnosa, dimana hasil diagnosa harus segera dikeluarkan.
Ahmad menjelaskan sequencing memang bermanfaat ketika pemerintah ingin melakukan tracking (melacak) pasien Covid-19.
"Misalnya kita mau tracking ada pasien Covid positif," kata Ahmad.
"Itu virus dia dapat dari mana? Apakah dari China langsung imported China, atau yang dari Amerika atau dari Jepang atau dari Korsel?" sambungnya.
Namun Ahmad tetap bersikeras bahwa yang dibutuhkan oleh para tenaga medis saat ini adalah hasil yang harus segera diumumkan.
"Yang dibutuhkan dokter sekarang segera menentukan ini pneumonia biasa atau Covid, itu yang mereka harus tahu," kata Ahmad.
"Mereka enggak peduli itu virus dari Amerika, dari Wuhan."
Ahmad mengatakan apabila prosedurnya benar, dalam satu hari seharusnya hasil tes sudah bisa keluar.
"Kalau ini kita bisa benahi harusnya 1x24 jam itu bisa keluar hasil," terangnya.
"Yang sekarang kita dapati, kenapa orangnya sudah meninggal, hasil baru keluar? Padahal gunanya tes apa?" lanjut Ahmad.
Simak videonya mulai menit ke-3.40:
(Tribun Wow/ anung aulia malik)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Alasan Tes Pasien Corona Lama Keluar Kini Terjawab, Ahli Biologi Molekuler: Saya Kaget Terus Terang"