Cerita Hari Pertama Pasien Covid-19 di Wisma Atlet, Disambut Pengalaman Menarik & Rasa Kekeluargaan
Seorang pasien Covid-19 membagikan ceritanya di hari pertamanya saat berada di gedung Wisma Atlet untuk menjalani karantina diri.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pasien Covid-19 membagikan ceritanya hari pertamanya saat berada di gedung Wisma Atlet untuk menjalani karantina.
Lewat utasnya pasien bernama Juno ini membagikan berbagai foto dan cuitan berisi aktivitasnya.
Di awal utasnya, Juno memposting empat buah foto yang memperlihatkan fasilitas gedung berlokasi di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat ini.
Terdapat foto seperti lorong, lemari, dan tempat tidur dengan sprei berwarna putih.
Dalam utas Juno selanjutnya, dirinya membagaikan berbagai pengalamannya selama sehari berada di gedung Wisma Atlet.
Mulai kegiatan senam bersama dengan pasien lainnya hingga mereview menu makan siang.
Kepada Tribunnews, Juno mengaku tidak memiliki maksud apa-apa dibalik utas yang ia buat saat di gedung itu.
Juno mengatakan apa yang ia lakukan semata-mata untuk melepaskan rasa stres dan mengalihkan pikirannya.
Baca: VIRAL Kakak Adik Kelaparan di Muara Enim, Badannya Kurus Kering
"Sejujurnya awalnya tidak bermaksud apa-apa untuk sharing cerita mengenai fasilitas yang ada di gedung Wisma Atlet ini. Baik fasilitasnya maupun pelayanannya, ketika saya datang di hari pertama itu, besoknya saya langsung sharing kan."
"Wah ini ada kayak begini, kasurnya kayak begini, lemarinya begini, kamar mandi begini. Saya menulis itu untuk melepas stres dan mengalihkan pikiran," ujarnya kepada Tribunnews, Selasa (21/04/2020).
Juno menegaskan, membagikan aktivitas keseharian bukan hal yang baru baginya. Bahkan jauh sebelum berada di gedung Wisma Atlet ia telah melakukan kegiatan tersebut.
Berdasarkan komentar warganet di utasnya tersebut, Juno mendapatkan respon yang baik.
Utamanya untuk menetralisir stigma negatif dari warganet kepada gedung Wisma Atlet yang dijadikan perawatan pasien Covid-19.
"Ternyata hal itu dapat respon positif. Tulisan saya membawa sesuatu yang positif orang-orang di luar sana. Bahwa yang diluar memiliki tanggapan tidak bagus mengenai tempat ini."
"Mungkin identik dengan tempat perawatan para pasien Covid-19. Disitulah Wisma Atlet menjadi tempat menakutkan," ucap Juno.
Juno bersyukur, dengan dirinya membuat utas tersebut mampu menepis anggapan buruk terhadap keberadaan Wisma Atlet.
"Puji Tuhan, menjadi sesuatu yang positif. Saya sangat bersyukur sekali. Apalagi yang saya lakukan bermanfaat untuk orang lain dan bisa mengalihkan saya. Daripada saya mikirin yang aneh-aneh," ujarnya.
Baca: VIRAL Kisah Sedih Wanita yang Ayahnya Meninggal di Bandung karena Corona: Awalnya Didiagnosa Tipes
Dalam kesempatan tersebut Juno menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah terutama dalam hal mempersiapkan gedung Wisma Atlet sebagai rumah sakit darutat penanganan pasien Covid-19.
Juno mengaku beruntung mendapat perawatan medis di gedung tersebut.
Dirinya menyebut di lokasi perawatan pasien lain belum tentu memiliki fasilitas sebaik Wisma Atlet.
"Saya bisa bilang memang beruntung ada di tempat ini. Di tempat lain tidak sebagus inilah, ada nuansa rumah sakitnya."
"Enak di sini tidak ada nuansa rumah sakitnya, karena konteksnya kan di sini lokasi karantina meskipun ada tempat perawatannya juga," ucap Juno.
Saling menyemangati
Meskipun belum lama berada di Wisma Atlet, Juno telah mendapatkan sejumlah pengalaman menarik.
Termasuk saling memberikan dukungan, baik kepada sesama pasien maupun dengan tim medis yang ada.
Bahkan, Juno merasakan suasana kekeluargaan di antara sesama pasien.
"Seperti ada group Whatsaap itu menarik sekali, sebagai media saling memberikan perhatian dan saling support satu sama lain."
"Semua seperti sudah menjadi tetangga sendiri, jadi keluarga juga," tandasnya.
Juno berharap pemerintah daerah mampu meniru Wisma Atlet dalam hal menyediakan fasilitas kesehatan bagi pada pasien Covid-19.
Baca: Viral Video Pria di Bekasi Bacok Satpam Setelah Ditegur Tak Pakai Masker, Polisi Ungkap Faktanya
Ia menilai pemerintah pusat beruntung memiliki gedung yang tidak terpakai seperti Wisma Atlet.
"Pemerintah sudah cukup baik, saya melihat rumah sakit di daerah tidak sebagus ini. Namun tidak semua pemerintah daerah bisa menyiapkan fasilitas kesehatan penanganan Covid-19 dengan biak."
"Semua tergantung dari inisiatif pemerintah daerah sendiri." ujar Juno.
Terakhir Juno meminta pemerintah pusat maupun daerah lebih serius lagi dalam penangana Covid-19.
Menurutnya, pelayanan kesehatan tidak hanya sebatas memberikan sarana dan prasarana yang baik untuk pasien, tapi yang lebih penting adalah pengobatan.
"Bagi kami para pasien yang paling penting pengobatan, kalaupun harus tidur di rumah sakit tidak masalah, yang penting kondisi tubuh saya membaik," tutupnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)