Mudik Lebaran 2020
Survei Kedai Kopi: 41,5 Persen Warga Jabodetabek Tidak Akan Mudik
Lembaga survei Kedai Kopi melakukan survei persepsi publik soal keputusan untuk mudik di tengah pandemi corona.
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Kedai Kopi melakukan survei persepsi publik soal keputusan untuk mudik di tengah pandemi corona.
Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap warga Jabodetabek, menyatakan bahwa 94,8 persen responden tidak akan mudik jika memburuk. Sementara 2,2 persen mengaku akan mudik.
"Yang ternyata akan mudik, bilang ya kalau kondisi keuangan memburuk itu 2,2 persen. Sementara yang tidak mudil 94,8 persen, kalau ragu-ragu sisanya," ujar ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo dalam diskusi Ring 1 dan Rilis Survei Kedai Kopi melalui Webinar, Rabu (22/4/2020).
Baca: Pelatih Timnas Belgia Anggap Bencana Besar jika Liga Domestik Dihentikan
Sementara itu, sekitar 49,4 persen responden dari survei ini adalah pendatang. Sekitar 41,5 persen menyatakan tetap akan mudik di tengah pandemi corona, sementara 29 persen memilih pulang kampung.
Kunto mengatakan survei ini dilakukan sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan larangan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman.
Baca: Pelaku Pembacokan Sadis Satu Keluarga di Purwakarta Ditangkap, Motifnya Masih Didalami
"Jawabannya 29 persen menyatakan ya untuk mudik. Ini kita lakukan survei sebelum ada larangan mudik dari pemerintah. Sementara yang tidak 41,5 persen, dan sekitar 29,5 persen menyatakan ragu-ragu," ucap Kunto.
Sementara itu Kunto membeberkan bahwa dari total responden, jumlah pendatang paling banyak berasal dari Kota Tangerang. Sedangkan pendatang yang menyatakan akan mudik paling banyak dari Kota Bekasi.
Baca: Jokowi Anggap Ada Masyarakat Kecewa pada Kinerja Terawan adalah Wajar: Setiap Keputusan Ada Risiko
Seperti diketahui, survei ini dilakukan pada 14 hingga 19 April 2020 pada 405 dengan responden yang berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Survei ini menggunakan penilaian responden dengan metode skala 0 hingga 10, pemerintah.