Virus Corona
Cerita Menhub Budi Karya Sembuh Dari Covid-19, Bermula Dari Saran Luhut Hingga Wejangan Dari Jokowi
Budi Karya pun membagikan ceritanya bagaimana awal mula dirinya dinyatakan terjangkit Covid-19 hingga menjalani perawatan di RSPAD.
Penulis:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akhirnya kembali muncul dihadapan publik setelah dirinya dinyatakan sembuh dari penyakit virus corona atau Covid-19.
Budi Karya Sumadi sebelumnya dinyatakan positif mengidap penyakit Covid-19 pada 16 Maret 2020.
Saat itu, Budi Karya Sumadi tercatat sebagai pasien ke-76 yang terjangkit virus corona di Indonesia.
Budi Karya pun membagikan ceritanya bagaimana awal mula dirinya dinyatakan terjangkit Covid-19 hingga menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto.
Baca: Sembuh dari Corona, Menhub Budi Karya: Pak Luhut Penyelamat Saya
Sebelum masuk rumah sakit, Budi Karya mendapat telepon Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan menyarankannya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
"Pak Luhut penyelamat saya. Dua hari sebelum saya masuk rumah sakit, dia (Luhut,red) telepon saya. Dia meminta saya untuk ke rumah sakit," ujar Budi Karya.
Dilansir dari kompas.com, sebelum didiagnosis terinfeksi virus corona, Budi Karya awalnya mengalami demam.
Baca: Menhub Budi Karya Sebut Pebisnis Boleh Naik Pesawat Komersial, Asalkan Protokol Kesehatan Ketat
Kemudian, ia pun memeriksakan diri dan dokter saat itu mendiagnosanya terkena tifoid atau tifus.
"Jadi awalnya saya tidak tahu kalau kena Covid-19, karena dari data laboratorium itu menunjukkan tifoid. Nah, pada saat dinyatakan tifoid saya masuk ke rumah sakit, " ujar Budi Karya dalam konferensi pers secara daring pada Senin (27/4/2020) dilansir dari kompas.com.
Kemudian, saat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto barulah diketahui bila dirinya didiagnosis positif Covid-19.
"Jadi saya tidak tahu. Sebab saat terakhir diskusi sama dokter dinyatakan jika tidak mungkin ini Covid-19. Makanya dalam berita sebelumnya kan saya sakit dinyatakan tifoid," ungkap Budi.
Baca: Sembuh Dari Covid-19, Menhub Budi Karya Sumadi: Ini Suatu Mukjizat Bagi Saya
Usai didiagnosis positif Covid-19 itulah Budi Karya sempat tidak sadarkan diri selama 14 hari.
"Tentunya saya tidak tahu, saya tidak sadarnya 14 hari," ungkapnya.
Usai menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Budi bisa kembali sadarkan diri.
Namun saat sadar, dia pun mengaku masih membiasakan diri.
"Pada saat sadar, saya belum terlalu fokus ya, sebab saya pikirkan bagaimana saya mesti menyikapi diri saya. Intinya saya belum memikirkan negara dulu," katanya.
Setelah itu, Budi kemudian kembali belajar duduk, belajar untuk kembali menggunakan toilet, serta belajar makan dan minum.
Baca: RSPAD: Menhub Budi Karya Sudah Negatif Covid-19 dan Kini Dalam Proses Pemulihan
"Saya pun belajar bagaimana agar doyan makan dan minum ya, tentu atas bimbingan dokter dan suster yang merawat saya," kata Budi Karya.
Kondisinya pun berangsur pulih setelah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto selama 17 hari, terhitung mulai 13 Maret 2020 hingga 31 Maret 2020.
Selain itu, hasil tes PCR yang dilakukan sebanyak 2 kali berturut-turut dinyatakan negatif dari Covid-19.
Sehingga, pihak RSPAD pun menyatakan bila Budi Karya Sumadi sudah sembuh dari Covid-19.
Pada 31 Maret 2020, Budi Karya Sumadi pun diizinkan pulang dan harus melakukan isolasi mandiri di rumah dinasnya.
Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Brigjen TNI dr Albertus Budi Sulistya melalui siaran streaming, Senin (27/4/2020), mengungkapkan selama menjalani isolasi mandiri, kesehatan Budi Karya tetap dipantau tim medis.
Pihak RSPAD mengirim dokter untuk mengecek kondisi kesehatan Budi Karya di rumah dinasnya.
"Dari kriteria kesembuhan dari sebuah kasus Covid-19, beliau sudah negatif pada saat ini, dan saat ini beliau dalam proses pemulihan, serta perawatan beberapa penyakit yang menjadi latar belakang sebelumnya," ucap Albertus.
"Prinsipnya kondisi beliau pada saat ini sudah dalam proses pemulihan dan memungkinkan untuk bekerja dari rumah atau work from home, di samping beliau tetap kontrol dan dalam perawatan tim dokter," jelasnya.
Ditelepon Jokowi
Setibanya di rumah pada 31 Maret 2020, Budi Karya pun mendapat telepon dari Presiden Jokowi.
Jokowi mengucapkan selamat atas kesembuhannya dan meminta Budi Karya agar makan yang banyak.
"Presiden tahu bahwa proses orang Covid-19 ini harus ada satu gizi yang banyak, saya juga excersise agar bisa sama sehatnya seperti dr Budi dr Nyoto (tim dokter RSPAD,red) saya butuh recovery juga," ucap Budi.
"Sebenarnya enggak ada pantangan berarti, sama saja seperti saya sebelumnya, memang saya minum es memang enggak bisa, telor enggak banyak, daging seperlunya, disarankan sayur sama air putih," jelasnya.
Baca: Sembuh Corona, Menhub Budi Karya Mulai Ikuti Rapat Kabinet dengan Presiden Jokowi
Budi Karya pun menyampaikan terimakasih kepada tim dokter RSPAD Gatot Subroto dan juga para menteri kabinet Indonesia Maju yang selalu mendukungnya.
Menurut, Budi Karya, saat dirinya didiagnosis positif Covid-19, Presiden Jokowi pun menelepon istrinya selama setengah jam untuk memberikan dukungan moril.
"Saya ucapkan terima kasih pertama kali untuk Pak Presiden. Presiden itu pertama kali saat dinyatakan Covid-19, istri saya langsung ditelpon setengah jam, lama. Tabah ya, setelah itu kirim utusan," kata Budi Karya.
Siap kembali bekerja mulai 5 Mei
Budi Karya Sumadi meskipun masih menjalani isolasi mandiri, ia sudah mulai mengikuti rapat kabinet bersama Presiden Jokowi, Senin (27/4/2020) pagi.
Budi Karya mengaku akan mulai eksis kembali sebagai menteri pada 5 Mei 2020.
Hal ini dikatakan sendiri oleh Budi Karya melalui konferensi virtual pada Senin (27/4/2020).
"Saya baru akan eksis kembali tanggal 5 Mei, setelah masa isolasi mandiri dan kita akan bisa ketemu lagi seperti ini," ucap Budi karya.
Budi Karya Sumadi pun mengungkapkan bersedia mendonorokan plasma darahnya untuk penelitian vaksin virus corona atau Covid-19.
Baca: Cerita Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Tertular Virus Corona
Ia siap mendonorkan plasma darahnya kepada RSPAD Gatot Subroto untuk keperluan penanganan Covid-19.
"Plasma darah saya sudah dimandatkan oleh RSPAD, dan saya mau. Anytime saya diminta darahnya," kata Budi Karya.
Budi Karya mengatakan, plasma darah pasien yang sembuh dari Covid-19 bisa digunakan untuk penelitian vaksin.
Ia mengaku tidak perlu berpikir panjang jika RSPAD Gatot Subroto meminta untuk mendonorkan plasma darah.
"Saya tahu itu berguna untuk masyarakat," kata Budi Karya Sumadi. (kompas.com/ tribunnews.com/ fransiskus/ hari)