Senin, 8 September 2025

Virus Corona

Imigran Sumbang Kasus Covid-19 Terbanyak di Singapura, Infeksi Negeri Singa Tembus Angka 16 Ribu

Ini membuat jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Singapura menjadi 16.169 kasus.

Editor: bunga pradipta p
Malay Mail
Berbeda dengan aksi panic buying Februari lalu, saat semua warga Singapura memenuhi troli mereka dengan banyak barang seperti kertas toilet dan makanan, pembeli pada Senin (16/3/2020) malam di Singapura, terlihat hanya membeli dalam jumlah relatif lebih kecil. 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Depkes) sebelumnya telah mengkonfirmasi 528 kasus baru infeksi Covid-19 pada hari ini Kamis, 30 April 2020 siang.

Sebagian besar kasus adalah pemegang Izin Kerja yang tinggal di asrama pekerja asing.

Mothership.sg mengabarkan, enam dari kasus baru hari ini adalah warga Singapura atau penduduk permanen.

Ini membuat jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Singapura menjadi 16.169 kasus.

Ribuan Warga Curhat di Hotline Nasional

Lebih dari 6.600 warga Singapura menelepon hotline nasional untuk dukungan psikologis dan emosional.

Jumlah tersebut muncul sejak hotline nasional untuk dukungan psikologis dan emosional didirikan lebih dari dua pekan lalu.

Demikian diungkap Menteri Pembangunan Sosial dan Keluarga (MSF) Singapura, Desmond Lee, dalam unggahan Facebook hari ini Rabu (29/4/2020).

Menurut Lee, berbagai masalah telah didengar oleh National CARE Hotline.

Mulai dari soal kecemasan, perlunya dukungan emosional, kekhawatiran tentang keuangan dan perselisihan perkawinan.

Seperti dikutip Tribunnews.com dari mothership.sg, masalah-masalah lain yang diangkat termasuk ketakutan terhadap penyebaran Covid-19 dan kekhawatiran terhadap kesehatan pribadi dan masa depan.

Beberapa menelepon hotline hanya untuk didengar karena frustrasi dengan perubahan dalam kehidupan sehari-hari mereka akibat pandemi.

Baca: Amerika Serikat Tembus Angka 1 Juta Kasus Covid-19, Janji Trump hingga Anjing Pertama Tertular

MSF dan agen layanan sosial juga telah melihat peningkatan pertanyaan dan rujukan terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan konflik sejak dimulainya periode Circuit Breaker.

Adapun dalam unggahannya, Lee menyatakan terima kasih kepada sekitar 500 relawan National CARE Hotline yang telah maju untuk membantu mereka yang merasa kesulitan.

Para sukarelawan ini secara bergiliran bersiaga melayani hotline 24 jam.

Lee menyebutkan bahwa setiap panggilan itu unik dan memungkinkan bagi mereka yang terlibat untuk memahami berbagai tantangan yang dihadapi setiap individu selama pandemi ini.

Salah satu contoh panggilan termasuk orangtua yang prihatin yang merasa tertekan dengan kondisi kesehatan anak mereka.

Relawan Petugas Perawatan CARE (DCO) yang memberikan layajnan mendengarkan keprihatinan orangtua dan menyarankan strategi untuk mengatasi merawat dan mendukung anak mereka.

Contoh lain dari panggilan telepon adalah dari seorang lansia yang insomnianya memburuk karena kekhawatiran tentang Covid-19.

Penelepon dirujuk ke layanan kesehatan, karena mereka dinilai membutuhkan dukungan lebih lanjut.

"Menjaga kesehatan mental dan emosional kita adalah kunci bagi kita untuk muncul lebih kuat dari krisis ini," kata Lee.

"Mari kita beri semangat kepada anggota keluarga dan teman-teman yang kita kenal merasa sedih atau tertekan untuk mengangkat telepon dan menelepon ke National CARE Hotline, atau saluran bantuan komunitas kami yang lain."

Circuit Breaker

Baca: 5 Dugaan Penyebab Kim Jong Un Menghilang dari Publik, karena Covid-19 hingga Terluka

Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, menegaskan bahwa pencegahan Covid-19 di Singapura melalui circuit breaker akan diperpanjang.

Langkah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 tersebut diperpanjang hingga 1 Juni 2020 meski sejatinya akan berakhir 4 Mei 2020, mendatang.

PM Lee menyebut bahwa perpanjangan masa circuit breaker untuk memberikan langkah yang cukup dalam penanganan terhadap COvid-19.

PM Singapura Lee Hsien Loong memberikan update terkini tentang situasi penyebaran virus corona di Singapura, Kamis (12/3/2020).
PM Singapura Lee Hsien Loong memberikan update terkini tentang situasi penyebaran virus corona di Singapura, Kamis (12/3/2020). (Prime Minister's Office, Singapore)

Seperti dikutip dari mothership.sg, pengumuman tersebut diungkap PM Lee dalam pidato kelimanya di tenah pandemi corona.

Menurut PM Lee, langkah-langkah circuit breaker mulai berpengaruh.

Terbukti dari jumlah kasus di tengah masyarakat telah menurun dalam beberapa hari terakhir.

Warga Hanya Boleh Keluar untuk Makan & Beli Bahan Makanan

PM Lee juga menekankan pentingnya mengurangi jumlah kasus yang tidak terhubung, mencatat bahwa jumlahnya belum turun.

"Ini menunjukkan bahwa ada reservoir yang lebih besar dan tersembunyi dari kasus Covid-19 di masyarakat, dan reservoir ini adalah sumber dari kasus-kasus yang tidak terkait, yang belum kami deteksi," kata PM Lee.

Oleh karena itu, pihaknya akan berfokus menurunkan jumlah kasus yang bersumber dari komunitas.

Juga untuk mencegah kebocoran kasus dari asrama ke komunitas yang lebih luas, PM Lee mengatakan bahwa negara harus melanjutkan langkah-langkah circuit breaker yang ketat.

Dia meminta warga Singapura untuk tinggal di rumah.

Baca: Begini Cara Belanda dan Spanyol Buka Kembali Sekolah Selama Pandemi Corona

Lalu menegaskan agar warga hanya keluar untuk keperluan memenuhi kebutuhan pokok, seperti membeli makanan atau bahan makanan.

PM Lee juga mengatakan bahwa jika keluar diperlukan, anggota masyarakat harus pergi sendiri.

Bukan sebagai kelompok atau sekeluarga.

Adapun circuit breaker pertama kali diumumkan pada 3 April, awalnya dijadwalkan berakhir 4 Mei.

Langkah-langkah pemutus sirkuit di antaranya  sebagian besar tempat kerja ditutup atau diamanatkan untuk telekomunikasi, terkecuali terkait dengan layanan penting.

Sekolah dan institut pendidikan tinggi (IHL) juga pindah ke pembelajaran berbasis rumahan.

PM Lee saat itu menyarankan warga Singapura untuk tinggal di rumah dan mengatakan pertemuan harus dibatasi pada anggota rumah tangga yang sama.

Dia juga mengatakan orang harus pergi keluar untuk melakukan hal-hal penting, seperti pergi membeli makanan, atau bekerja di layanan penting.

(Tribunnews.com/ Chrysnha)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan