Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Dua Faktor Ini yang Membuat Masa Pandemi Covid-19 Bisa Cepat Berakhir

akhir Juni virus corona (covid-19) di Indonesia bisa berakhir, dan kehidupan masyarakat kembali normal pada Juli mendatang.

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews/Jeprima
Petugas medis menyiapkan fasilitas tambahan bed dan ruang isolasi khusus untuk menangani pasien Covid-19 di Ciputra Hospital CitraGarden City, Jakarta Barat, Kamis (30/4/2020). Ciputra Group melalui Ciputra Hospital CitraGarden City Jakarta dan Ciputra Hospital CitraRaya Tangerang mulai 1 Mei siap mengoperasikan ruang isolasi bertekanan negatif dengan total kapasitas 210 bed (tempat tidur) untuk menangani pasien Covid-19 sebagai bentuk aksi Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat dan dukungan kepada pemerintah. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kasus positif virus corona (covid-19) di Indonesia masih terus menunjukan grafis yang naik turun, yang datanya per 30 April 2020 terdapat 10.118 kasus positif, 1.152 pasien sembuh, dan 792 orang meninggal dunia.

Kalau Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan akhir Juni virus corona (covid-19) di Indonesia bisa berakhir, dan kehidupan masyarakat kembali normal pada Juli mendatang.

Baca: Update Corona Asia Tenggara 1 Mei Siang: Angka Infeksi Laos Terendah, Kematian Indonesia Tertinggi

Terkait masa berakhir covid ini, dr. Moh Adib Khumaidi S, POT, dari Ikatan Dokter Indonesia yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia menyebutkan sangat dipengaruhi oleh intervensi pemerintah dan kedisiplinan warga.

Jika keterlibatan pemerintah dalam mencegah covid-19 semakin kuat maka pengaruh terhadap kedisiplinan warga untuk tinggal di rumah dan jaga jarak juga akan meningkat dan masa pandemi segera berakhir.

Baca: Dunia Usaha Berperan Penting dalam Penanganan Covid-19

"Dengan demikian, jumlah pasien pada masa puncak bisa ditekan sehingga tidak melebihi kapasitas pelayanan kesehatan dan masa pandemi bisa berakhir lebih cepat serta kehidupan segera kembali normal," ungkap dr. Adib kepada Tribunnews.com, Jumat (1/5/2020).

Baca: Badan Intelijen AS: Virus Corona Bukan Buatan Manusia

Selain pemerintah, pemantaun progran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) juga disarankan melibatkan tokoh sosial sehingga terjadi kontrol sosial.

Adapun intervensi yang diharapkan dari pemerintah ini termasuk meningkatkan rapid tes massal dengan jumlah yang diperbanyak sehingga jumlah penderita cepat terdeteksi.

"Strategi rapid tesnya harus yang tepat yakni prioritas memastikan konfirmasi tes PCR dari PDP dan ODP serta segera dilakukan tracing contact dan surveillance," tutur dr. Adib.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved