Kamis, 4 September 2025

Virus Corona

Inggris Negara Terbanyak Kedua di Eropa untuk Jumlah Kematian Covid-19

Jumlah korban jiwa akibat Covid-19 di Inggris melampaui Spanyol, Perancis, hingga Jerman

Visit London
Ilustrasi perkotaan London 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam sejarah, Inggris mencatatkan jumlah kematian tertinggi kedua di Eropa akibat Covid-19.

Kini Inggris selisih sekitar 1.000 korban jiwa dengan Italia yang mencapai angka lebih dari 27 ribu kematian.

Lalu bagaimana tindakan Pemerintah Inggris dalam menangani Covid-19?

Petugas polisi di Inggris peringatkan warga yang berjemur dan pesta barbekyu di tepi pantai saat wabah virus corona
Petugas polisi di Inggris peringatkan warga yang berjemur dan pesta barbekyu di tepi pantai saat wabah virus corona (dailymail)

Aljazeera mengabarkan, sekitar 26.097 orang di Inggris telah meninggal per 28 April pukul 16.00 setempakibat Covid-19.

Public Health England (PHE) mengatakan pada hari Rabu, 29 April untuk pertama kalinya Inggris menorehkan jumlah angka harian tinggi mencakup kematian di luar penanganan rumah sakit.

Baca: Kepada Vladimir Putin, PM Rusia Mikhail Mishustin Ungkap Positif Covid-19

Angka itu termasuk 3.811 kematian tambahan.

Menteri Luar Negeri Dominic Raab, yang dalam beberapa pekan terakhir meggantikan Perdana Menteri Boris Johnson, mengatakan ada 756 lebih banyak kematian di semua penanganan yang dilaporkan pada Selasa dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Hal itu menyebabkan Inggris memiliki lebih banyak kematian Covid-19 dibanding jumlah kematian Perancis atau Spanyol.

"Kita tidak boleh melupakan fakta bahwa di balik setiap statistik ada banyak nyawa manusia yang secara tragis telah hilang sebelum waktunya," kata Raab kepada wartawan.

"Kami masih memerangi puncak pandemi, ini adalah saat yang sulit dan berbahaya dalam krisis."

Diberitakan, Pemerintah Inggris telah dikritik keras atas penanganannya terhadap krisis pamdemi, tidak terkecuali atas penyediaan peralatan perlindungan pribadi untuk tenaga medis.

"Kami juga memberikan penghormatan, tentu saja, kepada mereka yang merawat orang sakit, dan kemarin pukul 11:00 pagi seluruh negeri mengamati keheningan satu menit, momen untuk merefleksikan pengorbanan semua pekerja garis depan kami yang telah meninggal sambil membaktikan diri untuk merawat orang lain dan melayani orang lain, "kata Raab.

Sementara itu, Pemimpin Partai Buruh oposisi Keir Starmer mengkritik respons Johnson terhadap krisis kesehatan publik terburuk di dunia sejak wabah influenza 1918.

Ia juga menyinggung pidato PM Inggris saat berbicara tentang keberhasilan Inggris dalam menangani virus corona Senin lalu setelah sembuh dari Covid-19.

"Kami mungkin berada di jalur yang tepat untuk memiliki salah satu angka kematian terburuk di Eropa," kata Starmer kepada Parlemen.

"Jauh dari kesuksesan, angka-angka terbaru ini benar-benar mengerikan," tambahnya.

Pada pertengahan Maret, kepala penasihat ilmiah pemerintah mengatakan mempertahankan angka kematian Inggris di bawah 20.000 akan menjadi hasil yang baik.

Setelah melampaui itu, dan jumlah kematian harian dalam ratusan yang tinggi, Yvonne Doyle, direktur perlindungan kesehatan Masyarakat Inggris Kesehatan, mengatakan hal berbeda.

"Ini mungkin mulai menurun, tetapi kami belum yakin akan hal itu," katanya.

Baca: Amerika Serikat Tembus Angka 1 Juta Kasus Covid-19, Janji Trump hingga Anjing Pertama Tertular

Inggris di Atas Spanyol, Perancis, dan Jerman

Adapun per Jumat 1 Mei 2020, jumlah kematian di Inggris mencapai 26.771 orang.

Selisih sekitar seribu kematian dengan Italia sebagai negara terbanyak korban jiwa Covid-19 di dunia setelah Amerika Serikat dengan jumlah 27.967 orang.

Sementara, jumlah kasus Covid-19 di Inggirs mencapai 171.253.

Angka tersebut merupakan tertinggi keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Spanyol, dan Italia.

Kemudian jumlah kasus Peancis dan jerman berada di bawah Inggris.

Perancis dengan 167.178 kasus sementara Jerman dengan 163.009 kasus. 

(Tribunnews.com/ Chrysnha)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan