Virus Corona
Update Corona di Semarang, Surabaya, Makassar, 3 Kota yang Berpotensi Menjadi Episentrun Baru
Berikut update jumlah kasus di tiga kota yang disebut berpotensi menjadi titik penyebaran baru virus Corona.
Penulis:
Febia Rosada Fitrianum
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto, menyatakan ada tiga daerah yang berpotensi menjadi episentrum corona baru.
Tiga kota tersebut yaitu Semarang, Surabaya, Dan Makassar.
Berikut update jumlah terkait kasus virus Corona di tiga kota di Indonesia:
1. Semarang
Berdasarkan data yang dihimpun dari laman siagacorona.semarangkota.go.id, hingga Sabtu (2/5/2020) kasus positif di Kota Semarang, Jawa Tengah mencapai 109 pasien.
Di mana 107 sudah dinyatakan sembuh.
Dari 109 pasien yang positif, 82 di antaranya masih dalam masa perawatan sementara 27 lainnya sedang tahap perbaikan klinis.
Untuk pasien yang meninggal dunia karena Corona di Kota Semarang sebanyak 30.
Baca: Warga Bone Tiba-tiba Ambruk Saat akan Membeli Pisang, Meninggal Bukan karena Corona
Baca: 3 Cerita WNA Berulah di Tengah Pandemi Covid-19, Mengaku Tak Takut Corona hingga Ajak Anak Mengamen
Jumlah tersebut terdiri dari 22 pasien berdomisili Semarang sedangkan 8 lainnya, berdomisili di luar kota Semarang.
Kemudian untuk pasien dalam pengawasan (PDP), total terdapat 710 orang, di mana 349 orang sudah dinyatakan negatif.
Lalu 52 orang sudah meninggal dunia namun hasil ditemukan tidak terpapar Corona.
Dan ada 11 orang yang meninggal dunia dan masih menunggu hasil pengecekan.
Sementara itu terdapat 298 pasien yang menunggu hasil dari pemeriksaan virus Corona.
Di Kota Semarang juga terdapat ribuan orang dalam pemantauan (ODP).
Diketahui, ada sebanyak 3.113 orang yang harus dipantau dan 2.520 orang sudah selesai melakukan pemantauan.
Sedangkan, 593 lainnya masih melakukan proses pemantauan oleh pihak dinas kesehatan.
2. Surabaya
Kota selanjutnya yang diprediksi bisa menjadi episentrum baru virus Corona adalah Kota Surabaya, Jawa Timur.
Sebanyak 496 kasus positif ditemukan di seluruh wilayah di Surabaya.
Hal tersebut berdasarkan data dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id.
Data per Jumat, (1/5/2020) menyebutkan 353 pasien positif masih dalam pengawasan.

Sejak Kamis (30/4/2020) terdapat kenaikan hingga 13 persen kasus pasien positif.
Kemudian untuk PDP, di Kota Surabaya total ada 1.162 pasien di mana masih terdapat 777 pasien yang dilakukan pengawasan.
Kota Surabaya terdapat total 2.589 ODP hingga Jumat (1/5/2020) ada 930 orang yang masih harus dipantau kondisi kesehatannya.
Virus Corona di Surabaya ditemukan di lima wilayah yakni Surabaya Barat, dengan total kasus 66 pasien.
Kemudian Surabaya Pusat dengan 58 kasus, Surabaya Selatan juga terdapat kasus positif hingga 104 pasien.
Surabaya Timur merupakan wilayah dengan jumlah kasus positif terbanyak, yaitu sejumlah 159 pasien positif.
Untuk di Surabaya Utara, terdapat 109 pasien positif Corona.
Secara keseluruhan, di Surabaya terdapat 81 pasien sudah dinyatakan sembuh.
Dan hingga kini belum ada lagi penambahan kasus pasien sembuh sejak Jumat (1/5/2020).
Sementara itu, untuk korban meninggal dunia di Kota Surabaya sebanyak 61 pasien.
Baca: 5 Kondisi Kulit yang Dikaitkan sebagai Gejala Virus Corona
Baca: Keseharian Bek Real Madrid Saat Pandemi Corona, Ajak Jalan Keempat Anjingnya
3. Makassar
Kota terakhir yang diprediksi oleh Yurianto menjadi episentrum baru adalah Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Melalui laman infocorona.makassar.go.id, hingga Jumat (1/5/2020) pukul 11.00 WITA terdapat 367 pasien positif.
Sebanyak 246 pasien masih mendapatkan perawatan di rumah sakit, sementara 93 lainnya sudah dinyatakan sembuh.
Namun, terdapat 28 orang yang meninggal dunia.
Untuk PDP, di Kota Makassar terdapat 403 pasien dan 177 masih mendapatkan perawatan, serta 170 lainnya dinyatakan sehat dan boleh kembali ke rumah.
Namun, terdapat 56 pasien meninggal dunia dengan status PDP.
Di Kota Makassar, total keseluruhan ODP sebanyak 933 orang.
Dengan rincian 231 masih dalam proses pemantauan dan 702 orang lainnya sudah menyelesaikan pemantauan.

(Tribunnews.com/Febia Rosada)