Virus Corona
3 Penumpang Positif Covid-19, Kemenhub Pastikan KRL Tetap Beroperasi dengan Protokol Kesehatan
Adita mengatakan bahwa hingga saat ini Kemenhub terus memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di berbagai moda transportasi termasuk di KRL.
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menanggapi adanya temuan tiga orang penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) yang dinyatakan positif Covid-19 melalui hasil swab test apda 27 April 2020.
Staf Khusus Bidang Komunikasi Kemenhub, Adita Irawati, mengatakan bahwa hingga saat ini Kemenhub terus memastikan pelaksanaan protokol kesehatan di berbagai moda transportasi termasuk di KRL.
"KRL ini menjadi moda transportasi yang digunakan para masyarakat yang masih harus bekerja, baik itu petugas medis, perawat dan lainnya," ucap Adita dalam keterangannya, Selasa (5/5/2020).
Baca: Kementerian Kesehatan Jepang Menerapkan Standar Baru Pemeriksaan Tes PCR
Baca: Pengakuan Penumpang KRL di Bekasi saat Pertama Kali Tes Swab COVID-19: Geli dan Sakit
Lanjutnya, maka dari itu KRL tetap boleh beroperasi dengan pembatasan penumpang yang ketat, dan juga menerapkan protokol kesehatan penanganan penyebaran Covid-19.
Baca: KCI Akui Ada Tiga Penumpang KRL yang Positif Covid-19
"Kemenhub dalam hal ini telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No 18 Tahun 2020, yang mengatur operasional tansportasi saat wabah terkait, khususnya pula di daerah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," kata Adita.
Menurut Adita, dalam Permenhub No 18 ini secara tegas telah menyatakan bahwa penumpang wajib menggunakan masker. Selain itu, petugas mengecek suhu tubuh penumpang.
"Pada 10 stasiun juga telah dipasang thermal scanner yang mampu mendeteksi suhu tubuh ratusan pengguna, dalam waktu bersamaan. Selain itu, telah disediakan wastafel tambahan yang dipasang pada lokasi-lokasi yang sering dilalui pengguna KRL agar dapat digunakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum maupun sesudah naik KRL," ujar Adita.
Adita juga menjelaskan, adapun untuk kepadatan penumpang yang terjadi, telah dikendalikan dan dengan seoptimal mungkin diterapkan protokol kesehatan jaga jarak antarpenumpang.
"Penerapan jaga jarak ini dengan melengkapi seluruh kereta dengan marka pada bangku atau tempat duduk, untuk mengatur posisi pengguna," ucap Adita.