Jumat, 22 Agustus 2025

Virus Corona

Hotman Paris Sarankan Pemerintah Datangkan Remdesivir, Obat yang Dinilai Potensial Tangani Covid-19

Obat Remdesivir merupakan obat yang dikembangkan oleh Gilead Sciences Inc di Amerika Serikat disebut mampu memulihkan pasien Corona lebih cepat

Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
Ulrich Perrey / POOL / AFP
Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020. Pengacara Hotman Paris Hutapea mendesak Presiden Joko Widodo segera mendatangkan obat ini untuk mengobati pasien Covid-19 (Virus Corona) di Indonesia. 

Angka ini lebih cepat dibandingkan kelompok lain yang dibandingkan yang membutuhkan waktu 15 hari.

Obat ini juga dapat mengurangi kematian, meskipun itu tidak pasti dari hasil yang diungkapkan sejauh ini.

Anthony Fauci dari National Institutes of Health mengatakan obat itu akan menjadi standar perawatan baru untuk pasien Covid-19 yang sakit parah.

Meski demikian, obat ini belum diuji pada pasien Corona yang menderita gejala ringan. 

Remdesivir diberikan melalui infus di rumah sakit.

Baca: Dituduh Sebagai Sumber Virus Corona, China Sebut Menlu AS Hanya Menggertak

Gilead mengatakan akan menyumbangkan stok obat yang tersedia saat ini dan meningkatkan produksi untuk menghasilkan lebih banyak.

Tidak ada obat yang disetujui sekarang untuk mengobati pasien Covid-19, dan remdesivir masih perlu persetujuan resmi bukan sekadar untuk penggunaan darurat.

FDA sebelumnya memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk obat malaria, hydroxychloroquine, setelah Presiden Donald Trump berulang kali mempromosikannya.

Namun, tidak ada penelitian besar berkualitas tinggi yang menunjukkan obat ini bekerja untuk menyembukan Covid-19, dan memiliki masalah keamanan signifikan.

Sempat Diujikan ke Tikus dan Kelelawar

Dikutip dari Kompas.com, yang mengutip dari New York Times (6/2/2020), remdesivir diketahui sempat diujikan terhadap tikus dan kelelawar yang terinfeksi virus corona, termasuk MERS dan SARS.

Hasilnya, obat tersebut dikombinasikan dengan senyawa NHC yang dapat melawan virus corona.

Dari percobaan ini, pihak Direktur Penyakit Menular dan Profesor pediatri di Vanderbilt University School of Medicine menyampaikan, remdesivir dan NHC tampaknya mampu menghalangi replikasi virus dengan mengganggu kemampuan mereka dalam melakukan mutasi genetik.

Di sisi lain, obat tersebut dianggap akan efektif apabila diterapkan pada pasien virus corona.

Tindakan ini dinilai sebagai terapi ganda untuk mencegah dan mengobati penyakit.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan