Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Jakarta Jadi Provinsi dengan Tingkat Kesembuhan Covid-19 Tertinggi, Jumlahnya 2.381 Orang

"Sebaran pasien sembuh terbanyak adalah di DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Bali, Jawa Barat, dengan total keseluruhan 2.381 pasien."

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Suasana lengang di Jalan Sudirman Jakarta, Senin (23/3/2020). Pemprov DKI Jakarta mengumumkan tanggap darurat virus corona (Covid-19) sejak 23 Maret 2020 hingga 14 hari ke depan dan menghimbau pekerja bekerja dari rumah. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona atau Covid-19 mencatat jumlah kasus sembuh Covid-19 per hari ini Kamis (7/5/2020) pukul 12.00 WIB bertambah sebanyak 64 orang hingga totalnya menjadi 2.381.

“Dari konfirmasi kasus positif yang kita rawat ada 64 yang sudah sembuh, sehingga bertambah, sehingga totalnya menjadi 2.381,” jelas Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis.

Baca: Kepala Keluarga Berperan Penting Disiplinkan Masyarakat untuk Putus Penyebaran Covid-19

Kemudian, untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 745, disusul Sulawesi Selatan 238, Jawa Timur sebanyak 208, Jawa Barat 182, Bali 183 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 2.381 orang.

"Sebaran pasien sembuh terbanyak adalah di DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Bali, Jawa Barat, dengan total keseluruhan 2.381 pasien,” jelas Yurianto.

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis

Di sisi lain, jumlah kasus terkonfirmasi positif menjadi 12.776 setelah ada penambahan sebanyak 338 orang.

Sedangkan jumlah kasus meninggal yang disebabkan Covid-19 bertambah menjadi 930 setelah ada penambagan sebanyak 35 orang.

Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia.

Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif Covid-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 17 kasus, Bali 287 kasus, Banten 495 kasus, Bangka Belitung 28 kasus, Bengkulu 14 kasus, Yogyakarta 137 kasus, DKI Jakarta 4.855 kasus.

Selanjutnya di Jambi 47 kasus, Jawa Barat 1.381 kasus, Jawa Tengah 904 kasus, Jawa Timur 1.267 kasus, Kalimantan Barat 95 kasus, Kalimantan Timur 182 kasus, Kalimantan Tengah 188 kasus, Kalimantan Selatan 238 kasus, dan Kalimantan Utara 131 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 98 kasus, Nusa Tenggara Barat 300 kasus, Sumatera Selatan 227 kasus, Sumatera Barat 252 kasus, Sulawesi Utara 45 kasus, Sumatera Utara 142 kasus, dan Sulawesi Tenggara 69 kasus.

Adapun di Sulawesi Selatan 684 kasus, Sulawesi Tengah 75 kasus, Lampung 63 kasus, Riau 66 kasus, Maluku Utara 50 kasus, Maluku 23 kasus, Papua Barat 53 kasus, Papua 252 kasus, Sulawesi Barat 58 kasus, Nusa Tenggara Timur 12 kasus, Gorontalo 19 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 22 kasus.

Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 134.151 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan TCM di 89 laboratorium. Sebanyak 96.717 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 12.776 positif dan 83.941 negatif.

Baca: Pemerintah Minta Kesadaran Masyarakat akan Bahaya Virus Corona dan Pentingnya PSBB

Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 243.455 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 28.508 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 354 kabupaten/kota di Tanah Air.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 15 Provinsi tidak melaporkan penambahan kasus positif.

Diminta Kesadaran Masyarakat

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan rasa kesadaran diri demi menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) harus ditingkatkan.

Menurut dia, PSBB tak hanya jadi kebutuhan pemerintah, tetapi masyarakat dalam menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19.

Baca: Daftar Sebaran Virus Corona di Indonesia Kamis (7/5/2020): Tambah 85, Total Kasus di Jakarta 4.855

"PSBB adalah kebutuhan semua masyarakat, bukan hanya kebutuhan pemerintah yang harus dikontrol dengan ketat atau bahkan diancam dengan sanksi oleh aparat penegak hukum demi menjalankan PSBB," kata Yurianto dalam siaran Youtube BNPB, Jakarta, Kamis (7/5/2020).

Dia mengamini bahwa ada sebagian masyarakat rentan dan terdampak akibat pelaksanaan PSBB di tengah pandemi corona ini

"Karena itulah, pemerintah akan menjamin bukan hanya stimulus ekonomi, tapi juga logistik yang lancar dari pusat hingga ke daerah, hingga ke masyarakat," lanjutnya

"Stimulus ekonomi juga fokus untuk memutus rantai penularan dan tepat sasaran. Ini bagian dari upaya kami secara keseluruhan," kata Yurianto.

Selain itu, Yurianto menjamin pemerintah akan bekerja keras supaya penanganan Covid-19 ini segera selesai.

Seperti diketahui, total kasus positif terkonfirmasi virus corona (Covid-19) di Indonesia naik menjadi  12.776  orang pada Kamis (7/5/2020) hingga pukul 12.00 WIB.

"Tambahan kasus terkonfirmasi 338 orang," ujar Yurianto.

Baca: Video Perseteruan Bupati Lumajang dengan Bupati Boltim Viral di Media Sosial, Ini Penyebabnya

Sementara, pasien meninggal dunia sebanyak 930 orang.

Sedangkan jumlah pasien sudah sembuh bertambah menjadi 2.381 orang, setelah ada tambahan pasien sembuh sebanyak 64 orang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved