Sabtu, 13 September 2025

Virus Corona

BNPB Sebut Telah Terapkan Intervensi Tingkat Tinggi Cegah Covid-19: Mungkin Kasus Melandai pada Juni

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, Indonesia sudah menerapkan intervensi tingkat tingi dalam penanganan pandemi virus corona.

Freepik
Efek Samping Klorokuin, Obat yang Disebut Efektif Atasi Virus Corona, Jangan Konsumsi Sembarangan! 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, Indonesia sudah menerapkan intervensi tingkat tingi dalam penanganan pandemi virus corona.

Hal itu diungkapkan oleh Deputi Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Menurut Lilik, intervensi yang dimaksud adalah pelaksanaan tes massal dengan cakupan yang luas serta pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Kita sebenarnya sudah sampai di intervensi yang tinggi sehingga kemudian kalau kita lihat kurva penambahan positif sampai hari ini masih naik."

Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan (YouTube BNPB Indonesia)

"Tapi ada beberapa tempat yang sudah mulai turun, meski sebagaian besar masih naik," terang Lilik.

Sementara penerapan intervensi rendah dalam penanganan virus corona misalnya menjaga jarak dan membatasi kerumunan massa.

Lalu intervensi di tingkat moderat mencakup tes massal dengan jangkauan rendah serta menutup sekolah, tempat bisnis dan lainnya.

Lilik menekankan, ada dua hal yang perlu dilakukan masyarakat untuk mencegah penularan virus corona.

Pertama, setiap orang diminta disiplin dalam menjalankan protoko kesehatan, seperti jaga jarak, memakai masker, serta rajin cuci tangan.

Yang kedua, munculnya kesadaran kolektif, artinya semua pihak menerapkan protokol Covid-19 tersebut.

Baca: Penjelasan Pemerintah Soal Melandainya Kurva Penyebaran Virus Corona: Harus Dilihat secara Mingguan

Lilik meyakini, apabila protokol tersebut dilakukan secara terus menerus, dapat menekan laju penularan kasus corona di masyarakat.

Meski demikian, Lilik mengakui, beban perekonomian akan semakin berat apabila protokol tersebut diabaikan.

Akibatnya, makin banyak rakyat yang kemudian tertimpa masalah ekonomi di tengah pandemi.

"Masalah ekonomi yag kemudian timbul dalam waktu yang sangat banyak tentu saja akan menimbulkan imunitas yang nanti akan turun."

"Ini kita selalu mengkhawatirkan, hubungannya nanti masyarakat yang terapapar dengan masalah ekonomi ini juga akan terpapar dengan Covid-19 di masa yang akan datang," papar Lilik.

Baca: Jokowi Perintahkan Mendagri Landaikan Kurva Virus Corona di Daerah

Selain itu, Lilik mengatakan, kasus virus corona di Indonesia diperkirakan mulai melandai pada bulan Juni mendatang.

Namun, menurutnya, hal itu dapat terwujud apabila seluruh masyarakat turut berkontribusi dalam penanganan pandemi ini.

"Mungkin setelah Mei ini, Juni sudah mulai landai dan nanti insyaallah September kita sudah mulai menurun dan harapannya nanti di akhir tahun sudah baik," terang Lilik, seperti dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Baca: Gugus Tugas Sebut Peningkatan Kasus Virus Corona Setiap Harinya Karena Jumlah Tes yang Besar 

Meski begitu, Lilik menekankan, pandemi ini belum dapat dipastikan akan benar-benar berakhir.

Pasalnya, diketahui hingga saat ini belum ditemukan vaksin dari virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China itu.

"Kita berharap dalam waktu dekat kita bisa mendapatkan itu (vaksin), walaupun kemarin penjelasan dari Bapak Menteri Ristek (Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro), kita masih cukup sekitar satu tahun lagi," kata Lilik.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Devina Halim)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan