Virus Corona
Pasien Sembuh Virus Corona Naik Jadi 2.881 orang, Paling Banyak dari Jakarta
Angka tersebut setelah ada penambahan sebanyak 183 orang dalam waktu 24 jam terakhir
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melaporkan jumlah pasien sembuh virus corona atau Covid-19 mencapai menjadi 2.881 orang di Indonesia.
Angka tersebut setelah ada penambahan sebanyak 183 orang dalam waktu 24 jam terakhir.
Baca: Bus AKAP Beroperasi Lagi, Dishub DKI Terapkan Pemeriksaan Berlapis Bagi Calon Penumpang
Sehari sebelumnya, Minggu (10/5/2020) hingga pukul 12.00 WIB, total pasien sembuh mencapai 2.698 setelah ada penambahan sebanyak 91 orang.
"Kasus sembuh meningkat 183 orang. Sehingga totalnya menjadi 2.881 orang yang sembuh," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube di Channel BNPB, Senin (11/5/2020).
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan jumlah pasien sembuh terbanyak yakni 812 orang.
Kemudia disusul Sulawesi Selatan 276, Jawa Timur sebanyak 244, Jawa Barat 213, Bali 210 orang, dan Banten 146 orang, serta sejumlah daerah lainnya.
Sehingga totalnya menjadi 2.881 orang sudah sembuh dari Covid-19.
Pemerintah melaporkan pula total kasus positif terkonfirmasi virus corona (Covid-19) mencapai 14.265 orang, hingga Senin (11/5/2020) pukul 12.00 WIB.
Angka itu diperoleh setelah adanya tambahan kasus baru sebanyak 233 orang dalam waktu 24 jam terakhir.
Sementara kasus meninggal naik menjadi 991 setelah ada penambagan sebanyak 18 orang.
Dilaporkan pula sebanyak 249.105 Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga Senin (11/5/2020) pukul 12.00 WIB.
Data ini naik 415 orang dari sehari sebelumnya, Minggu (11/5/2020), hanya 248.690 Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Data tersebut dihimpun secara berjenjang dari kabupaten atau kota hingga tingkat provinsi.
Baca: Disneyland Shanghai Kembali Buka Hari Ini, Sejumlah Wahana Dibatasi dan Ada Larangan Selfie
Kemudian jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) naik menjadi 31.994 orang, atau naik sebanyak 1.677 orang dari data sehari sebelumnya.
Achmad Yurianto mengatakan kasus positif corona saat ini telah merambah 373 kabupaten/kota di 34 Provinsi.
Data PDP dan ODP Virus Corona di Indonesia
Achmad Yurianto mengungkapkan sebanyak 249.105 Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga Senin (11/5/2020) pukul 12.00 WIB.
Data ini naik 415 orang dari sehari sebelumnya, Minggu (11/5/2020), hanya 248.690 Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Baca: Aktif Belanja Online Selama Pandemi Virus Corona, Ini yang Dikeluhkan Sandra Dewi
Data tersebut dihimpun secara berjenjang dari kabupaten atau kota hingga tingkat provinsi.
"Kita telah melakukan pemantauan 249.105 orang. Sebagian besar sudah selesai kita pantau," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube di Channel BNPB, Senin (11/5/2020).
Kemudian, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) naik menjadi 31.994 orang, atau naik sebanyak 1.677 orang dari data sehari sebelumnya.
Achmad Yurianto mengatakan kasus positif corona saat ini telah merambah 373 kabupaten/kota di 34 Provinsi.
Pemerintah melaporkan pula total kasus positif terkonfirmasi virus corona (Covid-19) mencapai 14.265 orang, hingga Senin (11/5/2020) pukul 12.00 WIB.
Angka itu diperoleh setelah adanya tambahan kasus baru sebanyak 233 orang dalam waktu 24 jam terakhir.
Baca: Menteri Agama Tawarkan Relaksasi di Rumah Ibadah Saat PSBB Covid-19
Sementara kasus meninggal naik menjadi 991 setelah ada penambagan sebanyak 18 orang.
Sedangkan jumlah pasien sudah sembuh menjadi 2.881 orang, setelah ada penambahan sebanyak 183 orang.
Kasus Positif Virus Corona di Indonesia
Pemerintah melaporkan total kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia naik menjadi 14.265 orang.
Angka tersebut diperoleh berdasarkan pemuktahiran data pada hari ini, Senin (11/5/2020) pukul 12.00 WIB.
Baca: Untuk Deteksi Corona, Pemerintah akan Pasang Perangkat PCR di Bandara dan Pelabuhan
Angka itu diperoleh setelah adanya tambahan kasus baru sebanyak 233 orang dalam waktu 24 jam terakhir.
"Hasil positif 14.265 orang," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube di Channel BNPB, Senin (11/5/2020).
Sementara kasus meninggal naik menjadi 991 setelah ada penambagan sebanyak 18 orang.
Sedangkan jumlah pasien sudah sembuh menjadi 2.881 orang, setelah ada penambahan sebanyak 183 orang.
Sehari sebelumnya Minggu (11/5/2929), total kasus positif mencapai 14.032 orang.
Angka itu diperoleh setelah adanya tambahan kasus baru sebanyak 387 orang dalam waktu 24 jam terakhir.
Baca: Gerai di Sarinah Tutup, Si Badut Ronald McDonald Sudah Tak Terlihat Lagi Duduk di Kursi Depan
Sementara kasus meninggal naik menjadi 973 setelah ada penambagan sebanyak 14 orang.
Sedangkan jumlah pasien sudah sembuh menjadi 973, setelah ada penambagan sebanyak 14 orang.
734 WNI di Luar Negeri Positif Virus Corona
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menginformasikan soal kasus Warga Negara Indonesia (WNI) yang terpapar virus corona atau Covid-19 di sejumlah negara di dunia.
"Terdapat 734 kasus yang terpapar Covid-19. 321 orang masih dalam perawatan, 372 orang telah sembuh dan 41 telah meninggal dunia," kata Menlu Retno Marsudi dalam siaran Youtube BNPB, Senin (11/5/2020).
Baca: Kasus Covid-19 di Jawa Timur Meningkat, Pemerintah Pertimbangkan Bantuan Marinir
Angka tersebut, kata Retno Marsudi, dihimpun per Minggu (10/5/2020).
Retno menambahkan, para WNI tersebut tinggal di lebih dari 20 negara.
Total, ada 33 negara dan teritori yang ditinggali para WNI.
"Serta berasal dari 28 kapal pesiar," tambah Retno.
Baca: Menteri Agama Tawarkan Relaksasi di Rumah Ibadah Saat PSBB Covid-19
Sementara itu, seluruh perwakilan RI di luar negeri, kata Retno, terus melakukan koordinasi dengan otoritas negara atau teritori setempat.
"Hal itu guna memastikan semua WNI yang terpapar mendapatakan pelayanan kesehatan yang layak sesuai situasi dan peraturan setempat," pungkasnya.