Jumat, 15 Agustus 2025

Virus Corona

Muncul Pasien Baru Covid-19 di Wuhan, Giliran Kota Shulan di-Lockdown

Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China, ternyata belum bebas sepenuhnya dari Covid-19. 17 lasis baru Covid-19, 10 diantaranya transmisi lokal.

Penulis: Febby Mahendra
NOEL CELIS / AFP
Seorang wanita mengenakan masker menyesuaikan masker anaknya ketika mereka tiba di Stasiun Kereta Api Hankou di Wuhan untuk mengambil salah satu kereta pertama yang meninggalkan kota di provinsi Hubei tengah Cina awal pada 8 April 2020 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, China, ternyata belum bebas sepenuhnya dari Covid-19.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan adanya 17 kasus baru Covid-19, 10 di antaranya ditransmisikan secara lokal.

Sebanyak lima dari transmisi lokal itu terjadi di Wuhan, kota yang selama ini disebut sebagai titik nol pandemi global.

Kejadain itu meningkatkan kekhawatiran munculnya gelombang kedua serangan Covid-19.

Distrik Dongxihu, Wuhan, diklasifikasikan pada tingkat risiko sedang pada Minggu (10/5/2020) sore, sedang distrik lain tetap berisiko rendah.

Selain itu muncul kebijakan lockdown di Kota Shulan, Provinsi Jilin,China timur laut , setelah muncul 11 kasus virus korona.

Baca: Bagaimana Kepastian Ibadah Haji Tahun Ini? Ada atau Tidak? Pemerintah Tunggu 20 Mei

Baca: Agen Intelijen AS dan Inggris Tengah Menginvestigasi Dugaan Virus Corona Berasal dari Lab Wuhan

Baca: Dari Mana Tertular Covid-19? Twindy Rarasati Menduga saat Dinas di UGD Bertemu Pasien tak Jujur

Seorang anggota staf medis (kiri) dari Rumah Sakit Medical College Peking Union menangis sebelum pergi di bandara Tianhe di Wuhan di provinsi Hubei tengah Cina pada 15 April 2020. Staf medis dari Rumah Sakit Medical College Peking Union adalah tim bantuan medis terakhir dari provinsi lain meninggalkan Wuhan setelah membantu upaya penanganan Virus Corona atau Covid-19.
Seorang anggota staf medis (kiri) dari Rumah Sakit Medical College Peking Union menangis sebelum pergi di bandara Tianhe di Wuhan di provinsi Hubei tengah Cina pada 15 April 2020. Staf medis dari Rumah Sakit Medical College Peking Union adalah tim bantuan medis terakhir dari provinsi lain meninggalkan Wuhan setelah membantu upaya penanganan Virus Corona atau Covid-19. (STR/AFP)

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Provinsi Jilin, Minggu, mengatakan
lockdown dilakukan sejak Sabtu.

Kantor pelayanan publik dan tempat rekreasi ditutup, sedang restoran hanya melayani pembelian pesan antar.

Pertemuan-pertemuan dilarang dan hanya satu anggota keluarga yang diizinkan keluar rumah untuk
membeli kebutuhan sehari-hari.

Pernyataan itu tidak mengatakan berapa lama lockdown akan berlangsung.

Baca: Sesak Nafas, Dirawat Status PDP Covid-19, Penyanyi Stan Isakh Meninggal Sebelum Tahu Hasil Tes Swab

Tingkat risiko epidemi di Shulan telah diubah menjadi tinggi, tingkat teratas pada skala di
China.

NHC mengatakan telah mengidentifikasi 82.918 pasien Covid-19.

Saat ini, ada 780 pasien tanpa gejala di bawah pengamatan medis, 12 di antaranya adalah kasus baru. Sebanyak 78.144 pasien dinyatakan telah sembuh.

Wali Kota Shulan, Jin Hua, mengumumkan kota itu akan masuk ke mode perang sebagai tanggapan
atas peningkatan kasus lokal Covid-19.

Rumah Sakit Leishenshan di Wuhan, China.
Rumah Sakit Leishenshan di Wuhan, China. (CGTN)

Pasien Demam Langsung Dikirim ke Rumah Sakit

Jin Hua mengatakan kota itu akan mengadopsi langkah-langkah pengendalian yang ketat.

Klinik dan apotek berhenti menjual obat demam, karena semua pasien yang dicurigai atau dikonfirmasi
memiliki virus korona akan dikirim ke rumah sakit yang ditunjuk.

Wakil Sekretaris Pemerintah Provinsi Jilin mengatakan, pihak berwenang telah melakukan skrining sebanyak 2.005 orang, sementara 290 orang telah dikarantina sebagai akibat dari pelacakan kontak.

Para ahli dari Komisi Kesehatan Nasional China dan Pusat Pengendalian Penyakit China tiba di Shulan
pada hari Minggu untuk memandu upaya pencegahan dan pengendalian epidemi.

Kota Wuhan merayakan dibukanya kembali kota itu setelah penguncian akibat wabah corona selama dua bulan dengan pesta spektakuler.
Kota Wuhan merayakan dibukanya kembali kota itu setelah penguncian akibat wabah corona selama dua bulan dengan pesta spektakuler. (Sky News)

Kluster baru
Kejadian serupa muncul di Korea Selatan. Setidaknya 85 orang diyakini telah tertular virus corona di
sebuah klub malam dalam beberapa minggu terakhir, sehingga pemerintah setempat memerintahkan
penutupan tempat hiburan malam.

Pada Sabtu, semua klub malam dan bar di Seoul diperintahkan untuk tutup sampai pemberitahuan lebih
lanjut.

Sebanyak 35 kasus baru terdeteksi di negara itu pada Minggu, menurut Kementerian Kesehatan
Korea Selatan.

Dari kasus baru, 29 kasus terkait dengan klub malam di Itaewon, distrik kehidupan malam yang populer
di Seoul.

Wali Kota Seoul Park Won-soon mengatakan dua atau tiga hari ke depan akan menjadi saat
yang kritis dan meminta pengujung klub malam untuk menjalani tes Covid-19.

"Jika Seoul jatuh, negara itu jatuh,” kata Wali Kota Seoul. Pemerintah Kota Seoul mengumpulkan nama
5.517 orang yang mengunjungi klub malam antara 24 April dan 6 Mei. Sejauh ini lebih dari 2.000 orang
berhasil dilacak.

Sedangkan sekira 3.000 orang lain akan dilacak dengan bantuan catatan kartu kredit dan kerja sama
polisi. Hingga Senin, Korea Selatan telah melaporkan 10.909 kasus Covid-19, 9.632 di antaranya telah
pulih dan 256 orang meninggal. (cnn/feb)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan