Sabtu, 16 Agustus 2025

Virus Corona

Pasien Positif Corona di Jabar Menurun setelah PSBB Diterapkan, Ridwan Kamil: Puncaknya Akhir April

Ridwan Kamil mengatakan pasien positif Covid-19 di Jabar menurun setelah penerapan PSBB. Menurutnya, puncak pandemi di Jabar sudah terjadi akhir April

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Kompas TV
Ridwan Kamil - Ridwan Kamil mengatakan pasien positif Covid-19 di Jabar menurun setelah penerapan PSBB. Menurutnya, puncak pandemi di Jabar sudah terjadi akhir April 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menyampaikan evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di wilayah Jawa Barat.

Menurut Ridwan, jumlah pasien positif corona (Covid-19) yang dirawat di rumah sakit mengalami penurunan setelah pelaksanaan PSBB.

Ridwan Kamil pun menyebutkan puncak pandemi Covid-19 di Jawa Barat telah terjadi pada akhir April.

Baca: Pemerintah Salurkan BLT Rp 63,25 Miliar Per Mei 2020, Terbanyak ke Jawa Barat

"Jumlah pasien di rumah sakit rata-rata sekitar angka 350-an. Ini turun dibandingkan rentang di akhir April yang sekitar 430," ungkap Ridwan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui Kompas TV, Selasa (12/5/2020) siang.

"Jadi di Jabar selama PSBB jumlah pasien yang dirawat itu justru turun, bukannya naik."

"Puncaknya sudah terjadi di akhir April kemudian turun," sambungnya.

Baca: Ekspedisi Kebaikan, Ribuan Paket Sembako Didistribusikan untuk Tiga Kota di Jawa Barat Ini

Baca: Wagub Jabar Kaget Ada Pemudik Lolos ke Garut, Tapi Kondisinya Memprihatinkan, Di-PHK tak Punya Uang

Ridwan Kamil menambahkan, tingkat kematian akibat Covid-19 di Jawa Barat juga mengalami penurunan.

Sedangkan tingkat kesembuhan di wilayah Jawa Barat meningkat setelah diadakannya PSBB.

"Kemudian tingkat kematian turun dari 7 sekian pasien per hari menjadi 4 pasien per hari yang meninggal dunia," kata Ridwan.

"Tingkat kesembuhan juga naik hampir 2 kali lipat," tambahnya.

Perkembangan Covid-19 di Indonesia

Kasus positif Covid-19 di Indonesia masih mengalami peningkatan jumlah pasien.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto, menyampaikan pasien positif Covid-19 di Indonesia meningkat 233 orang per Senin (11/5/2020) pukul 12.00 WIB.

Total kasus positif Covid-19 di Indonesia kini telah mencapai 14.265 pasien.

Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Senin sore.

Baca: 5 Gejala Tak Biasa pada Pasien Covid-19, Kenali Cirinya dari Mata Merah Hingga Lebam di Telapak

Baca: Durasi Pandemi Covid-19 dan Tata Kelola Distribusi Pangan

Sementara itu, dari total kasus positif tersebut, terdapat tambahan 18 pasien positif corona yang meninggal dunia.

Kini, total kasus kematian akibat Covid-19 telah mencapai 991 pasien.

Kabar baiknya, terdapat tambahan 183 pasien yang dinyatakan sembuh.

Sehingga, total pasien sembuh bertambah menjadi 2.881 orang.

Sebelumnya, total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 14.032 pasien per 10 Mei 2020.

Sementara itu, total terdapat 2.698 pasien yang dinyatakan sembuh dan 973 pasien meninggal dunia.

Pemerintah Salurkan BLT, Terbanyak ke Jawa Barat

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyampaikan pemerintah telah menyalurkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dana desa senilai Rp 63,25 miliar sampai 7 Mei 2020.

Sri Mulyani merincikan, BLT yang sudah dibayarkan secara tunai mencakup 126 desa dengan 13.899 kelompok penerima (KPM) atau baru 13,8 persen senilai Rp 8,33 miliar.

"Sementara, untuk BLT untuk transaksi yang sifatnya nontunai mencakup 1.088 desa. Jumlah penerimanya 91.521 atau 86,82 persen dengan nilai Rp 54,91 miliar," ujarnya saat teleconference di Jakarta, Jumat (8/5/2020).

Baca: Kasihan pada Orang yang Membutuhkan, Kakek 82 Tahun Kembalikan BLT, Padahal Kondisinya Begini

Adapun, provinsi terbanyak kelompok penerima BLT senilai Rp 600 ribu per keluarga, yakni Jawa Barat sebanyak 19.104 KPM.

Sementara penyaluran program BLT tunai dan nontunai sebesar Rp 63,25 miliar tersebut, lanjut Sri Mulyani, ada yang dimulai pada April dan Mei 2020.

"Tentu ini masih akan berkembang kembali karena banyak yang baru mulai bulan Mei yang lalu," katanya.

Baca: Salurkan BLT, Pemda Sumedang dan Kabupaten Bandung Koordinasi dengan KPK

Eks direktur pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, karena penyaluran BLT untuk 3 bulan itu dimulai pada April yang lalu, maka pemerintah pusat akan terus melakukan monitoring.

"Selain itu, pemerintah melakukan tracking dan meningkatkan kecepatan penyaluran bansos yang lokasinya sudah ditetapkan," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta/Yanuar Riezqi Yovanda)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan