Virus Corona
Terapi Plasma Konvalesen Pasien Corona yang Dilakukan RSPAD Beri Kabar Menggembirakan, Ini Kata KSAD
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan RSPAD merupakan rumah sakit pertama yang melakukan penelitian plasma konvalesen terhadap pasien Covid-19
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - RSPAD Gatot Subroto sebagai rumah sakit rujukan penganganan pasien Covid-19 melakukan pengobatan dengan cara pemberian plasma darah atau konvalesen milik pasien yang sudah sembuh.
Diketahui, terapi pengobatan ini sudah dicoba di beberapa negara seperti Cina, Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris dalam upaya memerangi virus corona atau Covid-19.
Menurut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, RSPAD merupakan rumah sakit pertama yang melakukan penelitian terhadap plasma konvalesen terhadap pasien Covid-19.
Baca: Hingga Selasa, 89 Ribu Orang Jalani Rapid Test, 3.646 di Antaranya Reaktif Virus Corona
"RSPAD merupakan rumah sakit pertama yang melakukan penelitian dan eksperimen plasma convalecent terhadap pasien Covid-19," kata Jenderal Andika Perkasa dilansir dari chanel Youtube TNI AD, Selasa (12/5/2020).
Dalam teleconference berkala yang dilakukan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, pihak RSPAD memberikan laporan terkait progres terapi plasma tersebut.
Direktur Pembinaan dan Pengembangan RSPAD Kolonel CKM dr Nana Sarnadi menjelaskan dua pasien yang telah diberikan terapi plasma konvalesen yang semula dirawat di ruang isolasi, sudah dapat dipindahkan ke ruang rawat biasa dengan kondisi yang baik.
Baca: Lawan Virus Corona, Ganjar Pranowo Ajak Masyarakat Jogo Tonggo, Apa Maksudnya?
“Untuk pasien ketiga, yang baru diberikan plasma hari Rabu lalu, saat ini kondisinya baik dan akan diberikan terapi lagi tanggal 9 Mei besok,” kata dr Nana Sarnadi.
Pihak RSPAD terus melakukan evaluasi setiap hari terhadap pasien untuk kemajuan klinis, laborotis, maupun radiologis.
Setiap pasien diberikan satu kantong berisi 100 CC dalam tiga kali pemberian dengan respon pasien yang signifikan.
“Pemberian plasma 100 CC merupakan suatu hal yang baru, karena hasil penelitian di luar diberikan 200 CC hingga 600 CC. Namun kami sangat hati-hati karena dalam plasma, walaupun serum, ada butir-butir protein yang harus kami waspadai dengan respon reaksi alerginya, sehingga kami berikan dalam dosis lebih sedikit,” jelas dr Nana Sarnadi.
Baca: Pasien Sembuh dari Virus Corona Tembus 3.000 Orang, DKI Jakarta Terbanyak
Kolonel CKM dr Nana Sarnadi menambahkan, RSPAD juga melakukan monitoring pada beberapa rumah sakit yang berencana melakukan terapi plasma konvalesen.
“Ada sembilan rumah sakit pendidikan yang sampai saat ini masih membahas soal protokol penelitian, namun kontrol protokol penelitiannya dari RSPAD,” kata dr Nana Sarnadi.
KSAD Jenderal Andika Perkasa juga memberikan arahan mengenai aturan tambahan penerbangan dengan syarat menyertakan keterangan hasil pemeriksaan rapid test Covid-19.
“Saya mengantisipasi adanya pihak yang datang untuk rapid test. RSPAD dapat melayani siapa saja, namun harus mengikuti jadwal RSPAD karena hasil tes tersebut berlaku 7 hari untuk melakukan penerbangan,” kata KSAD.
Sebelumnya diberitakan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto bekerja sama dengan lembaga penelitian Eijkman dan Biofarma Bandung sedang melakukan penelitian dari pemanfaatan plasma konvalesen (plasma darah) dari mantan penderita virus corona atau Covid-19.
Dalam uji coba tersebut, RSPAD Gatot Soebroto juga telah menyelesaikan protokol penelitian, termasuk etik penelitian sesuai dengan standar yang berlaku yang telah disahkan Komisi Etik RSPAD Gatot Soebroto.
Baca: Dukung Kementan, KSAD Minta Kerahkan Babinsa Bantu Petani Panen Raya
Dalam teleconference tersebut, pihak RSPAD Gatot Subroto meminta persetujuan dan izin dari Jenderal TNI Andika Perkasa untuk melanjutkan penelitian tersebut dengan mengambil beberapa sampel dari pasien-pasien yang pernah terpapar Covid-19.
Terkait hal tersebut, Andika Perkasa memberikan beberapa arahan agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah.
Ia mengatakan, peneliti harus mengikuti protokol penelitian yang benar dan mendapat persetujuan dari pasien yang akan dijadikan objek penelitian.
“Jangan sampai dilanggar, karena saya tidak ingin ada masalah. Kode etik dan protokol harus diikuti. Persetujuan dari pasien yang akan sukarela menjadi objek percobaan juga harus diperhatikan. Tidak boleh ada tekanan. Sehingga tidak ada masalah di kemudian hari,” kata Andika dilansir dari situs resmi TNI AD, tniad.mil.id.
KSAD mendukung penuh penelitian tersebut untuk mencari temuan dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Baca: Ketika KSAD Beri Dukungan Lewat Video Call Kepada Tenaga Medis yang Tangani Pasien Covid-19
Namun, sekali lagi ia mengingatkan agar penelitian dilakukan sesuai prosedur agar tidak terjadi kesalahan di kemudian hari.
“Saya strict untuk masalah objek penelitian ini. Bila perlu persetujuan keluarga, lakukan itu. Jangan main gampang. Ini menyangkut kredibitilas dokter RSPAD, kredibilitas RSPAD sendiri, juga kredibitilas Angkatan Darat,” kata KSAD.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul VIDEO: Laporan ke KSAD Jenderal Andika Sebut Progres Terapi Plasma Konvalesen Pasien Covid di RSPAD