Virus Corona
Petugas Karcis di Stasiun Meninggal setelah Diludahi Orang yang Ngaku Positif Corona
Petugas karcis di loket stasiun tewas karena diludahi orang positif corona. Pemakaman hanya dihadiri 10 orang termasuk anaknya.
Penulis:
Ifa Nabila
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang petugas karcis, Belly Mujinga (47) meninggal dunia setelah diludahi orang asing yang mengaku positif terinfeksi virus corona.
Dikutip Tribunnews.com dari bbc.com, peristiwa itu terjadi di Stasiun Victoria, London pada 22 Maret 2020 lalu.
Saat itu, Mujinga dan seorang rekannya sesama wanita tengah bertugas menjual karcis.
Tiba-tiba ada orang asing yang mendekati keduanya.
Suami Mujinga, Lusamaba Gode Katalay menceritakan, pria asing itu bertanya kepada Mujinga sedang apa dan mengapa ia di sana.
Kepada pria itu, Mujinga menjawab tengah berjualan karcis dan pria itu pun mengaku terinfeksi corona.
Pria itu kemudian meludah ke arah Mujinga dan temannya.
"Dia (Mujinga) menjawab sedang bekerja dan pria itu bilang dia kena virus lalu meludah padanya," ungkap Katalay.
Baca: Nekat Tarawih Berjamaah, 4 Keluarga di UEA Terinfeksi Corona
Baca: Pria Ini Tewas Diserang Hiu Gara-gara Nekat Berselancar di Pantai saat Lockdown Corona
Diberitakan BBC pada Selasa (12/5/2020), beberapa hari setelah insiden itu, Mujinga dan temannya jatuh sakit.
Mujinga dilarikan ke Rumah Sakit Barnet pada 2 April.
Mujinga yang memang memiliki masalah pernapasan pun harus menggunakan ventilator.
Sayangnya Mujinga hanya bisa bertahan tiga hari hingga menghembuskan napas terakhir.
Katalay sempat menghubungi sang istri melalui video call, tapi lama-lama sang istri tidak merespons.
Akhirnya dokter memberitahu, Mujinga sudah tiada.
"Saya pikir dia mungkin tertidur, tapi dokter menelepon saya, memberitahu, dia telah meninggal," kenang Mujinga.
Baca: Pakar Penyakit Menular Top AS Membantah Semua Klaim Covid-19 yang Sering Dilontarkan Donald Trump
Baca: Pemerintah Dinilai Tak Cepat Tangani Covid-19, Tak Segera Bertindak Saat Virus Mewabah di China
Katalay menyebut, istrinya sebagai sosok yang baik dan peduli dengan keluarga.
"Dia orang yang baik, ibu yang baik, dan istri yang baik. Dia orang yang peduli terhadap sesama," jelasnya.
Pemakaman Mujinga dihadiri 10 orang, termasuk putrinya yang berusia 11 tahun.
Sepupu Mujinga, Agnes Ntumba bercerita, Mujinga pernah bilang lingkungan kerjanya, yakni kantor tiket, aman-aman saja.
Namun Ntumba tetap menyayangkan kematian Mujinga yang seharusnya bisa dicegah dengan keamanan sesuai protokol Covid-19 yang lebih ketat.
Ntumba berharap andai saja pihak kantor tidak menempatkan Mujinga di garda terdepan dengan pengamanan yang minim.
Sementara itu, atasan Mujinga di Govia Thameslink Railway (GTR) kini tengah mengurus kasus ini dengan serius.
Angie Doll, perwakilan GTR menyebut tengah menyelidiki atau melacak sosok pria yang meludahi pegawainya itu.
Juru bicara resmi Perdana Menteri Boris Johnson menyebut serangan terhadap pekerja itu sebagai tindakan yang sangat tercela dan harus ditindaklanjuti.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)