Selasa, 26 Agustus 2025

Virus Corona

Menristek: Covid-19 Memiliki Daya Tular 20 Kali Lebih Kuat Dibanding SARS

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyebutkan daya virus corona atau Covid-19 lebih kuat daripada virus SARS.

Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com
Menteri Riset Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, di Gedung BPPT, Jln MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi atau Kepala Badan Riset dan Inovasi Indonesia (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro menyebutkan daya virus corona atau Covid-19 lebih kuat daripada virus SARS.

Bambang Brodjonegoro mengatakan, hasil temuan Kemenristek mengungkapkan virus corona memiliki daya tular 20 kali lipat dari virus SARS

Hal itu disampaikan Bambang Brodjonegoro saat Peluncuran Produk Inovasi Covid-19 melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (20/5/2020).

Baca: ‎Laksamana TNI Yudo Margono Resmi Nahkodai TNI Angkatan Laut, Ini Riwayat Pendidikannya

"Kita ketahui bersama bahwa Covid-19 memiliki daya tular 20 kali lebih kuat dibanding Sars," kata Bambang Brodjonegoro.

Bambang menambahkan, guna menekan penularan virus tersebut, konsorsium Covid-19 yang berada di bawah koordinasinya terus berupaya melakukan pencegahan dengan pengobatan.

Baca: PDP di Sungai Pinyuh Kalbar Meninggal Dunia, Berusia 64 Tahun dan Baru 3 Hari Masuk RS

Pihaknya juga terus memberikan dukungan dan berterima kasih terhadap masyarakat yang turut berperan dalam pengembangan inovasi alat-alat kesehatan tersebut.

"Saya ingin meminta agar sertifikasi produk inovasi peneliti konsorsium tidak hanya digunakan selama pandemi, tapi juga untuk jangka panjang, sehingga dapat mendorong kemandirian produksi alat kesehatan dalam negeri," jelasnya.

Angka kasus corona di Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto melaporkan 44.703 orang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) pada Rabu (20/5/2020) pukul 12.00 WIB.

Data tersebut dihimpun secara berjenjang dari kabupaten atau kota hingga tingkat provinsi.

"Kasus ODP yang masih kita pantau ada 44.703 orang," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube di Channel BNPB, Rabu (20/5/2020).

Sebagaimana diketahui sejak Senin (18/5/2020) lalu, pemerintah hanya mengumumkan ODP per hari.

Kemudian jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) naik menjadi 11.705 orang.

Baca: Update Corona di Indonesia 20 Mei: 19.189 Kasus Positif, 4.575 Sembuh, 1.242 Meninggal Dunia

Achmad Yurianto mengatakan kasus positif corona saat ini telah merambah 391 kabupaten/kota di 34 Provinsi.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan