Virus Corona
Bertambah 523, Kini Total Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Mencapai 22.271 Orang
Achmad Yurianto mengungkap penambahan kasus positif virus corona atau Covid-19 baru sebanyak 523 orang.
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanggulangan Covid-19, Achmad Yurianto mengungkap penambahan kasus positif virus corona atau Covid-19 baru sebanyak 523 orang.
Dengan penambahan tersebut, kinitotal kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 22.271 orang, Minggu (24/5/2020).
Selain penambahan kasus baru positif virus corona, Achmad Yurianto pun mengungkap adanya penambahan pasien sebuh sebanyak 153 orang.
Baca: Website Pemkab Buol Sulteng Diretas, Muncul Foto Viral Tenaga Medis Ber-APD Indonesia Terserah
Sehingga total 5.402 orang telah dinyatakan sembuh dari virus corona yang mewabah di Indonesia.
Kemudian untuk angka kasus meninggal dunia ada penambhan sebanyak 21 orang, sehingga total yang meninggal dunia saat ini 1.372 orang.
"Sudah 404 kabupaten/kota yang terdampak di 34 provinsi. Oleh karena itu pekerjaan kita masih cukup berat, karena kami masih melakukan pemantauan di seluruh tanah air," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers Gugus Tugas Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (24/5/2020).
Baca: BREAKING NEWS Update Corona, 24 Mei 2020: Bertambah 526, Kini Ada 22.271 Kasus Positif
Achnad Yurianto pun mengungkap saat ini ada 42.551 orang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) yang tersebar diseluruh nusantara.
Kemudian pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih diawasi saat ini berjumlah 11.389 orang.
"Gambaran ini yang kemudian kami sampaikan sekali lagi bahwa proses penularan masih terjadi. Masih ada orang tanpa gejala atau sumber penularan penyakit yang ada di tengah-tengah masyarakat dan masih ada masyarakat yang rentan terhadap penularan," ujarnya.
Ia mengatakan perilaku tak bertanggung jawab menjadi penyebab bertambahnya kasus baru positif virus corona di Indonesia dari hari ke hari.
Baca: Nenek Berusia 107 Tahun di Iran Menang Lawan Virus Corona
"Saatnya kita bersama-sama untuk memahami situasi yang terjadi saat ini perlu diintervensi bersama-sama dan gotong royong terkait apa Covid-19 itu," katanya.
Achmad Yurianto kembali mengingatkan bahwa pemerintah telah menyediakan banyak informasi diberbagai kanal yang dapat diikuti masyarakat
"Ikuti, jalankan. Kita tidak akan melakukan imbauan terus," katanya
Karena strategi pemerintah sudah pasti untuk memutus rantai penularan dengan menerapkan pola hidup 'normal baru'.
"Mencuci tangan secara rutin, memakai masker, tetap di rumah, jaga jarak hindari kerumunan. Inilah strategi kita. Kita harus menghadapi bersama. Keluarga adalah basis perubahan secara mendasar," ujarnya.
Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah
Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.
Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak
Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.
"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."
"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).
Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.
Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.
"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis."
"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.
Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.
"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.
"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.
"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.
Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah
Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.
Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.
"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.