Virus Corona
Objek Wisata Disarankan Perketat Protokol Kesehatan Saat Penerapan New Normal
Kuncinya, lanjut Deni, new normal ini akan efektif kalau masyarakat taat mematuhi peraturan new normal.
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam waktu dekat pemberlakuan new normal bakal digelar, termasuk di bidang pariwisata.
Pengamat Kebijakan Publik, Deni Yusup mengatakan new normal dalam bidang pariwisata tentu dampaknya bagus untuk menumbuhkan kembali perekonomian bidang pariwisata yang terhenti total.
Namun penerapan new normal dengan protokol kesehatan harus diberlakukan ketat.
“Soalnya objek wisata menjadi salah satu potensi berkerumnya orang tidak terkendali kalau masyarakatnya tidak taat,” ucap Deni dalam pesan singkatnya, Selasa (9/6/2020).
Baca: Masyarakat Mulai Kunjungi Tempat Wisata, Sosiolog: Perlu Kontrol Populasi dalam Penerapan New Normal
Kuncinya, lanjut Deni, new normal ini akan efektif kalau masyarakat taat mematuhi peraturan new normal.
“Pemerintah tidak boleh lengah mengawasi berjalanya peraturan ini, kesdaran semua pihak menjadi kunci melihat apakah nanti new normal ini berhasil dan berjalan baik,” terangnya.
Secara umum new normal pada dasarnya memberikan langkah untuk beraktivitas kembali dalam masa pendemi dengan mengunakan protokol kesehatan.
"Melihat dilakukan pemberlakuan new normal untuk memutus ketidak pastian beraktivitas dan menumbuhkan kembali perekonomian msyarakat yang menurun," ujarnya.
Spiritnya agar masyarakat juga bisa beraktivitas, tetapi ingat pada prilaku kesehatan. Dari segi ekonomi bisa berjalan kembali.
“Tetapi tidak menimbulkan kalster baru peyebaran virus korona saya melihatnya seperti itu, apakah tepat new normal ini tentu bisa dibilang efektif kalau ketaatan warga dalam berkativitas new normal bisa meyadari secara utuh dalam mentaati peraturan kesehatan dalam new normal,” terangnya.