Sabtu, 16 Agustus 2025

Geger Hasil Rapid Test Pria Asal NTT, Bukan Covid-19, Tapi Reaktif Hamil, Mengapa Bisa Terjadi?

Rapid test yang dijalani Ariyanto Boik, pria asal Kabupaten Rote Ndao, NTT berujung heboh. Keluarga geger, hasilnya reaktif hamil.

AFP/Chaideer Mahyuddin
Petugas kesehatan dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) mengambil sampel darah saat melakukan rapid test Covid-19 kepada para siswa di SMK Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Sibreh, Aceh, Kamis (11/6/2020). Rapid test dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya siswa yang terpapar virus corona (Covid-19). AFP/Chaideer Mahyuddin 

TRIBUNNEWS.COM - Rapid test yang dijalani Ariyanto Boik, pria asal Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) berujung heboh. Keluarga geger karena hasilnya reaktif hamil, mengapa bisa?

Bermula saat Ariyanto Boik menjalani rapid test, saat diisolasi di rumah susun setempat.

Hasil rapid test terhadap Ariyanto yang merupakan pelaku perjalanan dari area risiko, ternyata reaktif hamil.

Hal itu membuat keluarga besarnya marah dan mendatangi lokasi karantina di Rusun Ne'e, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.

Sejumlah orang menggeruduk lokasi karantina Rusun Ne'e, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur ( NTT).

Petugas medis Dinkes Kota Bandung mendata dan memeriksa suhu tubuh pedagang dan pengurus sebelum dilakukan rapid test di Pasar Leuwipanjang, Jalan Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). Sekitar 200 pedagang dan pengurus di pasar tersebut menjalani tes cepat Covid-19, menyusul adanya seorang pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Sementara Pemerintah Kota untuk sementara menutup Pasar Leuwipanjang dari 9 hingga 23 Juni 2020 guna memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas medis Dinkes Kota Bandung mendata dan memeriksa suhu tubuh pedagang dan pengurus sebelum dilakukan rapid test di Pasar Leuwipanjang, Jalan Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). Sekitar 200 pedagang dan pengurus di pasar tersebut menjalani tes cepat Covid-19, menyusul adanya seorang pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Sementara Pemerintah Kota untuk sementara menutup Pasar Leuwipanjang dari 9 hingga 23 Juni 2020 guna memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Untuk lebih mengetahuinya berikut kronologinya.

Berawal rapid test ketika diisolasi

Peristiwa ini bermula ketika seorang pria asal Kabupaen Rote Ndao bernama Ariyanto Boik menjalani isolasi di rumah susun setempat.

Ariyanto diisolasi karena memiliki riwayat perjalanan dari wilayah berisiko.

Betapa terkejutnya Ariyanto dan keluarganya saat mendapati hasil rapid test.

Berdasarkan laporan hasil laboratorium rumah sakit setempat, hasil rapid test Ariyanto adalah reaktif hamil.

Baca: Artis dan dan Sutradara Jerry Lawalata Terjerat Narkoba, Urin Positif, Sudah 4 Tahun Konsumsi Sabu

Baca: Merek Dagangnya Bermasalah, Pihak Ruben Onsu Klaim Masih Bisa Buka Gerai Ayam Geprek, Kok Bisa?

Sejumlah keluarga Ariyanto Boik datangi Rusun penampung pasien ODP Covid-19 di Kabupaten Rote Ndao, NTT, untuk memprotes hasil rapid tes (Istimewa)
Sejumlah keluarga Ariyanto Boik datangi Rusun penampung pasien ODP Covid-19 di Kabupaten Rote Ndao, NTT, untuk memprotes hasil rapid tes (Istimewa) ()

Keluarga geruduk tempat karantina

Keluarga yang geram dengan hasil tes tersebut langsung menggeruduk lokasi karantina.

Mereka ingin meminta penjelasan dari petugas perihal hasil reaktif hamil tersebut.

"Kami minta petugas jangan main-main dengan penyakit ini, karena sudah memakan banyak korban," kata salah seorang anggota keluarga, Naomi Toulasik.

Ia menduga, petugas medis di Rusun Ne'e tak menjalankan tugas dengan baik.

Sehingga antara tujuan pemeriksaan dengan hasilnya tidak sejalan.

Baca: Tak Perlu Bayar Mahal, Rapid Test Bisa Didapatkan Secara Gratis di RS Mitra Keluarga Bintaro

Baca: Cegah Penularan Covid-19, dr Reisa Imbau Masyarakat Tak Pegang Anak Kecil dan Bayi Bukan Keluarga

Petugas pasrah

Sementara, kakak kandung Ariyanto, Ferdinan Boik membenarkan pihak keluarga telah mendatangi lokasi karantina.

Namun ketika ditanya mengenai hasil rapid test yang dianggap membingungkan itu, petugas belum memberikan jawaban.

"Petugas hanya pasrah saja. Katanya silakan lapor saja, di mana pun," kata dia.

Penjelasan gugus tugas
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Rote Nda, Widyanto P Adhy mengakui adanya kekeliruan dalam hasil rapid test Ariyanto.

"Hari ini, kami mengakui kesalahan itu dan mengoreksinya dengan menerbitkan hasil pemeriksaan laboratorium yang benar," kata dia, Sabtu (13/6/2020).

Namun, ia enggan merinci bagaima proses rapid test bisa berujung pada hasil yang membingungkan.

"Menurut saya, tidak penting diberitakan bagaimananya. Tapi yang sudah dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kesalahan yang sama lagi," kata dia.

Adhy mengaku telah melakukan pembinaan staf serta konsolidasi internal.

(Kompas/TribunSolo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Kaget, Hasil Rapid Test Pria Ini Malah Reaktif Hamil, Petugas Akui Keliru",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan