Virus Corona
Kasus Corona Muncul Lagi di Beijing China, Diduga dari Pasar Pertanian, Mirip Wuhan di Awal Wabah
Setelah sempat mereda, kasus virus Corona atau Covid-19 kembali muncul di China. Kasus baru ini bahkan muncul di Ibu Kota China, Beijing.
Penulis:
Daryono
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Setelah sempat mereda, kasus virus corona atau Covid-19 kembali muncul di China.
Kasus baru ini bahkan muncul di Ibu Kota China, Beijing.
Atas munculnya kasus baru Corona ini, acara olahraga dan rencana pembukaan sekolah anak-anak dibatalkan.
Dikutip dari laman South China Morning Post (SCMP), Minggu (14/6/2020), lebih 20 orang telah dinyatakan positif Corona setelah mereka mengunjungi Pasar Xinfadi, sebuah pasar produk pertanian di Kota Beijing.
Baca: Orang Suci di India Ini Klaim Bisa Sembuhkan Covid-19 dengan Cium Tangan, Malah Wafat karena Corona
Pasar Xinfadi tersebut kini telah ditutup oleh pemerintah China.
Seorang pakar kesehatan mengatakan lonjakan infeksi yang berkaitan dengan pasar perlu diwaspaadai oleh Beijing.

Pasalnya, wabah Corona di Kota Wuhan pada masa awal wabah Corona pada akhir Desember lalu juga berasal dari pasar.
Karena itu, Beijing harus wasapada untuk mencegah virus Corona menyebar ke kota lainnya.
Komisi Kesehatan Beijing pada Sabtu mengatakan ada 4 orang lagi yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 dan memiliki gejala.
Sehingga total kasus positif dengan gejala Corona kini menjadi 7 orang.
Baca: Menteri Kesehatan Chili Mengundurkan Diri saat Kematian Virus Corona Capai Rekor Buruk di Negaranya
Sementara, jumlah pasien positif tetapi tanpa gejala dilaporkan sebanyak 40 orang yang semuanya terkait pasar yang ditutup.
Kasus ini terjadi setelah 55 hari Beijing tanpa kasus lokal baru.
Pada Jumat, Provinsi Liaoning timur laut juga mengumumkan mereka memilii dua kasus baru yang keduanya kontak dekat dengan kasus yang ada di Beijing.
Kasus Baru Diduga Berasal dari Pasar
Pang Xinghuo, Wakil Direktur Pusat Pengendalian dan pencegahan penyakit Beijing mengatakan semua kasus baru terkait dengan pasar grosir produk pertanian Xinfadi di distrik fentai, selatan Beijing.
Pasar itu telah ditutup sepenuhnya pada Sabtu.
Pasar ditutup karena tiga dari empat kasus yang diumumkan merupakan pekerja di pasar tersebut.
Sementara pasien keempat diketahui mengunjungi pasar itu sebelum menunjukkan gejala.

Pang mengatakan para pasien mungkin tertular Covid-19 setelah melakukan kontak dengan pekerja yang tereinfeksi atau terkontaminasi Corona di pasar.
Saat ini, petugas kesehatan telah mengambil sampel untuk pengujian dari lokasi pasar itu.
Lebih dari 500 orang yang bekerja di pasar telah dites.
Hasilnya, 45 orang dari pasar dinyatakan positif meski tidak menunjukkan gejala.
Saat ini, pasien tanpa gejala itu telah dikarantina dan dalam pemantauan.
Acara Olahraga, Wisata dan Pembukaan Sekolah Dibatalkan
Xu Hejian, Wakil Direktur Departemen Propaganda Komite Partai Komunis di Kota Beijing mengatakan upaya pencegahan dan pengendalian tidak bisa dilonggarkan
Acara olahraga dan perjalana wisata ke Beijing telah ditangguhkan.
Selain itu, rencana pembukaan sekolah untuk anak-anak juga dibatalkan.
Baca: UPDATE Corona Global Minggu 14 Juni 2020 Pagi: 7,8 Juta Orang Terinfeksi, AS Tembus 2,1 Juta Kasus
Penjabat kepala Fengtai, Chu Junwei, mengatakan pusat komando telah dibentuk untuk mengawasi pembatasan di distrik tersebut.
Chu mengatakan 11 kompleks perumahan di sekitar pasar Xinfadi telah diisolasi dan dijaga.
Tiga sekolah dasar terdekat dan enam taman kanak-kanak telah ditangguhkan kelasnya.
Feng Zhanchun, seorang ahli kesehatan masyarakat dari Universitas Sains dan Teknologi Tongji Medical College Huazhong di Wuhan, mengatakan hubungan antara tujuh kasus Corona dengan pasar Xinfadi dan hasil tes positif dari 45 lainnya menunjukkan virus telah menyebar di masyarakat.
"Masih belum ada kesimpulan tentang sumber dan rute infeksi untuk Covid-19," kata Feng.
"Beijing harus segera meningkatkan langkah-langkah pengendalian epidemi."
Dia mengatakan situasinya mirip dengan tahap awal wabah di Wuhan di mana infeksi pertama kali dilaporkan di pasar makanan laut dan kemudian menyebar ke seluruh kota.
"Jika tidak dapat dikendalikan sekarang, virus akan menyerang banyak orang dalam waktu singkat karena kepadatan penduduk yang tinggi di kota-kota," kata Feng.
(Tribunnews.com/Daryono)