Rabu, 10 September 2025

Virus Corona

Doni Monardo Sebut Masih Banyak Masyarakat Salah Paham Pengertian New Normal

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo berharap pemerintah daerah menggencarkan pengertian istilah new normal/kenormalan baru.

Tribunnews/Herudin
Karyawan salah satu gerai di Mal Kota Kasablanka memeriksa suhu tubuh pengunjung sebelum memasuki toko, di Jakarta Selatan, Selasa (16/6/2020). Mal Kota Kasablanka mulai menerapkan protokol kesehatan guna menuju ke era kenormalan baru (new normal) dan memutus rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Tribunnews/Herudin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo berharap pemerintah daerah menggencarkan pengertian istilah new normal atau kenormalan baru ke masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

"Pemberian pemahaman agar masyarakat tidak salah paham, karena ada sebagian masyarakat menganggap new normal bisa kembali beraktivitas seperti sebelum kejadian pandemi Covid-19," papar Doni dalam rapat virtual dengan Komisi X DPR, Jakarta, Rabu (17/6/2020).

Doni menilai, peran kepala daerah sangat penting dalam memberikan pemahaman ke warganya, terkait berbagai hal istilah.

Baca: Kebiasaan Baru Bekerja di Masa New Normal, Bawa Baju Ganti hingga Atur Jarak dengan Karyawan Lain

Baca: Soal Pembukaan Sekolah di Zona Hijau, Orangtua Dilibatkan Saat Melaksanakan Protokol Kesehatan

Doni Monardo saat kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan, Minggu (7/6/2020).
Doni Monardo saat kunjungan kerja ke Kalimantan Selatan, Minggu (7/6/2020). (Istimewa)

Pemberian pemahaman ini misal terkait istilah new normal, social distancing, physical distancing, dan lainnya.

"Salah pemahaman tentu mengkhawatirkan, sehingga dibutuhkan cara dan tentunya setiap daerah memiliki cada yang berbeda. Misalnya menggunakan bahasa lokal agar masyarakat bisa memahaminya," ujar Doni Monardo.

Doni mengaku terkait imbauan menjaga jarak atau physical distancing memang sulit diterapkan di lapangan, dibanding meminta masyarakat menggunakan masker maupun cuci tangan.

"Kami mengedepankan preventif promotif, masyarakat diimbau menghindari kerumunan," ucap Doni.

Diketahui, pemerintah saat ini sudah menerapkan new normal dengan membuka kembali kegiatan ekonomi, namun tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat hingga vaksin Covid-19 ditemukan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan