Virus Corona
Putus Mata Rantai Covid-19, BIN Gelar Rapid Test di BPK
Rapid test massal digelar atas kerja sama BIN, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid test massal di kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) , Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (18/6/2020).
Ketua Pelaksana Harian Sub Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 BIN Brigjen TNI Irwan Mulyana didampingi Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I Hendra Susanto meninjau pelaksanaan rapid test tersebut.
Baca: Update Corona Global, 18 Juni 2020 Siang: Tembus 8,4 Juta Jiwa, Ini 20 Negara dengan Kasus Tertinggi
Menurut Irwan rapid test massal yang digelar BIN tersebut merupakan instruksi dari Kepala BIN Jenderal (purn) Budi Gunawan sebagai deteksi awal penanganan wabah Covid-19 di lembaga pemerintah.
Rapid test massal digelar atas kerja sama BIN, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
“Kegiatan ini merupakan satu bentuk sumbangsih nyata BIN bekerja sama dengan BPK guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Mudah-mudahan upaya ini dapat membuahkan hasil serta tindakan yang cepat dan terukur,” kata Irwan di lokasi dikutip dari keterangan yañ diterima.
Irwan menegaskan BIN akan terus menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga pemerintah menggelar rapid test massal guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Irwam pun menyampaikan terima kasih kepada BPK yang telah mempercayakan pelaksanaan rapid test tersebut kepada BIN.
"Kami berharap kementerian dan lembaga lain juga bisa membantu dalam mengidentifikasi awal penyebaran wabah ini,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, BIN menyediakan 1.000 alat rapid test dan menerjunkan dua unit mobil lab PCR untuk swab test yang hasilnya akan langsung keluar dalam waktu 5 jam.
Jika ditemukan peserta rapid test yang reaktif, maka akan dilanjutkan dengan test swab menggunakan Mobil Laboratorium milik BIN.
"Jika ada yang positif akan dirujuk ke rumah sakit atau isolasi mandiri,” ujarnya.
Berdasarkan data pukul 10.30, dari 90 orang yang ikut rapid test, 5 orang hasilnya reaktif.
Kelima orang tersebut pun langsung mengikuti swab test.
Di tempat yang sama, Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I Hendra Susanto mengatakan, kegiatan rapid test massal tersebut sengaja digelar untuk memastikan kesehatan dari auditor serta staf yang ada di BPK.
“Ini juga akan membantu pemerintah dan BNPB untuk menambah jumlah sampling. Selama ini kan isunya kan Indonesia kurang penanganannya. Dengan kerja cepat dari BIN yang bekerja sama dengan BPK, mudah-mudahan samplingnya akan terus bertambah dan kita bisa melawan Covid-19,” kata Hendra.
Hendra juga berharap dengan upaya penanganan dari BIN yang begitu gencar, Covid-19 bisa dikalahkan dan semua keadaan bisa normal seperti sedia kala.
Ia pun mengapresiasi BIN yang terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk penanganan Covid-19.
Baca: Jadi Klaster Penularan Virus Corona, Polisi Tambah Personel di Pasar Tradisional
Satu di antaranya kerja sama BIN dengan UNAIR sudah menemukan obat Covid-19.
"Jadi BIN itu unik dari hulu dan hilir soal penanganan Covid-19. Ini saya apresiasi sekali kinerja BIN. Hulunya mereka melakukan rapid tes dan sampling. Jika ditemukan positif dan reaktif dikasih obat. Mudah-mudahan obat ini bisa memberikan dampak yang positif kepada negara Indonesia,” kata Hendra.