Virus Corona
UPDATE Corona Jumat, 19 Juni 2020: Kasus Baru di Sulsel Tertinggi, Kalahkan DKI Jakarta dan Jatim
Update Corona di Indonesia, Jumat (19/6/2020), Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan jumlah kasus baru terbanyak dibanding provinsi lainnya.
TRIBUNNEWS.COM - Update Corona di Indonesia, Jumat (19/6/2020), Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan jumlah kasus baru terbanyak dibanding provinsi lainnya.
Berdasar data Kementerian Kesehatan yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto pada Jumat sore, hari ini terdapat 1.041 kasus baru di Indonesia.
Tambahan 1.041 kasus baru menjadikan total kasus positif Corona di Indonesia naik dari semula 42.762 menjadi 43.803 kasus.
Kabar baiknya, jumlah pasien sembuh juga bertambah cukup banyak yakni sebanyak 551 pasien.
Baca: UPDATE Corona Indonesia Jumat, 19 Juni 2020: 6 Provinsi Nol Penambahan Kasus Positif
Total pasien sembuh kini menjadi 17.349 dari sebelumnya 16.798.
Sedangkan kasus kematian terdapat penambahan sebanyak 34 kasus sehingga total kematian kini menjadi 2.373.
Sulsel Tertinggi Kasus Baru
Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, Sulawesi Selatan hari ini menjadi provinsi dengan kasus baru terbanyak.
Mengalahkan Jawa Timur dan DKI Jakarta yang biasanya menjadi langganan kasus baru terbanyak.
Sulawesi Selatan mencatatkan 207 kasus baru.
Total kasus Corona di Sulawesi Selatan kini menjadi 3.573
Di bawah Sulawesi Selatan, ada DKI Jakarta yang melaporkan kasus baru sebanyak 141 dan Jawa Timur yang mencatat kasus baru sebanyak 140.
Meski demikian, secara total, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus Corona terbanyak yakni 9.655 kasus.
Di urutan kedua Jawa Timur dengan 9.057 kasus dan Sulawesi Selatan di urutan ketiga dengan 3.573 kasus positif.
Berikut data lengkap Corona di Indonesia per Jumat ini:
Gejala dan Ciri Virus Corona
Virus corona (Covid-19) sudah mewabah di berbagai belahan dunia.
Virus corona ini merupakan virus yang tersebar dan menular dengan sangat cepat, hingga kini virus ini juga sudah mewabah di negara Indonesia.
Meski demikian, masyarakat tidak perlu takut atau panik, namun sebaiknya kita harus tetap waspada.
Virus yang berasal dari Wuhan, China ini dapat menyebar melalui infeksi ke orang lain dengan berbagai cara penularan.
Penuarannya dapat melalui udara, karena ketika batuk dan bersin atau melalui kontak langsung seperti menyentuh atau berjabat tangan, virus akan dengan sangat mudah menginfeksi orang lain.
Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 19 Juni: Bertambah 1.041 Pasien, Total 43.803 Kasus Positif
Oleh karena itu, kita harus lebih berhati-hati dan melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus corona.
Penting bagi kita untuk mengantisipasi dan mencegah penularan virus corona ini dengan mengetahui ciri dan gejalanya.
Dilansir Statnews, beberapa pasien yang terjangkit Corona, ternyata tidak menunjukkan gejala-gejala dari virus corona.
Sebagian kecil dari mereka hanya menunjukkan gejala yang sangat ringan, yaitu mereka mengalami kehilangan kemampuan indera penciuman.
Gejala ini disebut dengan Anosmia, seseorang kurang dapat memfungsikan indera penciuman dan dysgeusia.
Mereka tidak menunjukkan gejala lain dari virus corona, ataupun merasa sakit pada badannya.
Maka setiap orang harus tetap berhati-hati karena orang yang terinfeksi mungkin tidak menyadari bahwa ia sudah terinfeksi virus corona.
Bisa jadi hal ini malah dapat menyebarkan virus corona kepada orang lain yang kontak langsung dengan mereka.
Dilansir kemenkes.go.id, ada 5 ciri orang yang terjangkit virus corona:
1. Demam Disertai Sakit Kepala
2. Pilek
3. Gangguan Pernapasan/Sulit Bernapas
4. Sakit Tenggorokan, Batuk
5. Letih, Lesu
Mirip dengan Gejala Flu
Gejala berat yang ditimbulkan virus corona ini ternyata hampir mirip dengan flu biasa atau influenza.
Kesamaan gejala antara infeksi virus corona dengan flu biasa atau influenza karena keduanya menyerang saluran pernapasan manusia.
Namun yang perlu diketahui, keduanya terdiri dari dua golongan berbeda dengan karakteristik yang juga berbeda.
Virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan seperti flu biasa, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Dalam beberapa kasus, virus dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah seperti pneumonia dan bronkitis.
Baca: Perempuan Berusia 70 Tahun di Empat Lawang Tertular Usai Pijat Pasien Positif Corona
Penamaan virus corona berasal dari kata crown yang berarti mahkota jika dilihat dengan mikroskop.
Bentuk mahkota ini ditandai oleh adanya "Protein S" yang berupa sepatu, sehingga dinamakan spike protein, yang tersebar di sekeliling permukaan virus (tanda panah).
"Protein S" inilah yang berperan penting dalam proses infeksi virus terhadap manusia.
Tampak pada panah "Protein S" disekeliling permukaan virus sehingga membuat bentuk virus seperti mahkota.
Coronavirus adalah virus yang berbentuk bulat dan berdiameter sekitar 100-120 nm.
(Tribunnews.com/Daryono/Oktaviani Wahyu Widayanti)