Rabu, 3 September 2025

Virus Corona

UPDATE Corona Indonesia 29 Juni: 55.092 Kasus Positif, 23.800 Sembuh, 2.805 Meninggal

Pemerintah mengumumkan perkembangan atau update kasus Corona (Covid-19) di Indonesia per Senin (29/6/2020).

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (27/6/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah kembali mengumumkan perkembangan penanganan virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Total kasus positif Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 55.092 kasus.

Jumlah tersebut meningkat 1.082 kasus per Senin (29/6/2020) pukul 12.00 WIB.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers yang ditayangkan langsung melalui kanal YouTube BNPB.

Sebelumnya, per 28 Juni 2020, total kasus positif Covid-19 di Indonesia berjumlah 54.010.

Baca: Hasil Swab Test Positif, dr Soekarno Kasmoeri Jadi Dokter ke-39 yang Gugur di Tengah Pandemi Corona

Sementara itu, Yuri menyebutkan, terdapat tambahan 51 pasien positif Corona yang meninggal dunia.

Total kasus kematian akibat Covid-19 kini telah mencapai 2.805 kasus.

Sebelumnya, total kasus kematian berjumlah 2.754 orang.

Kabar baiknya, sebanyak 864 pasien dinyatakan sembuh.

Sehingga, total pasien sembuh bertambah menjadi 23.800 orang dari sebelumnya 22.936 orang.

Patuhi Protokol Kesehatan di Manapun 

Sebelumnya, Yuri mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan di manapun ia berada.

Menurut Yuri, selama vaksin belum ditemukan, hanya itulah yang dapat dilakukan agar terhindar dari penularan Covid-19.

Ia pun berhadap kepatuhan dalam melaksanakan protokol kesehatan bisa menjadi kesadaran yang dilakukan secara kolektif oleh masyarakat dengan berbasis keluarga.

Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (4/6/2020).

Baca: Doni Minta Masyarakat Bantu Tenaga Medis dengan Membentengi Diri Sendiri dari Covid-19 

"Mematuhi protokol kesehatan tidak harus menunggu wilayah domisili kita menjadi zona kuning, tidak harus menunggu wilayah zona kita menjadi oranye, dan tidak perlu menunggu wilayah kita menjadi zona merah."

"Sejak sekarang, di manapun kita berada, apapun zonasi warna wilayah tinggal kita, patuhi protokol kesehatan," kata Yuri, Kamis sore.

"Hanya ini yang bisa kita lakukan kalau ingin selamat dari tertular Covid-19. Kami berharap kesadaran ini menjadi kesadaran kolektif yang tentunya harus berbasis pada keluarga," sambungnya.

Yuri pun kembali mengingatkan masyarakat untuk senantiasa mengenakan masker saat keluar rumah sebagai bentuk kesadarannya.

Begitu pula dengan kepatuhan menjaga jarak hingga mencuci tangan, Yuri berharap masyarakat menerapkannya bukan sekadar karena diperintah atau diawasi.

Baca: Achmad Yurianto Ajak Masyarakat Terapkan Protokol Corona Atas Kesadaran Sendiri Bukan Karena Diawasi

"Jadi, gunakan masker bukan karena diperintah, mencuci tangan bukan karena diawasi, menjaga jarak bukan karena memang diperintah."

"Jadikan ini sebuah kesadaran kita tanpa diperintah, tanpa diawasi, karena ini kebutuhan bagi kita untuk tetap sehat."

"Kalau kita sehat, keluarga kita juga sehat," kata Yuri.

Yuri juga menyampaikan, sampai saat ini vaksin Covid-19 memang belum ditemukan.

Menurut Yuri, seluruh bangsa di dunia pun kini mengubah perilaku agar aman dari Covid-19.

"Kita bersama seluruh bangsa di dunia melakukan hal yang sama yaitu bagaimana kemudian harus mengubah perilaku kita agar aman dari tertular Covid-19," ujarnya.

Keluarga Dapat Melakukan Perubahan Secara Fundamental

Achmad Yurianto
Achmad Yurianto (DOK. BNPB)

Sementara itu, Yuri mengatakan, yang dapat melakukan perubahan secara fundamental adalah keluarga.

Menurutnya, peran keluarga sangat dibutuhkan untuk dapat mengubah perilaku masyarakat menjadi aman dari Covid-19.

"Agent of change yang bisa melakukan perubahan secara fundamental ini adalah keluarga."

"Peran keluarga, kepala keluarga, ibu, ayah, sangat-sangat penting untuk mengedukasi dan memberikan keteladanan pada anak-anak kita agar tidak tertular," kata Yuri.

Yuri mengatakan, saat ini orang-orang yang memakai masker saat keluar rumah sudah tidak menjadi pemandangan yang aneh.

Menurutnya, masyarakat yang keluar rumah tanpa menggunakan masker justru akan menjadi perhatian banyak orang.

"Inilah perubahan-perubahan yang kita inginkan, inilah tata kehidupan baru yang sebenarnya ingin kita ciptakan sehingga mentaati dengan disiplin dan melaksanakannya protokol kesehatan itu bentuk konkrit dari upaya untuk mencegah tertular Covid-19," lanjut Yuri.

"Harapan kita, ini bisa membudaya," sambungnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan