Virus Corona
Viral Video Acara Dangdutan di RSD Wisma Atlet, Ini Penjelasan Wakil Panglima Kogasgabpad
RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet tetap teguh menegakkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan covid-19.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi viralnya video acara musik di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) RS Darurat Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh menegaskan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet tetap teguh menegakkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan covid-19.
Hal tersebut disampaikan Saleh dalam keterangannya yang diterima pada Senin (29/6/2020).
"Sesuai kebijakan dan aturan yang telah dikeluarkan Pemerintah dalam penanganan Covid-19, pihak RSD Wisma Atlet tetap teguh dalam menegakkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid-19," kata Saleh.
-
Baca: Video Dangdutan di Wisma Atlet Hibur Petugas Medis, Anji Beri Tanggapan, Para Musisi Berkomentar
Kakesdam Jaya, Kolonel CKM dr Stefanus Doni, yang juga bertugas sebagai koordinator tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka pamitan beberapa pejabat dan petugas medis di RSD Wisma Atlet yang telah melaksanakan tugasnya selama berbulan-bulan semenjak awal operasional RS Darurat.
Doni menjelaskan acara tersebut digelar Sabtu malam tanggal 27 Juni 2020.
Doni pun mengatakan acara tersebut bersifat internal dan sederhana.
"Beberapa pejabat dan petugas medis telah mendapat perintah untuk melaksanakan tugas di tempat yang baru, sehingga pamit dengan rekan-rekannya yang masih bertugas di RSD Wisma Atlet," kata Doni
Dalam penyelenggaraannya acara tersebut telah diatur untuk tetap memenuhi protokol kesehatan seperti pembatasan peserta, menggunakan masker, penyediaan tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh dan ketentuan untuk menjaga jarak.
"Ketentuan pembatasan telah kita laksanakan bahwa yang bisa hadir dalam acara tersebut adalah hanya petugas kesehatan dan kehadirannya pun diatur secara bergantian. Selain petugas kesehatan, tidak ada orang lain yang diizinkan masuk," tegas Doni.
Ia juga menegaskan acara tersebut tidak berlangsung lama.
"Acara itu juga hanya dilaksanakan sebentar. Intinya adalah pamitan beberapa pejabat dan petugas, lalu ada sedikit hiburan musik yang kemudian langsung diakhiri," kata Doni.
Diberitakan sebelumnya, di media sosial Twitter beredar sebuah video yang merekam acara dangdutan.
Acara dangdutan meriah tersebut diduga digelar di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Pantauan TribunJakarta.com, di video tersebut tampak seorang biduan asyik bernyanyi di atas panggung.
Sementara sejumlah orang berseragam menari mengikuti alunan gendang.
Walau menggunakan masker, namun para penonton acara dangdutan itu tak menerapkan physical distancing.
Musikus Anji Manji kemudian mengunggah video dangdutan tersebut di Twitternya yang telah terverifikasi, pada Minggu (28/6/2020).
Anji Manji tampak keheranan, ia bahkan bertanya apakah para petugas kesehatan yang diduga ikut dalam acara tersebut ingin saling menularkan virus corona.
Anji Manji tampak keheranan, ia bahkan bertanya apakah para petugas kesehatan yang diduga ikut dalam acara tersebut ingin saling menularkan virus corona.
"DANGDUTAN DI WISMA ATLET.
Saya tahu izin kerumunan sudah dikeluarkan.
Tapi TETAP BERJARAK. Ini Nakes mau saling menularkan Virus atau bagaimana?"tulis Anji Manji.
Anji Manji kemudian meminta para pembuat kebijakan, mengizinkan para musisi untuk membuat acara serupa.
Pasalnya karena pandemi virus corona dan pembatasan kerumunan banyak musisi yang kehilangan pekerjaan.
"Oke saja sih seperti itu. Tapi izinkan Musisi manggung lagi seperti ini.
Kasian ribuan/jutaan Musisi yang kehilangan pekerjaan," tulis Anji Manji.