Virus Corona
Update Corona 3 Juli 2020 di Indonesia: Jumlah dan Sebaran Kasus Covid-19 Per Provinsi
Simak update kasus corona di Indonesia pada hari Jumat 3 Juli 2020. Jawa Timur masih menjadi provinsi dengan kasus Covid-19 tertinggi.
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia masih bertambah.
Hingga hari ini, Jumat (3/7/2020) total ada 50.695 kasus Covid-19 terkonfirmasi.
Dari jumlah tersebut ada 30.091 pasien yang masih dirawat dan 27.568 pasien yang sudah dinyatakan sembuh.
Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal karena Covid-19 di Indonesia berjumlah 3.036 orang.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) hingga hari ini berjumlah 38.767 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 13.609.
Kasus Covid-19 sudah ditemukan di 34 provinsi di Indonesia.

Berikut sebaran kasus Covid-19 per provinsi di Indonesia dilansir dari situs resmi pemerintah untuk penanganan Covid-19:
1. JAWA TIMUR
Jumlah Kasus : 12,321 (21.3%)
2. DKI JAKARTA
Jumlah Kasus : 11,637 (20.1%)
3. SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus : 5,214 (9.0%)
4. JAWA TENGAH
Jumlah Kasus : 4,006 (6.9%)
Baca: Bersiap New Normal, Yogyakarta Konfirmasi 6 Positif Covid-19 Baru: Sebagian Perjalanan Luar Daerah
5. JAWA BARAT
Jumlah Kasus : 3,276 (5.7%)
6. KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus : 3,223 (5.6%)
7. SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus : 2,078 (3.6%)
8. PAPUA
Jumlah Kasus : 1,846 (3.2%)
9. SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus : 1,601 (2.8%)
10. BALI
Jumlah Kasus : 1,527 (2.6%)
11. BANTEN
Jumlah Kasus : 1,466 (2.5%)
12. NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus : 1,245 (2.2%)
13. SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus : 1,129 (2.0%)
14. KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus : 931 (1.6%)
15. MALUKU UTARA
Jumlah Kasus : 875 (1.5%)
16. MALUKU
Jumlah Kasus : 749 (1.3%)
17. SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus : 742 (1.3%)
18. KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus : 525 (0.9%)
19. SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus : 405 (0.7%)
20. KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus : 336 (0.6%)

Baca: Update Corona Global 3 Juli 2020 Siang: Hampir Tembus 11 Juta Jiwa, Meksiko Catat 6.741 Kasus Baru
21. DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus : 314 (0.5%)
22. KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus : 302 (0.5%)
23. GORONTALO
Jumlah Kasus : 249 (0.4%)
24. PAPUA BARAT
Jumlah Kasus : 242 (0.4%)
25. RIAU
Jumlah Kasus : 227 (0.4%)
26. KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus : 206 (0.4%)
27. LAMPUNG
Jumlah Kasus : 191 (0.3%)
28. SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus : 186 (0.3%)
29. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus : 155 (0.3%)
30. BENGKULU
Jumlah Kasus : 129 (0.2%)
31. JAMBI
Jumlah Kasus : 117 (0.2%)
32. SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus : 117 (0.2%)
33. NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus : 113 (0.2%)
34. ACEH
Jumlah Kasus : 86 (0.1%)

Baca: Sebelum Terbang, Ketahui Persyaratan Penumpang Pesawat di Era New Normal
Patuhi Protokol Kesehatan di Manapun
Sebelumnya, Yuri mengimbau masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan di manapun ia berada.
Menurut Yuri, selama vaksin belum ditemukan, hanya itulah yang dapat dilakukan agar terhindar dari penularan Covid-19.
Ia pun berhadap kepatuhan dalam melaksanakan protokol kesehatan bisa menjadi kesadaran yang dilakukan secara kolektif oleh masyarakat dengan berbasis keluarga.
Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Kamis (4/6/2020).
"Mematuhi protokol kesehatan tidak harus menunggu wilayah domisili kita menjadi zona kuning, tidak harus menunggu wilayah zona kita menjadi oranye, dan tidak perlu menunggu wilayah kita menjadi zona merah."
"Sejak sekarang, di manapun kita berada, apapun zonasi warna wilayah tinggal kita, patuhi protokol kesehatan," kata Yuri, Kamis sore.
"Hanya ini yang bisa kita lakukan kalau ingin selamat dari tertular Covid-19. Kami berharap kesadaran ini menjadi kesadaran kolektif yang tentunya harus berbasis pada keluarga," sambungnya.
Yuri pun kembali mengingatkan masyarakat untuk senantiasa mengenakan masker saat keluar rumah sebagai bentuk kesadarannya.
Begitu pula dengan kepatuhan menjaga jarak hingga mencuci tangan, Yuri berharap masyarakat menerapkannya bukan sekadar karena diperintah atau diawasi.
"Jadi, gunakan masker bukan karena diperintah, mencuci tangan bukan karena diawasi, menjaga jarak bukan karena memang diperintah."
"Jadikan ini sebuah kesadaran kita tanpa diperintah, tanpa diawasi, karena ini kebutuhan bagi kita untuk tetap sehat."
"Kalau kita sehat, keluarga kita juga sehat," kata Yuri.
Yuri juga menyampaikan, sampai saat ini vaksin Covid-19 memang belum ditemukan.
Menurut Yuri, seluruh bangsa di dunia pun kini mengubah perilaku agar aman dari Covid-19.
"Kita bersama seluruh bangsa di dunia melakukan hal yang sama yaitu bagaimana kemudian harus mengubah perilaku kita agar aman dari tertular Covid-19," ujarnya.
(Tribunnews.com/Mohay/Widyadewi Metta)