Selasa, 19 Agustus 2025

Virus Corona

Klaster Baru di Secapa AD Bandung, 1.262 Orang Positif Corona hingga Lokasi Diisolasi

Secapa AD Bandung dipastikan menjadi klaster baru penyebaran virus corona (Covid-19). 1.262 orang dinyatakan positif dan kini lokasi telah diisolasi.

Penulis: Rica Agustina
Editor: bunga pradipta p
tangkapan layar di kanal YouTube Kompastv
Secapa AD Bandung dipastikan menjadi klaster baru penyebaran virus corona (Covid-19). 1.262 orang dinyatakan positif dan kini lokasi telah diisolasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa AD) Bandung kini menjadi klaster baru persebaran virus corona (Covid-19).

Sebanyak 1.262 orang dinyatakan positif terinfeksi virus yang diduga berasal dari China ini.

"Jadi memang ada klaster di institusi pendidikan kenegaraan," ungkap Ridwan Kamil dalam video yang diunggah kanal YouTube Kompastv, (10/7/2020).

Angka positif corona tersebut sekaligus menambah rekor penambahan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, pada Kamis (9/7/2020) penambahan jumlah pasien positif corona menjadi rekor tertinggi sejak Maret.

Lebih lanjut, Ridwan Kamil menyebut, adanya klaster baru di instutusi pendidikan justru penangannya akan lebih mudah.

Sebab orang-orang yang terinfeksi lebih disiplin dan bisa diajak berkoordinasi dengan baik.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (dok. Kementan)

Adapun 1.000 keluarga dari klaster Secapa AD Bandung juga telah diperiksa oleh tenaga medis setempat.

Secapa AD Bandung pun telah diisolasi dan mendapatkan pengawasan ketat, sedangkan jalan di sekitarnya terlihat normal.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat menyerahkan sepenuhnya pada TNI AD mengenai pelacakan dan tindak lanjut penanganan klaster baru ini.

Lebih jauh, dengan adanya klaster baru di Secapa AD Bandung, Wakil Ketua Komisi IX DPR, Melki Laka Lena meminta sekolah-sekolah asrama untuk menggelar rapid test secara rutin.

Pengecekan secara berkala yakni setiap seminggu atau dua minggu sekali diharapkan dapat memastikan keamanan asrama.

Baca: Benarkah Eucalyptus Mampu Bunuh Virus Corona? Peneliti UGM: Perlu Penelitian

"Penegecekan secara acak dan berkala melalui rapid test atau PCR/TCM tentunya rutin dilakukan secara periodik seminggu atau dua minggu sekali untuk memastikan apakah komunitas asrama masih aman atau ada yang terjangkit," ujar Melki dikutip dari Kompas.com.

Menurut Melki, lingkungan sekolah yang tertutup dengan interaksi rutin memiliki potensi penularan Covid-19 yang tinggi.

Oleh karena itu, protokol kesehatan di wilayah tersebut juga harus dilakukan lebih detail, jelas dan konkret.

"Protokol kesehatan harus dibuat lebih detail, jelas, dan konkret, harus diberlakukan jauh lebih ketat dan disiplin," ujarnya.

Ia pun berharap kasus penularan Covid-19 di lingkungan asrama seperti di Secapa AD dapat diminimalisasi.

Baca: Perhatikan Sirkulasi dan Ventilasi, WHO Sebut Corona Bisa Menular Lewat Udara

Update Kasus Corona di Jawa Barat, Jumat 10 Juli 2020

Dikutip dari laman penanganan Covid-19 yang dikelola Pemprov Jawa Barat, pikobar.jabarprov.go.id, ada penambahan sebanyak 962 kasus per Jumat (10/7/2020) pukul 15.11 WIB.

Sehingga total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di Jawa Barat yakni sebanyak 4.843 kasus.

Adapun kasus positif aktif mengalami penambahan 931 pasien, kini total pasien yang mendapatan perawatan yakni sebanyak 2.846 pasien.

Untuk pasien yang meninggal dunia ada penambahan 4 jiwa, dengan demikian totalnya menjadi 186 jiwa.

Kabar baiknya pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 27 orang, sehingga totalnya kini menjadi 1.811 orang.

Sebanyak 2.003 orang sedang dalam proses pemantauan (ODP), sementara pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat ada 1.133 orang.

Baca: 1.262 Kasus Positif Covid-19 di Jabar Berasal Dari Klaster Secapa TNI AD Bandung, Kini Diisolasi

(Tribunnews.com/Rica Agustina, Kompas.com/Tsarina Maharani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan