Virus Corona
Ini 7 Kandidat Vaksin Covid-19 yang Kini Masuk Uji Klinis Fase 3
Wiku Adisasmito mengatakan vaksin merupakan salah satu cara untuk melindungi masyarakat dari paparan virus Corona atau Covid-19.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan vaksin merupakan salah satu cara untuk melindungi masyarakat dari paparan virus Corona atau Covid-19.
Saat ini hampir semua negara berlomba-lomba mengembangkan vaksin termasuk Indonesia.
"Kami perlu sampaikan bahwa ada cukup banyak kandidat vaksin yang dikembangkan selama ini," kata Wiku di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Dari lebih seratusan kandidat vaksin, baru tujuh vaksin yang masuk pada uji klinik fase 3 sebelum kemudian diproduksi.
Baca: Sebaran Virus Corona di Indonesia Kamis (6/8/2020): 4 Provinsi Catat Lebih dari 10.000 Kasus Positif
Ketujuh vaksin tersebut yakni Vaksin Sinovac, vaksin Sinopharm bersama Wuhan Institute, Sinopharm bersama Beijing Institute, vaksin Biontech bersama Fosun Pharma, vaksin Astrazeneca bersama Universitas Oxford, lalu vaksin yang dikembangkan Moderna bersama NIAID Amerika, dan Vaksin yang dikembangkan oleh Murdoch Children's Reserach Institute.
"Uji vaksin tahap ketiga ini diberikan kepada ribuan orang untuk memastikan keamanannya termasuk efek samping yang jarang terjadi serta keefektifannya," katanya.
Baca: Update RSKI Pulau Galang 6 Agustus: Pasien Positif Covid-19 yang Dirawat Bertambah 26 Orang
Selain ketujuh kandidat vaksin tersebut, terdapat 139 vaksin yang masuk tahap pra klinik, 25 vaksin uji klinik fase 1, lalu 17 vaksin masuk uji klinik fase 2.
"Semua pihak yang ada di dunia berusaha untuk mendapatkan vaksin yang aman dan efektif untuk Covid-19 termasuk Indonesia. kami tetap berusaha keras agar bisa mendapatkan vaksin ini dalam jumlah yang besar untuk bisa melindungi rakyat Indonesia lainnya," katanya.
Vaksin yang dikembangkan di Indonesia sendiri merupakan Vaksin Sinovac bekerjasama dengan Bio Farma dan Universitas Padjadjaran.
Total dibutuhkan 1.620 relawan untuk uji klinik tersebut.
Rencananya uji klinik fase 3 dimulai pada 11 Agustus 2020.
Cara Mencegah Penularan Virus Corona
Penularan virus corona dapat dilakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular sebagai berikut:
1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas tubuh meningkat.
2. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan alkohol 70-80% handrub, sesuai langkah-langkah mencuci tangan yang benar.
3. Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan sekitar tidak tertular.
4. Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau dengan lipatan siku tangan bagian dalam, dan gunakan masker.
5. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
6. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, karena tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus.
7. Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika sakit atau saat berada di tempat umum.
8. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cuci tangan.
9. Menunda perjalanan ke daerah atau negara yang terjangkit virus corona.
10. Hindari bepergian ke luar rumah saat merasa kurang sehat, terutama jika merasa demam, batuk, dan sulit bernapas.
11. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka.
12. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.
13. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat.
Baca: Kasus Corona Tambah Banyak, Wagub DKI: Masyarakat Sudah Jenuh

Cara Menggunakan, Melepas, dan Membuang Masker
1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.
2. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.
3. Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).
4. Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan.
5. Letakkan masker di wajah. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung.
6. Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu.
7. Setelah digunakan, lepas masker, lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.
8. Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.
9. Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker, dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.
10. Masker sebaiknya hanya digunakan tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.