Rabu, 3 September 2025

Virus Corona

UPDATE Corona Indonesia 18 Agustus: Total Kasus 143.043, Sembuh 96.306

Dilansir Kemkes.go.id, hingga Selasa (18/8/2020) total sudah ada 143.043 kasus Covid-19 di Indonesia. Pasien sembuh berjumlah 96.306 orang.

freepik
Ilustrasi Covid-19 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus Covid-19 atau virus corona di Indonesia masih terus bertambah.

Mengutip dari Kemkes.go.id, hingga Selasa (18/8/2020) total sudah ada 143.043 kasus Covid-19 di Indonesia.

Terdapat 1.673 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu 1.848 kasus dinyatakan sembuh.

Sehingga pasien sembuh berjumlah 96.306 orang.

Adapun kasus kematian secara total mencapai 6.277 setelah bertambah 70 kematian.

Sedangkan total suspek mencapai 78.394.

Baca: Apa Itu D614G? Mutasi Virus Covid-19 yang Dapat Membuat Penyakit Lebih Menular

Tanda Baik

Sementara itu meski wabah Covid-19 dinilai belum mencapai puncaknya, ada tanda baik yang sudah mulai terlihat.

Hal itu diungkapkan Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (FKM Unair) Surabaya, Dokter Windhu Purnomo.

"Ada tanda baik yang sudah ditunjukkan dari data yang ada, yaitu angka kematian menurun, dan kesembuhan meningkat," ujar Windhu saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (12/8/2020).

Ahli Epidemologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Windhu Purnomo.
Ahli Epidemologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya, Windhu Purnomo. (SURYA.CO.ID/Febrianto Ramadani)

Akan tetapi, jumlah akumulasi kasus aktif dari hari ke hari dinilai masih belum baik.

"Sudah pernah turun tapi naik lagi," ungkapnya.

Windhu menyebut, berdasar kasus by declare, yang dipebarui pemerintah per hari, kasus Covid-19 masih terus naik.

"Sampai tanggal ini kita belum memasuki puncak, gelombang pertama saja belum nyampai," imbuhnya.

Baca: Setelah Ridwan Kamil, Kini Doni Monardo Daftar Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Baca: Ekonomi RI Minus, BI: Wabah Covid-19 Tekan Pertumbuhan

Lebih lanjut Windhu mengungkapkan, pakar epidemiologi kesulitan untuk memperkirakan puncak Covid-19.

Dikarenakan, data kasus Covid-19 naik turun seiring perubahan kebijakan pemerintah.

"Epidemiologi saja, sebagai orang Kesmas, sulit memprediksi karena data itu naik turun karena kebijakannya juga berubah-ubah," ungkapnya.

Baca: Jokowi Optimis Vaksin Virus Corona Segera Ditemukan, Begini Tahap Pengujiannya

Jokowi Sebut Puncak Wabah di Agustus atau September

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi puncak wabah virus corona (Covid-19) di Indonesia akan terjadi pada bulan Agustus atau September 2020.

Hal itu disampaikan Jokowi kala berbincang dengan wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, 13 Juli 2020 lalu.

"Kalau melihat angka-angka, memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir," kata Jokowi.

Jokowi pada bulan Maret lalu juga sempat memprediksi puncak Covid-19 akan terjadi pada Mei.

Namun, prediksi tersebut meleset.

Jokowi kini justru menemukan fakta kasus baru Covid-19 masih terus bertambah.

Baca: Covid-19 Menular Lewat Udara, Pakar: Minimalisir Penggunaan AC di Kantor

Prediksi terbaru pandemi Covid-19 akan mencapai puncaknya pada Agustus atau September juga masih bisa berubah.

Jokowi menilai, hal tersebut bergantung dengan kinerja seluruh jajarannya dalam menekan penyebaran kasus Covid-19.

"Kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda. Oleh sebab itu, saya minta pada para menteri untuk bekerja keras," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan