Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Lindungi Kelompok Rentan, WHO Peringatkan Anak-anak Berusia 12 Tahun ke Atas Wajib Pakai Masker

Pandemi virus Corona, WHO tetapkan anak-anak berusia 12 tahun ke atas harus memakai masker agar tidak menulari orang lain.

Penulis: Inza Maliana
Freepik
ilustrasi masker 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pedoman yang mengatakan anak-anak di atas usia 12 tahun harus memakai masker.

Hal itu sejalan dengan praktik yang direkomendasikan untuk orang dewasa di negara atau wilayah mereka.

Meski sedikitnya pengetahuan tentang bagaimana anak-anak menularkan virus, tetapi bukti menunjukkan remaja dapat menulari dengan cara yang sama seperti orang dewasa.

"Anak-anak berusia lima tahun ke bawah biasanya tidak memakai masker," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari BBC.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss, Rabu (11/3/2020), menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP)
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss, Rabu (11/3/2020), menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP) (AFP/FABRICE COFFRINI)

Baca: Bandingan dengan Flu Spanyol, WHO Berharap Pandemi Virus Corona Berakhir dalam Dua Tahun

Lantas bagaimana pedoman WHO untuk anak-anak yang memakai masker?

Dikutip dari laman WHO, saran anak-anak memakai masker mencakup tiga kelompok usia.

Anak-anak berusia 12 tahun ke atas harus memakai masker dalam kondisi yang sama dengan orang dewasa.

Khususnya jika mereka tidak dapat menjamin jarak setidaknya satu meter dari orang lain.

Sedangkan untuk anak-anak berusia enam sampai sebelas tahun, WHO menyarankan untuk mempertimbangkan seberapa luas penularan virus di wilayahnya.

ilustrasi masker
ilustrasi masker (Freepik)

Baca: WHO Sebut Eropa Tak Perlu Lockdown Lagi untuk Tangani Virus Corona

Dan juga apakah anak tersebut berinteraksi dengan individu berisiko tinggi seperti orang tua.

Hal ini juga menekankan perlunya pengawasan orang tua untuk membantu anak-anak memakai dan melepas masker dengan aman.

Sementara, anak-anak berusia lima tahun ke bawah, dalam keadaan normal, tidak boleh memakai masker.

"Di daerah-daerah di mana terdapat penularan yang meluas, semua orang dewasa di bawah usia 60 tahun dan yang secara umum sehat harus memakai masker kain."

"Terlebih ketika mereka tidak dapat menjamin jarak setidaknya satu meter dari orang lain."

"Ini sangat penting untuk orang dewasa yang bekerja dengan anak-anak yang mungkin memiliki kontak dekat dengan anak-anak dan satu sama lain," kata Tedros.

Ilustrasi masker
Ilustrasi masker (Times of India)

Baca: WHO Sebut Kelompok Umur 20-an hingga 40-an Tahun Banyak yang Menularkan Covid-19

Adapun, orang dewasa berusia 60 tahun atau lebih dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, harus memakai masker medis.

Panduan WHO tidak menentukan apakah seorang anak di atas usia 12 tahun harus memakai masker di sekolah.

Tetapi itu mungkin masih menjadi aturan di kelas saat tahun ajaran baru dimulai.

Perancis baru-baru ini mewajibkan semua anak berusia di atas 11 tahun, dan sejumlah sekolah di Inggris menerapkannya sendiri untuk mewajibkan siswa memakainya, meskipun ini bukan panduan resmi pemerintah.

Sekolah Menengah James Gillespie di Edinburgh adalah salah satu sekolah tersebut.

Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) melakukan kegiatan belajar mengajar bersama sistem online di ruang aula Kelurahan Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020). Di tengah pandemi Covid-19, proses belajar mengajar dilakukan tanpa tatap muka, pembelajaran daring pun diberlakukan. Namun keterbatasan sarana perangkat, fasilitas, dan ekonomi menjadi salah satu kendala yang harus di hadapi oleh masyarakat setempat. Demi memudahkan siswa/pelajar di Kota Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi tepatnya di Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, memfasilitasi warganya dalam belajar online dengan menyediakan WiFi gratis di ruang aula Kelurahan Jatirahayu. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) melakukan kegiatan belajar mengajar bersama sistem online di ruang aula Kelurahan Jatirahayu, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/8/2020). Di tengah pandemi Covid-19, proses belajar mengajar dilakukan tanpa tatap muka, pembelajaran daring pun diberlakukan. Namun keterbatasan sarana perangkat, fasilitas, dan ekonomi menjadi salah satu kendala yang harus di hadapi oleh masyarakat setempat. Demi memudahkan siswa/pelajar di Kota Bekasi, Pemerintah Kota Bekasi tepatnya di Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, memfasilitasi warganya dalam belajar online dengan menyediakan WiFi gratis di ruang aula Kelurahan Jatirahayu. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Baca: Reaksi WHO dan Ilmuan Terkait Klaim Vaksin Covid-19 oleh Presiden Rusia Vladimir Putin

Mereka membuat keputusan untuk mewajibkan siswa untuk mengenakan masker di dalam ruangan.

Terlebih saat berpindah antar kelas dan juga saat kontak langsung dengan siswa, staf, dan orang tua.

Nicola Sturgeon, Perdana Menteri Skotlandia juga telah memperingatkan, siswa sekolah menengah diminta untuk memakai masker dalam "waktu dekat".

Hingga Minggu (23/8/2020), lebih dari 800.000 orang meninggal dunia akibat virus corona di seluruh dunia.

Setidaknya 23 juta kasus infeksi telah terkonfirmasi, menurut Universitas Johns Hopkins, dengan kebanyakan dari mereka tercatat di AS, Brazil dan India.

Kota Manchester, Inggris saat pandemi virus corona.
Kota Manchester, Inggris saat pandemi virus corona. (manchestereveningnews.co.uk)

Baca: Khawatir Tak Ada Senjata Ajaib untuk Kalahkan Covid-19, WHO: Taat Pakai Masker dan Jaga Jarak

Namun jumlah sebenarnya orang yang terkena virus diyakini jauh lebih tinggi, karena pengujian yang tidak memadai dan kasus tanpa gejala.

Jumlahnya telah meningkat lagi di negara-negara yang sangat beragam seperti Korea Selatan, negara-negara Uni Eropa dan Lebanon.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dia berharap pandemi akan berakhir dalam dua tahun.

Tetapi seorang penasihat ilmiah terkemuka di Inggris memperingatkan Covid-19 mungkin tidak akan pernah bisa diberantas.

Karena itu, orang-orang membutuhkan vaksinasi rutin.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved