Selasa, 16 September 2025

Virus Corona

Tambah 78.761 Perhari, India Catat Rekor Dunia atas Lonjakan Kasus Covid-19 Tertinggi selama Pandemi

India mencetak rekor tertinggi atas lonjakan Covid-19 harian tertinggi selama pandemi terjadi.

Penulis: Inza Maliana
Sky News
Petugas kesehatan selama kampanye pemeriksaan di daerah kumuh Mumbai, India. 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam 24 jam terakhir, India telah mencatat rekor atas tambahan 78.761 kasus virus corona baru pada Minggu (30/8/2020).

Lonjakan angka itu merupakan yang terburuk yang pernah ada di seluruh dunia selama pandemi terjadi.

Kementerian Kesehatan India juga melaporkan 948 kematian.

Sehingga jumlah total kematian di India menjadi 63.498 kasus.

India merupakan satu di antara negara yang paling parah terkena dampak pandemi Covid-19.

lonjakan infeksi setiap hari membuat kasus COVID-19 India mencapai 2 juta jiwa.
lonjakan infeksi setiap hari membuat kasus COVID-19 India mencapai 2 juta jiwa. (Sky News)

Baca: Covid-19 Telah Menewaskan Lebih dari 50.000 Orang di India

Jumlah orang tewas di India mencapai angka tertinggi keempat di dunia setelah AS, Brasil, dan Meksiko.

Setelah India, Inggris memiliki jumlah kematian tertinggi kelima yang dilaporkan di dunia.

Jumlah kasus Covid-19 di dunia saat ini telah mencapai lebih dari 25 juta menurut Universitas Johns Hopkins.

Perjalanan India melawan pandemi sangat mengkhawatirkan.

Sebab, negara itu memiliki kasus harian dengan pertumbuhan tercepat dari negara mana pun.

Mereka melaporkan lebih dari 75.000 infeksi selama empat hari berturut-turut.

Petugas kesehatan selama kampanye pemeriksaan di daerah kumuh Mumbai, India.
Petugas kesehatan selama kampanye pemeriksaan di daerah kumuh Mumbai, India. (Sky News)

Baca: Polisi India Amankan 3 Pelaku yang Terlibat Kasus Rudapaksa dan Pembunuhan Remaja Berusia 16 Tahun

Bahkan angka penambahan kasus Covid-19 terbarunya, melampaui lonjakan harian terbesar di dunia.

Kala itu, lonjakan terbesar diraih AS pada pertengahan Juli, yakni 77.299 kasus dalam 24 jam terakhir.

Lonjakan pada Minggu kemarin ini ditengarai terjadi saat negara itu membuka kembali jaringan kereta bawah tanahnya.

Otoritas setempat juga mengizinkan acara olahraga dan keagamaan dengan beberapa batasan yang dimulai pada bulan depan.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menghidupkan kembali ekonomi.

Seorang petugas kesehatan mengambil sampel di pusat tes di New Delhi, India.
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel di pusat tes di New Delhi, India. (Sky News)

Baca: 111 Nelayan Aceh Masih Ditahan di India, Thailand dan Myanmar, Panglima Laot Minta Perhatian Jokowi

Mirisnya, sistem transportasi umum sebagai jalur kehidupan jutaan orang di Ibu Kota New Delhi, akan dibuka kembali secara bertahap mulai 7 September.

Namun, sekolah dan perguruan tinggi akan tetap ditutup hingga akhir September.

Aturan tersebut masih akan diberlakukan meski delapan negara bagian India berada di antara wilayah yang paling parah terkena dampak.

Delapan negara bagian tersebut menyumbang hampir 73 persen dari total infeksi.

Anggota suku di Kepulauan Andaman dan Nicobar yang terpencil telah dinyatakan positif Covid-19.

Hal tersebut membuktikan, bahkan virus tersebut menyebar dengan cepat di daerah yang tidak padat penduduknya.

Perkembangan virus corona di dunia

Sementara di AS, 44.635 kasus virus corona dilaporkan pada Minggu (30/8/2020) kemarin.

Angka tersebut menambah jumlah total kasus konfirmasi positif menjadi hampir enam juta jiwa.

Sedangkan Korea Selatan, yang berhasil mengendalikan penyebaran virus pada tahap awal pandemi, telah membatasi restoran dan pusat kebugaran di ibu kota.

Hal itu setelah mereka mencatat peningkatan tiga digit selama 17 hari berturut-turut.

Peningkatan tersebut menjadikan total kasus corona di Korea Selatan menjadi 19.699 dan 323 kasus meninggal.

Dan di Berlin, Jerman, polisi membubarkan protes massal terhadap pembatasan virus corona pada hari Sabtu (29/8/2020) lalu.

Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun  pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Wabah Virus Corona di Italia Makin Parah, Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis
Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Wabah Virus Corona di Italia Makin Parah, Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis (ANDREAS SOLARO / AFP)

Baca: CDC Sebut 94% Kematian Pasien Covid-19 di AS Terjadi Akibat Adanya Kondisi Medis Lain

Mereka menangkap 300 orang karena tidak menjaga jarak dan memakai masker.

Infeksi virus corona yang dilaporkan kini mencapai lebih dari 210 negara sejak kasus pertama diidentifikasi di China pada Desember 2019 lalu.

Kendati demikian, lintasan Covid-19 masih jauh dari flu Spanyol 1918, yang menginfeksi sekitar 500 juta orang dan menewaskan setidaknya 10 persen pasien.

Tetapi para ahli khawatir informasi yang ada tidak mendasari dampak sebenarnya dari pandemi.

Terutama di negara-negara berkembang dengan pengujian yang terbatas atau kurang memadai.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan