Virus Corona
Ratusan Santri Positif Covid-19, Kemenag : Pasti Diobati sampai Sembuh
Menanggapi ratusan santri yang positif virus Covid-19, Kementerian Agama memastikan santri diobati sampai sembuh.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menanggapi ratusan santri yang positif virus Covid-19, Kementerian Agama memastikan santri diobati sampai sembuh.
Selain itu, Pesantren dan santri diminta tidak panik dan tetap menjalankan protokol kesehatan.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Waryono menuturkan, pesantren sudah bekerjasama dengan Gugus Tugas Covid-19 untuk menangani kasus Covid-19.
Santri yang positif Covid-19 diobati maksimal.
Sementara santri yang tidak terkena Covid-19 melakukan isolasi mandiri.
"Harapannya (santri positif Covid-19) berkurang dan menurun sampai (sembuh), kemudian dapat diatasi seperti yang terjadi di Gontor (santri sembuh semua)," kata Waryono dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (1/9/2020).
Waryono melanjutkan, Kemenag dan Gugus Tugas Covid-19 sedang menangani kasus ini agar cepat selesai. Pesantren dan santri lain tidak perlu panik dan dibesar-besarkan.
"Saya baru saja komunikasi langsung dengan Kepala Bidang Pesantren Kemenag Jawa Timur bahwa sejumlah 500 santri sedang isolasi mandiri. Saya juga perlu mengecek antara informasi dari berita dengan kenyataan di lapangan. Yang jelas, Jawa Timur saya tahu pemerintah daerahnya sangat komitmen (membantu pesantren)," jelas dia.
Ia menuturkan, sejak awal pesantren mengikuti protokol kesehatan pemerintah untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran virus serta membuat Gugus Tugas Covid-19.
"Namun, pesantren belum semuanya mengembalikan santri karena dilakukan secara bertahap sesuai protokol kesehatan," kata Waryono
Dikutip dari Kompas.com, salah satu pondok pesantren di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dikarantina massal setelah ratusan santrinya terkonfirmasi positif.
Hingga Minggu (30/8/2020) total kasus positif di Banyuwangi menjadi 771 kasus dan didominasi oleh santri.
Dikutip dari rilis Pemkab Banyuwangi, selama karantina massal, akses jalan menuju pondok pesantren ditutup dan tidak boleh ada yang keluar masuk area ponpes.