Senin, 25 Agustus 2025

Virus Corona

Ridwan Kamil Akui Rasio Tes PCR di Jawa Barat Belum Ideal

Ridwan Kamil mengakui saat ini rasio pengetesan Covid-19 melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di wilayahnya masih belum ideal.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Ist
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengakui saat ini rasio pengetesan Covid-19 melalui metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di wilayahnya masih belum ideal.

Pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut mengatakan dengan jumlah warga yang mencapai 50 juta jiwa, Jawa Barat masih belum mencapai target.

"Tantangan kami itu ada di jumlah populasi dari jumlah populasi itu rasio PCR kami ini masih belum ideal," kata Emil dalam video yang ditayangkan pada webinar di channel Youtube Katadata Indonesia, Kamis (3/9/2020).

Saat ini, Pemprov Jabar baru mampu melakukan 20 ribu tes perhari.

Baca: Ridwan Kamil: Penduduk Jawa Barat Sebesar Korsel tapi Budget-nya 1% untuk Covid-19

Emil menargetkan pemeriksaan terhadap 50 ribu perhari.

Mantan Wali Kota Bandung ini mengatakan saat ini dengan jumlah 26 laboratorium, maksimal Pemprov Jabar hanya dapat memeriksa sebanyak 20 ribu tes perhari.

"Kami ini sudah punya 26 laboratorium dan sudah apa istilahnya mentok lah ya di angka 20 ribu tes perhari. Kami target untuk menghasilkan kurang lebih 50.000 tes per hari," ucap Emil.

Pemprov Jabar melakukan inovasi untuk meningkatkan jumlah pemeriksaan dengan tes secara kolektif.

Baca: Ridwan Kamil Ungkap Relawan Vaksin Diganggu Hoaks

Emil mengatakan pihaknya telah membuat tim khusus untuk terjun langsung melakukan pelacakan.

"Maka salah satu inovasi yang minggu ini kita mulai adalah kami membeli 27 alat portable PCR. Jadi kayak koper dan alat pcr ini kami akan keliling ke desa-desa ke mana-mana," tutur Emil.

Tim khusus ini dibuat untuk menaikan rasio tes PCR.

Tujuannya agar pelacakan dilakukan secara maksimal sehingga masyarakat yang terpapar bisa dilokalisir.

Cara Mencegah Penularan Virus Corona

Penularan virus corona dapat dilakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular sebagai berikut:

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas tubuh meningkat.

2. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan alkohol 70-80% handrub, sesuai langkah-langkah mencuci tangan yang benar.

3. Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan sekitar tidak tertular.

4. Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau dengan lipatan siku tangan bagian dalam, dan gunakan masker.

5. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

6. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, karena tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus.

7. Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika sakit atau saat berada di tempat umum.

8. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cuci tangan.

9. Menunda perjalanan ke daerah atau negara yang terjangkit virus corona.

10. Hindari bepergian ke luar rumah saat merasa kurang sehat, terutama jika merasa demam, batuk, dan sulit bernapas.

11. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka.

12. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.

13. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat.

Baca: Kasus Corona Tambah Banyak, Wagub DKI: Masyarakat Sudah Jenuh

Ilustrasi zona hijau
Ilustrasi zona hijau (https://www.freepik.com/)

Cara Menggunakan, Melepas, dan Membuang Masker

1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.

2. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.

3. Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).

4. Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan.

5. Letakkan masker di wajah. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung.

6. Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu.

7. Setelah digunakan, lepas masker, lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.

8. Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.

9. Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker, dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.

10. Masker sebaiknya hanya digunakan tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan