Rabu, 20 Agustus 2025

Virus Corona

Ketika Jokowi Berbincang dengan Guru Asal Padang Tanya Aktivitas Belajar Siswa di Tengah Pandemi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari proses pembelajaran tatap muka akan membatu siswa dalam proses belajar.

Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo berbincang dengan seorang guru asal Padang, Rika Susi Waty, melalui panggilan video yang diunggah di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 11 September 2020. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyadari proses pembelajaran tatap muka akan membatu siswa dalam proses belajar.

Namun, dalam situasi pandemi Covid-19 ini pembelajaran tatap muka tidak memungkinkan dilakukan karena anak-anak berisiko dan rentan terpapar Corona.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat berbincang dengan seorang guru asal Padang Rika Susi Waty, melalui panggilan video yang diunggah di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (11/9/2020).

Baca: Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Jawa Timur Masih Tertinggi Dibanding Provinsi Lainnya

"Memang alangkah baiknya kalau tatap muka, tapi masa pandemi seperti ini memang risikonya kalau nanti anak terpapar Covid, ya semuanya menjadi salah," kata Jokowi.

Dalam perbincangan tersebut, Kepala Negara menanyakan kepada guru matematika yang sehari-harinya mengajar di SMP Negeri 7 Padang tersebut mengenai aktivitas belajar mengajar selama pandemi ini dilakukan.

"Kita sudah enam bulan kegiatan belajar anak-anak ini lewat cara belajar online sampai sekarang. Bagaimana menurut Ibu?" tanya Presiden.

Baca: DKI Jakarta Jadi Penyumbang Tertinggi Angka Kasus Baru Positif Covid-19, Disusul Jateng dan Jatim

Rika, yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan di sekolah tersebut, menjelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berjalan.

Namun, pembelajaran daring yang dilakukan membuatnya sedikit kesulitan untuk memantau perkembangan belajar anak didiknya secara langsung.

"Kita enggak bisa memantau anak itu mampu atau tidak ya. Karena kita enggak bisa (bertemu) langsung begitu, Pak," jawab Rika.

Selanjutnya, Presiden menanyakan apakah seluruh siswa atau orang tuanya memiliki gawai yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran secara daring.

Baca: Indonesia Jajaki Peluang Kerja Sama Vaksin Covid-19 dengan Jepang

Rika menjawab memang beberapa anak didiknya mulanya tidak dapat mengikuti pembelajaran daring karena ketiadaan gawai yang dapat mereka gunakan.

Namun, pihak sekolah mencarikan solusi dan memfasilitasi para siswa tersebut untuk dapat menggunakan fasilitas yang dimiliki sekolah.

"Kebetulan kita data betul anaknya, terus kita cek anaknya ke rumah. Memang tidak mampu. Jadi kita fasilitasi ke sekolah, Pak. Pakai komputer sekolah. Ada beberapa orang, enggak banyak," katanya.

Untuk memotivasi anak didiknya, Rika terbiasa menghubungi para murid melalui panggilan video atau pesan suara.

Dari perbincangannya dengan para muridnya itu, kebanyakan siswa ingin segera kembali beraktivitas di sekolah.

"Kalau saya pribadi ya, Pak, kadang saya video call atau saya kirim pakai voice note. Cuma anak-anak ngomongnya gini, jadi kangen sekolah semuanya," ujarnya.

"Ya, yang saya dengar semuanya seperti itu," jawab Presiden.

Kepala Negara menyampaikan, memotivasi anak untuk tetap semangat belajar di tengah pandemi merupakan hal yang penting untuk terus dilakukan.

"Bu Rika tetap semangat, tetap semangat. Salam semua untuk anak-anak," katanya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan