Selasa, 7 Oktober 2025

PSBB di Jakarta

Soal PSBB Jakarta, LDII Meminta Warga Utamakan Kemaslahatan Bersama

masyarakat agar mengutamakan kemaslahatan bersama dengan prinsip tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
Dok. DPP LDII
Penjabat Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali memperketat aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), usai mendapati peningkatan paparan virus corona (Covid-19) di perkantoran dan keluarga.

Imbasnya warga yang tak lagi bekerja di Jakarta, memilih kembali ke kampung halamannya yang memicu penyebaran wabah di berbagai provinsi terutama di sekitar Jakarta, hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Penjabat Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso meminta masyarakat mengutamakan kemaslahatan bersama dengan prinsip tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

“Yang dalam kaidah fikih disebut sebagai la dharara wala dhirara. Kita harus menghindari bahaya bagi diri maupun masyarakat lainnya,” ujar Chris dalam keterangannya, Senin (14/9/2020).

Pihaknya berupaya terus mengingatkan, membantu serta menyukseskan program pemerintah di wilayah masing-masing terkait pandemi.

Baca: SIKM Tak Berlaku saat PSBB Total Jakarta, Berikut Aturan Lengkapnya

“Di wilayah zona merah, sesuai anjuran pemerintah, kami menghentikan kegiatan pengajian tatap muka dan menggantinya dengan pengajian secara daring. Sehingga tak terjadi konsentrasi warga,” ujarnya.

Sebaliknya, di wilayah zona hijau atau kota-kota yang menerapkan new normal, LDII meminta warganya menerapkan protokol kesehatan.

Chriswanto Santoso meminta masyarakat meningkatkan kepeduliannya, dengan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan.

Ia juga meminta warga menjalani pola hidup sehat dan berolahraga untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

“Terutama ketika berada di luar rumah tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak, mengenakan masker, dan selalu mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah,” ujar Chriswanto Santoso.

Menurutnya mengabaikan karantina, bisa mengakibatkan beragam masalah. Ia menggarisbawahi, wabah sangat dipengaruhi pula oleh prilaku manusia.

Untuk itu, saat terjadi pandemi, ia meminta masyarakat dan warga LDII mematuhi protokol kesehatan agar penyebaran virus corona dapat ditekan.

“Wabah membuat beragam masalah, bahkan haji sangat dibatasi dan anak-anak sekolah diliburkan. Dan yang jadi ketakutan negara adalah masalah ekonomi,” katanya

Chriswanto menambahkan LDII sendiri telah sukses melaksanakan beberapa agenda organisasi tingkat nasional hingga ke kabupaten/kota dengan sistem daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved