Virus Corona
Doni Monardo: Kita Jadikan Perawat, Dokter, dan Rumah Sakit Sebagai Benteng Terakhir Bangsa
Menurut Doni, masyarakat diharapkan bisa menjadi garda terdepan untuk menghadapi konflik ini agar tidak banyak masyarakat yang sakit.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan kolaborasi pentahelix berbasis komunitas harus menjadi ujung tombak dalam penanganan pandemi Covid-19.
Menurut Doni, masyarakat diharapkan bisa menjadi garda terdepan untuk menghadapi konflik ini agar tidak banyak masyarakat yang sakit.
Hal itu disampaikan Doni Monardo dalam acara 'Doa Perawat Untuk Negeri' melalui virtual, Selasa (15/9/2020).
"Sehingga tidak perlu terlalu banyak dirawat di rumah sakit," kata Doni.
Baca: Erick Thohir: Indonesia Akan Mendapatkan 300 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Pada 2021
Selain itu, Doni juga mengatakan, perawat, dokter, dan rumah sakit harus dijadikan sebagai benteng terakhir bangsa.
"Semoga kita semua mendapatkan rida dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa dalam perjuangan menghadapi Covid-19 ini," jelasnya.
Kepala BNPB ini juga memastikan, pemerintah bersama sejumlah menteri terus berupaya mendapatkan vaksin Covid-19.
Baca: Sempat Dikabarkan Meninggal Karena Covid-19, Sederet Artis Sahabat Ade Firman Hakim Murka
Tentunya, vaksin yang sangat ampuh untuk seluruh masyarakat Indonesia.
"Termasuk upaya-upaya untuk mendapatkan obat yang lebih mujarat untuk menghadapi Covid-19 ini," kata Doni.
Cara Mencegah Penularan Virus Corona
Penularan virus corona dapat dilakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular sebagai berikut:
1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas tubuh meningkat.
2. Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, atau menggunakan alkohol 70-80% handrub, sesuai langkah-langkah mencuci tangan yang benar.
3. Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan sekitar tidak tertular.
4. Tutup hidung dan mulut dengan tisu atau dengan lipatan siku tangan bagian dalam, dan gunakan masker.
5. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.
6. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut, karena tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi virus.
7. Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika sakit atau saat berada di tempat umum.
8. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cuci tangan.
9. Menunda perjalanan ke daerah atau negara yang terjangkit virus corona.
10. Hindari bepergian ke luar rumah saat merasa kurang sehat, terutama jika merasa demam, batuk, dan sulit bernapas.
11. Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka.
12. Ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.
13. Selalu pantau perkembangan penyakit COVID-19 dari sumber resmi dan akurat.
Baca: Kasus Corona Tambah Banyak, Wagub DKI: Masyarakat Sudah Jenuh

Cara Menggunakan, Melepas, dan Membuang Masker
1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.
2. Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.
3. Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).
4. Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan.
5. Letakkan masker di wajah. Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung.
6. Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut dan dagu.
7. Setelah digunakan, lepas masker, lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.
8. Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.
9. Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker, dengan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih berbahan alkohol minimal 60 persen.
10. Masker sebaiknya hanya digunakan tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.