Sabtu, 6 September 2025

Virus Corona

Retno: Uji Klinik Vaksin Sinovac Lancar, Tidak Timbulkan Gejala Berat

Retno Marsudi mengatakan bahwa pemberian vaksin Covid-19 harus dilakukan secara seksama dan hati-hati.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
Dok Kemlu RI
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di Jakarta, Kamis (17/9/2020). 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa pemberian vaksin Covid-19 harus dilakukan secara seksama dan hati-hati.

Pemerintah terus memantau proses uji klinik vaksin hasil kerjasama dengan Perusahaan Tiongkok Sinovac Biotech Ltd, di Bandung, Jawa Barat. 

"Berdasarkan komunikasi dengan tim uji klinik, profesor Kusnadi dan juga timnya, kami tadi pagi melakukan rapatd an memperoleh informasi bahwa laporan yang diterima sampai saat ini uji klinik berjalan dengan lancar," kata Retno dalam konferensi pers usai rapat terbatas, Senin, (28/9/2020).

Sejauh ini hasil uji klinik vaksin fase III tidak menimbulkan gejala yang berat bagi penerima vaksin. Proses pengujian akan terus dilakukan Tim Riset Uji Klinik, sampai vaksin dinyatakan lolos uji dan siap diproduksi massal.

"Tidak diperoleh efek yang berat. Jadi intinya dapat berjalan dengan lancar dan sejauh ini hasilnya baik," katanya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada jajaran kabinetnya untuk membuat rancangan vaksinasi Covid-19 sedini dan sedetil mungkin.

Baca: Presiden Jokowi akan Terbitkan Perpres Vaksinasi

Hal itu disampaikan Presiden dalam rapat terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional secara virtual dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (28/9/2020).

"Saya minta untuk rencana vaksinasi, rencana suntikan vaksin itu direncanakan secara detil seawal mungkin," katanya.

Presiden meminta rancangan tersebut dibuat dalam dua pekan dengan memuat detil waktu, lokasi, pemberi dan penerima vaksin tahap awal. 

"Saya minta dalam dua minggu ini sudah ada perencanaan yang detil, kapan dimulai, lokasinya di mana, siapa yang melakukan, siapa yang divaksin pertama, semuanya harus terencana dengan baik sehingga saat vaksin ada itu tinggal langsung implementasi pelaksanaan di lapangan," pungkasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan