Virus Corona
Anak Terkena Corona dengan Gejala Ringan Bisa Isolasi Mandiri Di Rumah
Bila anak positif dengan gejala ringan, tidak agresif bisa dilakukan isolasi mandiri di rumah. Dokter akan memberikan pengobatan yang sifatnya suporti
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningsih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sempat viral ada anak usia balita yang dibawa petugas untuk dibawa ke Rumah Sakit karena positif Covid 19.
Tatapan anak yang lugu serta tangisan orangtua yang ditinggalkan anak, membuat postingan itu menjadi viral karena tidak tega anak sekecil itu harus dipisahkan dengan orangtuanya.
Dokter spesialis anak dr Charles, M.Sc, Sp.A mengatakan, ketika anak yang terkena positif Covid, akan dilihat apakah gejalanya berat, sedang, atau ringan.
Bila anak positif dengan gejala ringan, tidak agresif bisa dilakukan isolasi mandiri di rumah. Dokter akan memberikan pengobatan yang sifatnya suportif.
Baca juga: Suami Istri Meninggal karena Corona, Anak Positif, Kegiatan Hanya ke Warung hingga Masjid
Baca juga: Masih Trauma Walau Sudah Sembuh dari Virus Corona, Elvy Sukaesih Mengaku Tak Berani Terima Tamu
“Tidak seperti orang dewasa, anak yang terkena covid harus didampingi. Bisa didampingi oleh orang yang negatif atau positif Covid. Pada gejala yang ringan bisa dilakukan di rumah, tentunya dengan protokol kesehatan. Kalau di rumah sakit, biasanya anak-anak akan kesulitan bila tidak didampingi,” ujar dokter Charles saat talkshow dengan tema ‘Perlindungan Ibu, Anak, dan Balita dari Covid 19 dari Media Center Satgas Covid 19 di Graha BNPB, Rabu (14/10/2020).
Ia menjelaskan, anak-anak masuk kelompok yang rentan terkena virus Corona karena daya tahan tubuh yang masih belum sempurna.
Ditambah lagi terkadang anak kurang disiplin menjalankan 3M (memakai masker, mencuci tangan.
Sehingga berada di rumah saja dirasakan lebih aman untuk menghindari terpapar corona.
Orangtua harus mencari kegiatan yang kreatif agar anak betah berada di rumah.
“Orangtua harus sabar sekali ketika menghadapi anak di rumah. Pesan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) lebih baik menahan rasa bosan daripada menunggu anak dalam kondisi sakit,” katanya. Orangtua juga harus sabar memberikan pengertian pada anak pentingnya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Anak-anak juga harus diberi edukasi mengenai pandemi saat ini. Dibutuhkan kreativitas agar anak paham.
Namun, saat ini sudah banyak tayangan, lagu, yang berkaitan tentang Covid 19 termasuk cara pencegahan dengan 3M, (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
“Dalam situasi pandemi saat ini, rumah relatif lebih aman, sehingga orangtua harus memberikan pengertian kepada anak. Sebagai orangtua juga harus menerapkan protokol kesehatan. Misalnya sehabis beraktivitas di luar jangan mencium atau memeluk anak sebelum mandi, keramas, dan ganti baju. Kebiasaan merokok juga harus dihilangkan. Dizaman pandemi bisa dihilangkan karena pengaruh perkembangan anak,” katanya lagi. (LIS)