Selasa, 28 Oktober 2025

Penanganan Covid

Satgas Beri Perhatian Serius Penanganan Covid-19 di Jawa Tengah, Papua, dan Bali

Prof Wiku Adisasmito mengatakan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia pada 10 provinsi prioritas menunjukkan hasil yang baik.

istimewa/Tim Komunikasi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasiona
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat memberi keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (8/10/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia pada 10 provinsi prioritas menunjukkan hasil yang baik.

Meski demikian, Wiku mengingatkan agar prestasi yang ada terus ditingkatkan.

Hal itu disampaikan Wiku saat memberikan keterangan pers terkait Perkembangan Penanganan Covid-19 melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (15/10/2020).

"Kami perlu memberikan perhatian lebih pada Jawa Tengah, Papua dan Bali," sebut Wiku.

Baca juga: Pentingnya Terapkan 3M Saat Pandemi Covid-19 kata Adam Alis

Ketiga provinsi mendapat perhatian berdasarkan hasil evaluasi dua pekan terakhir yakni pada kurun 27 September 2020, 4 Oktober 2020 dan 11 Oktober 2020.

Untuk kasus aktif secara umum menurun, namun di Jawa Tengah dan Papua mengalami peningkatan.

Pada kasus sembuh secara umum meningkat, namun pada Jawa Tengah dan Papua mengalami penurunan.

Pada kematian cenderung stagnan, namun Bali dalam dua minggu terakhir cenderung meningkat.

Untuk Jawa Tengah selama 2 pekan terakhir (27 September - 11 Oktober) persentase kasus aktif meningkat dari 22,49 persen menjadi 23,94 persen.

Kesembuhannya menurun dari 71,09 persen menjadi 70,35 persen. Kasus kematian menurun dari 6,42 persen menjadi 5,71 persen.

"Untuk kesembuhan Jawa Tengah mengalami sedikit penurunan sebesar 0,34 (4 Oktober) persen dan 0,4 persen (11 Oktober). Meskipun angkanya kecil, kesembuhan harus tetap dijaga untuk selalu meningkat," katanya.

Lalu di Papua, terjadi peningkatan persentase kasus aktif yang cukup signifikan dari 35,7 persen menjadi 43,3 persen.

Kesembuhan 62,8 persen menurun menjadi 55,21 persen. Persentase kematian fluktuatif, pada 27 September 1,34 persen naik pada 4 Oktober 1,52 persen, dan dapat ditekan kembali pada 11 Oktober menjadi 1,44 persen.

Di Papua, Wiku menjelaskan, peningkatan kasus aktif dan penurunan kesembuhan selain disebabkan transmisi lokal, bisa disebabkan kegiatan penelusuran kontak atau tracing, pemeriksaan spesimen atau testing dan pelayanan kesehatan atau treatment yang kurang.

"Selain itu banyak pasien yang datang ke rumah sakit dalam gejala berat, hal ini menyebabkan pasien kurang efektif dan menurunkan kemungkinan pasien untuk sembuh," jelasnya.

Di Bali, persentase kematiannya meningkat dalam dua pekan terakhir.

Pada 27 September persentasenya 2,97 persen, meningkat pada 4 Oktober menjadi 3,11 persen dan meningkat lagi pada 11 Oktober menjadi 3,17 persen.

Kesembuhan meningkat dari 81,90 persen pada 27 Septmeber, menjadi 83,46 persen pada 4 Oktober dan 85,90 persen pada 11 Oktober.

Kasus aktif menurun dari 15,13 persen pada 27 September menjadi 11,03 persen pada 11 Oktober.

"Peningkatan kualitas rumah sakit rujukan, ditambahnya fasilitas isolasi mandiri atau rumah sakit darurat dapat membantu menekan angka kematian. Kepada warga Bali jika ada gejala Covid-19 segera melaporkan agar dapat ditangani sedini mungkin," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved