Virus Corona
Pengaruh Cuti Bersama Terhadap Tingkat Hunian di RS Wisma Atlet Baru Bisa Dilihat 2 Pekan ke Depan
Hal tersebut disampaikan Dony saat konferensi pers di Media Center RS Wisma Atlet pada Rabu (4/11/2020).
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Kesehatan Kodam Jaya selaku Koordinator Operasional rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran (RS Wisma Atlet) Kolonel CKM dr Stefanus Dony mengatakan pihaknya baru bisa melihat atau mengevaluasi pengaruh cuti bersama pada 28 Oktober sampai 1 November 2020 terhadap tingkat hunian di RS Wisma Atlet dua pekan setelahnya.
Namun demikian Dony mengatakan ada penurunan tingkat hunian baik di tower 6 dan 7 RSDC Wisma Atlet maupun di tower 4 dan 5 Flat Isolasi Mandiri Wisma Atlet sejak 28 Oktober 2020 hingga hari ini Rabu (4/11/2020).
Hal tersebut disampaikan Dony saat konferensi pers di Media Center RS Wisma Atlet pada Rabu (4/11/2020).
"Jadi kalau kita lihat liburan cuti bersama itu kan dilaksanakan sejak tanggal 28. Kita lihat hunian pada tanggal 28 itu diisolasi mandiri itu ada 948 kemudian di RSDC sendiri 1.292.
Kalau kita lihat hari ini tanggal 4 November ada penurunan di mana isolasi mandiri sekarang ada 598 kemudian untuk RSDC sendiri gejala ringan sedang ada 974. Jadi memang ada penurunan," kata Dony.
Baca juga: RS Wisma Atlet Antisipasi Lonjakkan Pasien Covid-19 Usai Cuti Bersama Akhir Oktober
Dony mengatakan pengaruh tersebut saat ini belum bisa dihat atau dievaluasi.
Ia mengatakan pengaruh tersebut baru bisa dilihat dua pekan atau 14 hari setelahnya karena masa inkubasi virus covid-19 di tubuh penderitanya berkisar pada 14 hari.
"Apa pengaruh dari liburan baru bisa kita lihat nanti dua minggu ke depan. Jadi saat ini belum bisa kita evaluasi atau kita lihat seberapa peningkatan atau pengaruh dari liburan tersebut. Karena kita tahu bahwa memang inkubasi dari virus ini kan rata-rata dua minggu atau 14 hari. Jadi akan terlihat nanti lonjakan ini akan tinggi atau tidaknya nanti setelah dua minggu pasca liburan ini. Jadi dua minggu ke depan baru kita bisa evaluasi," kata Dony.
Sebagaimana diketahui selain melakukan penanganan terhadap pasien positif covid-19 baik dengan gejala atau tanpa gejala, Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M yakni memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.
Oleh karena itu, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).