Jumat, 5 September 2025

Virus Corona

Update Corona Sabtu, 28 November: Bertambah 5.418, Total Kasus Positif 527.999

Dilansir covid19.go.id, hingga Sabtu (28/11/2020), total sudah ada 527.999 kasus Covid-19 di Indonesia.

Editor: Daryono
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Covid-19 - Berikut update Corona Sabtu, 28 November, bertambah 5.418 kasus baru. 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih terus bertambah.

Dilansir covid19.go.id, hingga Sabtu (28/11/2020), total sudah ada 527.999 kasus Covid-19 di Indonesia.

Penambahan kasus baru mencapai 5.418 kasus dalam 24 jam terakhir.

Kabar baiknya, pasien sembuh bertambah 4.527 orang.

Sehingga, total kesembuhan berjumlah 441.983 orang.

Adapun kasus kematian bertambah 125.

Jumlah kasus berujung kematian menjadi 16.646.

Baca juga: Menunggu Hasil Swab Test, Ahli Epidemiologi Minta Rizieq Shihab Terbuka Kondisi Sakitnya

Baca juga: Kasus Covid-19 Pecah Rekor, Epidemiolog: Imbas Libur Panjang dan Kerumunan Massa

Waspadai Bulan November

Sementara itu bulan Desember 2020 dinilai memiliki risiko kenaikan angka positif Covid-19 di Indonesia.

Ahli Ilmu Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani menyebut ada dua momen yang berpotensi memunculkan kerumunan, yaitu Pilkada Serentak dan libur akhir tahun pengganti libur Idul Fitri.

"Risiko kenaikan angka Covid-19 di bulan Desember dengan dua momen ini harus diperhatikan," ungkap Laura saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (27/11/2020).

Bila tidak dapat dikendalikan, Laura menyebut ada kemungkinan kasus Covid-19 akan meledak pada awal 2021.

"Sekarang kasus Covid-19 sudah tinggi, beberapa rumah sakit dan IGD melaporkan penuh."

"Sedangkan dua even di Desember ini berisiko," ungkapnya.

Ahli Ilmu Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani
Ahli Ilmu Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair), Laura Navika Yamani (Tribunnews/istimewa)

Baca juga: Kasus Covid-19 Pecah Rekor, Epidemiolog: Imbas Libur Panjang dan Kerumunan Massa

Laura menyebut pemerintah harus mewaspadai adanya wacana libur panjang di akhir tahun 2020.

"Pemerintah harus ada upaya antisipasi, kita ingin masyarakat paham, mencari tempat liburan yang aman dan tidak abai dengan kondisi pandemi," ungkapnya.

Menurut Laura, kondisi tempat wisata yang sudah kembali buka menjadi menarik minat masyarakat.

"Yang harus dilakukan ya memberikan pemahaman semua kegiatan harus dilakukan dengan protokol kesehatan, ini wajib dan menjadi kunci," ungkapnya.

Laura menyebut dengan diterapkannya protokol kesehatan, dapat mengurangi dampak penyebaran Covid-19.

Baca juga: Pilkada 2020: Puan Maharani Minta Pemda Tingkatkan Sosialisasi Protokol Kesehatan

Selain itu, pemerintah juga harus membuat keputusan tegas untuk menghadapi libur panjang.

Termasuk di dalamnya pemangkasan jumlah hari libur.

"Masyarakat yang banyak sekali jumlahnya ini sulit dikendalikan, maka dari itu pemerintah harus ada keputusan tegas, tidak hanya mengimbau, ini tidak cukup," ungkapnya.

"Kalau dikurangi ya dikurangi, ini menutup peluang masyarakat untuk melakukan kegiatan itu," ungkapnya.

Baca juga: India Bakal Produksi Lebih dari 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Asal Rusia Sputnik V

 

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan