Rabu, 20 Agustus 2025

Penanganan Covid

WHO Akan Kunjungi China Sesegera Mungkin untuk Pelajari Asal-usul Virus Corona

Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Mike Ryan menjelaskan telah memilih para ahli dari seluruh dunia

Freepik
ilustrasi virus corona 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengunjungi China "sesegera mungkin" untuk mempelajari asal-usul virus corona (Covid-19).

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dilansir Reuters, Selasa (8/12/2020).

"Kami merencanakan dan berharap bisa berada di lapangan sesegera mungkin," katanya dalam konferensi pers.

Sebelumnya dalam pertemuan khusus dewan eksekutif organisasi pada Senin (5/10/2020) lalu, WHO sedang menunggu Pemerintah China menyetujui susunan tim internasional yang akan dikirim ke sana untuk menyelidiki asal-usul wabah virus corona (Covid-19).

Baca juga: KALEIDOSKOP 2020 - Artis yang Menikah di Tengah Pandemi Covid-19: Dinda Hauw, Nikita Willy, Sule

Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Mike Ryan menjelaskan telah memilih para ahli dari seluruh dunia untuk misi tersebut, dan sudah diserahkan ke pihak China untuk dipertimbangkan.

“Daftar calon telah diserahkan ke otoritas China untuk dipertimbangkan dan langkah selanjutnya guna mengerahkan tim," ujar Ryan, seperti South China Morning Post, Jumat (9/10/2020).

Baca juga: Ketua Umum PBNU Dinyatakan Sembuh dari Covid-19

Pada Mei lalu, WHO mendapatkan tekanan dari berbagai negara anggota untuk menindaklanjuti penelitian bagaimana virus SARS-CoV-2 ini dapat berpindah dari hewan dan menjangkiti manusia.

Kemudian pada Juli, WHO sempat mengatakan para ahli dunia dapat memulai penyelidikannya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei yang menjadi pusat wabah pertama ditemukan pada Desember 2019 lalu.

Awal Agustus, dua ahli WHO dilaporkan telah bekerja dengan otoritas kesehatan dan ilmuwan China untuk meletakkan dasar penyelidikan asal-usul tersebut.

Pada pertemuan sebelumnya, perwakilan Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Australia meminta WHO untuk mengirim tim dan memberikan lebih banyak detail tentang misi tersebut.

Namun WHO tidak dapat mengirim tim ke negara anggota tanpa pengajuan.

"Karena itu, jika China akan mensyaratkan untuk memeriksa daftar ahli, maka dari perspektif hukum internasional, 'tangan' WHO sangat terikat," kata Ayelet Berman, seorang peneliti senior di Pusat Hukum Internasional di National University Singapore.

Para analis mengatakan legitimasi misi akan bergantung pada siapa yang terlibat dan bagaimana misi itu dijalankan, terutama setelah kritik bahwa WHO menjadi kaki tangan ke China selama beberapa minggu awal munculnya wabah.

Awal 2020, China menolak seruan dari AS dan Australia untuk penyelidikan tentang asal-usul virus, sebab terlihat sebagai upaya untuk menyalahkan Beijing atas pandemi tersebut.

Namun China akhirnya mendukung penyelidikan setelah disahkan oleh WHO.

Wang Yiwei, Direktur Institut Urusan Internasional dan Pusat Studi Eropa di Universitas Renmin, mengatakan tim ahli harus diputuskan oleh WHO berdasarkan latar belakang profesional untuk mendepolitisasi penyelidikan.(Reuters/South China Morning Post/AP)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan