Selasa, 12 Agustus 2025

Penanganan Covid

Daftar Vaksin yang Telah Dipesan Pemerintah dari Sinovac Hingga Pfizer

Indonesia telah memesan 329,5 juta dosis vaksin yang berasal dari 4 jalur kerjasama bilateral dan 1 jalur kerjasama multilateral.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan pemberian bantuan modal kerja di Halaman Tengah Istana Merdeka, Rabu (6/1/2021). 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan Indonesia mendapatkan  vaksin Covid-19 sesuai dengan kebutuhan.

Indonesia telah memesan 329,5 juta dosis vaksin yang berasal dari 4 jalur kerjasama bilateral dan 1 jalur kerjasama multilateral.

"Artinya jumlah totalnya yang telah firm order itu 329,5 juta dosis vaksin. pengaturannya nanti akan dilakukan oleh menteri kesehatan," kata Presiden dalam rapat terbatas penanganan Covid-19 dan persiapan vaksinasi, Rabu, (6/1/2021).

Adapun rinciannya kata presiden yakni 125,5 juta vaksin Sinovac, yang 3 juta diantaranya telah tiba di Indonesia. Kemudian 50 juta dosis vaksin Novovax, 50 juta dosis vaksin AstraZeneca,  dan 50 juta dosis vaksin Pfizer.

Sementara untuk jalur multilateral Indonesia mendapatkan 54 juta dosis vaksin dari  Global Alliance for Vaccine and.

Immunization (GAVI), lembaga bagian dari WHO. yang akan mulai terdistribusi pada kuartal II 2021.

"Oleh sebab itu saya minta kesiapan kesiapan kita dalam rangka menuju vaksinasi ini betul-betul agar dicek dan dikontrol oleh para gubernur," katanya.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah menggunakan lima jalur pengadaan vaksin Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mencapai 426 juta dosis vaksin.

Baca juga: Ditantang Presiden agar Vaksinasi Covid-19 Selesai Kurang dari Setahun, Begini Reaksi Menkes

"Sampai sekarang ada 5 jalur pengadaan vaksin yang sudah kita tempuh, 4 di antaranya sifatnya bilateral, 1 sifatnya multilateral," kata Budi dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (29/12/2020).

Dalam pengadaan jalur bilateral, pemerintah menandatangani kontrak pengadaan 125 juta vaksin dengan perusahaan asal China, Sinovac. Lalu kerjasama pengadaan 100 juta dosis vaksin dengan Perusahaan Bioteknologi asala AS, Novovax.

Selain itu pemerintah juga akan menandatangani kerjasama dengan perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Inggris, AstraZeneca untuk pengadaan 100 juta dosis vaksin, dan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat Pfizer biontech untuk pengadaan 100 juta dosis vaksin.

"50 juta dosis vaksin (pfizer) sudah firm, sisanya opsi, Kami harap finalisasi dengan astrazeneca dan pfizer akan dilakukan dalam waktu dekat ini," kata dia.

LOUISVILLE, KY - 04 JANUARI: Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin kepada pasien di dalam kendaraan mereka selama hari pertama vaksinasi Moderna COVID-19 massal di Broadbent Arena di Kentucky State Fair and Exposition Center pada 4 Januari 2021 di Louisville, Kentucky . Senin menandai hari pertama vaksinasi drive-in massal di negara bagian itu. Petugas kesehatan adalah fokus utama vaksinasi, seperti yang diamanatkan oleh pemerintah federal.
LOUISVILLE, KY - 04 JANUARI: Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin kepada pasien di dalam kendaraan mereka selama hari pertama vaksinasi Moderna COVID-19 massal di Broadbent Arena di Kentucky State Fair and Exposition Center pada 4 Januari 2021 di Louisville, Kentucky . Senin menandai hari pertama vaksinasi drive-in massal di negara bagian itu. Petugas kesehatan adalah fokus utama vaksinasi, seperti yang diamanatkan oleh pemerintah federal. (Jon Cherry/Getty Images/AFP)

Sementara itu menurut Budi, untuk jalur multilateral Indonesia sudah bekerjasama dengan Global Alliance for Vaccine and. Immunization (GAVI), lembaga bagian dari WHO. Indonesia akan mendapatkan vaksin gratis melalui kerjasama tersebut. Hanya saja menurut Budi, jumlahnya dosis yang akan diterima belum pasti.

"Angkanya masih bergerak berapa dosis yang bisa diberikan ke Indonesia. Tapi range nya antara 3 persen dari populasi atau 16 juta dosis, sampai 20 persen dari populasi atau sekitar 100 juta dosis," kata Budi.

Lebih jauh Budi menjelaskan bahwa belum pastinya jumlah dosis vaksin yang diterima dari GAVI, melatarbelakangi pemerintah membuat kerjasama pengadaan yang sifatnya opsi dengan sejumlah perusahaan farmasi.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan