Penanganan Covid
SBY Soroti Perbedaan Info dari Menkes dan Kemenkes, Program Vaksinasi Harus Sukses Tak Boleh Gagal
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, vaksin Covid-19 dari berbagai negara merupakan harapan baru di awal 2021.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, vaksin Covid-19 dari berbagai negara merupakan harapan baru di awal 2021.
Menurutnya, sangat mungkin vaksin dan vaksinasi Covid-19 menjadi titik balik pengakhiran pandemi.
Hal itu disampaikan SBY dalam tulisannya berjudul 'Indonesia Tahun 2021, Peluang untuk Sukses Ada, Jangan Kita Sia-siakan', Jumat (8/1/2021).
"Saya yakin rakyat Indonesia, termasuk saya, sangat berharap pemerintah dapat melakukan vaksinasi nasional ini dengan baik. Harus sukses dan tak boleh gagal, karena itulah jalan bagi pengakhiran pandemi di negeri ini," kata SBY.
Selain itu, ada beberapa hal yang disoroti SBY.
Dia mengingatkan bahwa jumlah rakyat Indonesia yang mencapai 200 juta jiwa lebih, proses vaksinasi tentu memerlukan waktu.
Baca juga: SBY Peringatkan Jokowi Terkait Varian Baru Virus Corona di Inggris: Lakukan Langkah yang Tepat
"Oleh karena itu jangan sampai upaya mengatasi Covid-19 saat ini menjadi kendor, termasuk dalam menjalankan berbagai pembatasan yang diperlukan," ucap SBY.
SBY juga menyoroti perbedaan informasi antara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan pejabat senior Kemenkes terkait lama waktu vaksinasi.
Diketahui, Budi Gunadi pada 2 Januari lalu menyampaikan bahwa vaksinasi akan tuntas dalam 3,5 tahun.
Satu hari kemudian diralat oleh pejabat senior Kemenkes yang mengatakan bahwa vaksinasi akan selesai dalam waktu 15 bulan.
Artinya, vaksinasi terakhir terhadap manusia Indonesia akan berlangsung pada tanggal 13 April 2022.
"Saya tak ingin berdebat tentang realistiknya berapa lama waktu yang diperlukan untuk melakukan vaksinasi di negeri ini. Timeline-nya juga seperti apa. Yang penting, segalanya mesti direncanakan, disiapkan dan dilaksanakan dengan baik," kata SBY.