Virus Corona
Angka Kematian Covid Pecah Rekor, Satgas Khawatirkan Sistem Kesehatan RI Akan Lumpuh
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengkhawatirkan sistem kesehatan di Indonesia yang terancam lumpuh karena kasus covid naik
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penambahan kasus harian virus corona atau Covid-19 di Indonesia pada Selasa (12/1/2021) mencatatkan rekor tambahan kasus kematian.
Dilansir covid19.go.id, terdapat 302 kematian kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Angka ini menjadi yang tertinggi sejak 10 bulan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Dengan tambahan ini, total 24.645 orang di Indonesia meninggal dunia akibat Covid-19.
Baca juga: Hari Ini Presdien Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19, Prosesnya Disiarkan Langsung
Baca juga: Sakit Kepala sebagai Gejala Covid-19, Bagaimana Mengetahuinya?
Sementara itu, tambahan kasus positif mencapai 10.047 kasus.

Sehingga total kasus positif di Indonesia mencapai 846.765.
Sedangkan angka pasien sembuh bertambah 7.068. Sehingga total pasien covid-19
sembuh berjumlah 695.807.
Penambahan terbanyak kasus kematian tercatat di Jawa Tengah yaitu sebanyak 99 kasus COVID-19.
Angka kasus kematian COVID-19 tertinggi sebelumnya terjadi pada 25 Desember 2020 dengan angka kematian mencapai 258 orang.
Per Selasa (12/1/2021) kemarin total akumulatif kasus meninggal tertinggi dicatatkan oleh 2 provinsi yaitu Jawa Timur sebanyak 6.576 dan Jawa Tengah 4.161.
Sementara kasus penambahan kematian COVID-19 tertinggi lainnya dilaporkan di Jawa Timur.

Berikut penambahan angka kematian akibat covid 19 berdasarkan provinsi:
1. DKI Jakarta: 34
2. Jawa Barat: 15
3. Jawa Tengah: 99
4. Jawa Timur: 65
5. Sulawesi Selatan: 2
6. Bali: 6
7. Kalimantan Timur: 8
8. DI Yogyakarta: 3
9. Riau: 2
10.Sulawesi Tengah: 9
11.Lampung: 13
12.Banten: 2
13.Kalimantan Utara: 2
14.Sumatera Barat: 8
15.Sumatera Utara: 1
16.Sulawesi Utara: 2
17.Sumatera Selatan: 1
18.Sulawesi Barat: 4
19.Sulawesi Tenggara: 1
20.Kalimantan Tengah: 1
21.NTB: 1
22.Aceh: 5
23.NTT: 7
24.Kalimantan Selatan: 1
25.Kepulauan Riau: 2
26.Papua Barat: 1
27.Bengkulu: 4
28.Maluku Utara: 2

Terkait adanya penambahan kasus kematian dan kasus positif covid-19 yang terus meroket signifikan dalam beberapa bulan terakhir, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengkhawatirkan sistem kesehatan di Indonesia yang terancam lumpuh.
"Apabila angka ini terus meningkat dan menyebabkan kasus rumah sakit penuh, maka sangat berpotensi untuk menaikkan angka kematian akibat Covid-19.
Sistem kesehatan kita akan lumpuh," kata Wiku saat jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Apabila sistem kesehatan lumpuh, lanjut Wiku, penanganan penyakit di rumah sakit selain Covid-19 bisa terganggu.
Wiku kemudian membeberkan tingkat keterisian tempat tidur di beberapa provinsi Indonesia yang telah melampaui batas.
Tercatat 7 provinsi yang telah melewati ambang batas 70 persen ketersediaan tempat tidur penanganan COVID-19.
Peringkat pertama adalah DKI Jakarta (82 persen) disusul Banten (81 persen), DI Yogyakarta (78 persen), Jawa Barat (75 persen).
Kemudian diikuti Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah yang masing-masing 71 persen.
Selain itu, jumlah tenaga kesehatan yang meninggal pun terus naik.
Berdasarkan data LaporCOVID-19, per 12 Januari 2021, sekitar 607 tenaga kesehatan telah meninggal akibat COVID-19.
Untuk mengantisipasi hal tersebut Satgas juga membentuk bidang baru yaitu Bidang Perlindungan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.
Menurut Wiku, hal ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan tenaga medis.
"Dan menurunkan penambahan angka kematian tenaga kesehatan akibat Covid-19 dengan pendekatan promotif dan preventif, serta kuratif dan rehabilitatif melalui respon cepat," kata Wiku.
Hal ini juga, menurut Wiku, sebagai upaya pemerintah melengkapi upaya penanganan pandemi Covid-19.
Yang mana keberadaan tenaga kesehatan saat ini semakin berkurang karena gugur menjadi korban terpapar Covid-19.
Jangan Abaikan Protokol Kesehatan
Dari data yang disampaikan sebelumnya pada agenda keterangan pers pada Selasa (3/1/2021) lalu, Wikumenyebut bahwa hingga saat ini sudah tercatat ada 237 dokter yang meninggal.
Dimana tren dokter yang meninggal cenderung mengalami peningkatan dan terutama terjadi di bulan Desember 2020.
Jika masyarakat terus abai dan tidak menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat, maka fasilitas kesehatan yang ada tidak akan cukup menangani kasus-kasus baru.
"Satu-satunya cara bagi masyarakat adalah dengan mencegah penularan dan menjalankan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan," kata Wiku.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan bahwa saat ini terjadi lonjakan kasus aktif Covid-19.
Lonjakan kasus aktif terjadi selama dua bulan terkahir, sejak pekan kedua November tahun lalu.
Kasus aktif Covid-19 yakni jumlah kasus Covid-19 dikurangi jumlah angka kesembuhan dan angka kematian.
"Sampai dengan hari ini kasus aktif mengalami peningkatan yang sangat signifikan dalam dua setengah bulan terakhir,"kata Doni.
Pada awal minggu kedua November, Doni mengatakan kasus aktif di Indonesia yakni 12,12 persen dengan angka 54 ribu kasus.
Jumlah tersebut melonjak lebih dari dua kali lipat pada 11 Januari 2021.
"Tetapi pada hari ini atau hari kemarin tercatat kasus aktif kita sudah mencapai sekitar 123.000 orang, artinya telah terjadi peningkatan lebih dari dua kali lipat tepatnya sekitar 122 persen,"katanya.
Pemerintah kata Doni terus berupaya agar melonjaknya kasus aktif tidak membuat pasien Covid-19 terutama yang memiliki gejala berat abai tertangani.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan menambah kapasitas RS untuk penanganan Covid-19.
"Termasuk ketersediaan BOR (bed occupancy ratio) untuk ICU dan juga untuk ruang
isolasi," pungkasnya. (Tribun Network/fik/why/wly)