Senin, 18 Agustus 2025

Penanganan Covid

Airlangga Rahasiakan Positif Covid-19, Ketua IDI : Tracing Pekerjaan Mulia

Diketahui Menko Perekonomian tersebut mendadak hadir dan menjadi salah satu pendonor plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia

Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris
Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (4/1/2021). Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Pemerintah akan memulai pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 dalam waktu dekat. Hal tersebut akan dilakukan segera setelah adanya izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tribunnews/HO/BPMI Setpres/Kris 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih menanggapi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang sempat merahasiakan diri tertular Covid-19.

Diketahui Menko Perekonomian tersebut mendadak hadir dan menjadi salah satu pendonor plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta, Selasa (19/1). 

Menurutnya, jika seseorang positif Covid-19 ada baik membuka diri agar memudahkan proses pelacakan atau Tracing, di mana 3T yang menjadi upaya pemerintah mengendalikan virus corona.

"Kalau pelacakan itu dilakukan dengan baik, cepat ditemukan, karena pelacakaan itu pasti diiringi dengan testing. Jadi membantu proses pelacakan itu sebenernya pekerjaan mulia," ungkap dia, dalam diskusi virtual, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Beban Ganda Kondisi Bencana Alam di Tengah Covid-19

Baca juga: Dr Tirta Beri Selamat Kepada Ribka Ciptaning yang Posisinya Digeser Setelah Menolak Vaksin Covid-19

Baca juga: Kenapa Pria Lebih Rentan Terpapar Covid-19 daripada Wanita?

Daeng mengatakan dalam situasi pandemi seperti ini semua orang perlu melindungi diri sendiri dan orang lain.

 ”Semua rakyat memiliki tanggung jawab untuk menyelamatkan diri dan untuk menyelamatkan orang-orang yang sudah berhubungan,” ujar Daeng.

Ia mengatakan, baik pejabat publik maupun masyarakat  sudah seyogyanya bertanggung jawab untuk menyampaikan kondisi kesehatan apalagi di tengah pandemi seperti ini.

"Semuanya memiliki tanggung jawab, karena ini bukan persoalan kepemerintahan, bukan masalah politik juga. Ini persoalan pelayanan kesehatan jadi sudut pandangnya semuanya sama,"  beber Daeng.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan