Kamis, 11 September 2025

Ini Gejala yang Dirasakan Bupati Sleman saat Dinyatakan Terpapar Covid-19 Seminggu Setelah Divaksin

Bupati Sleman Sri Purnomo mengaku merasakan kondisi seperti saat akan terkena flu, yakni gejala batuk dan suhu badan yang tinggi.

Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Dok Pemkab Sleman
Bupati Sleman, Sri Purnomo, menjalani rapid test antigen sebelum menerima vaksin COVID-19, Rabu (13/01/2021). - Bupati Sleman, Sri Purnomo, menceritakan apa yang ia rasakan saat dinyatakan terpapar Virus Corona seminggu setelah disuntik Vaksin Sinovac. 

TRIBUNNEWS.COM - Bupati Sleman, Sri Purnomo, menceritakan apa yang ia rasakan saat dinyatakan terpapar virus Corona seminggu setelah disuntik Vaksin Sinovac.

Diketahui, Sri Purnomo dinyatakan terinfeksi virus Corona atau SARS-CoV-2, enam hari setelah disuntik vaksin Covid-19.

Sri Purnomo mengaku merasakan kondisi seperti saat akan terkena flu, yakni gejala batuk dan suhu badan yang tinggi.

Hal itu tidak berbeda jauh dengan gejala yang dirasakan masyarakat pada umumnya ketika terpapar Covid-19.

"Ketika saya di rapid test antigen itu dan PCR swab itu memang kondisi saya seperti orang uang sedang flu. Awal flu itu kan agak demam agak sedikit batuk, itu terjadi di fisik saya seperti itu," kata Sri saat berbincang di Kompas Tv, Jumat (22/1/2021) sore.

Setelah disuntuk vaksin pada Kamis (14/1/2021) lalu, ia langsung beraktivitas seperti hari biasa.

Bahkan, ia masih kuat untuk berolahraga seperti hari biasa dengan lari pagi sejauh 10 km.

"Ketika tanggal 14 Januari divaksin, hari Jumat saya olahraga lari seperti biasa 10 km, hari Minggu saya juga lari gak ada masalah apa-apa," kata dia.

Baca juga: Kemenkes Bantah Bupati Sleman Positif Covid-19 akibat Vaksin, Diduga Sudah Terpapar saat Divaksin

Baca juga: Bupati Sleman Tertular Covid-19 Setelah Disuntik Vaksin? Berikut Penjelasan Kemenkes

Namun, pada Selasa, yang mana biasanya ia lari setiap dua hari sekali, saat itu ia merasa tidak kuat untuk berlari.

"Saya sudah merasa itu Selasa pagi, saya olaharga lari pagi itu dipersendian rasanya seperti orang terkena flu," bebernya.

Meski begitu, ia masih tetap bekerja seperti biasa, bahkan juga ikut meninjau proyek pembangunan bersama Gubernur Yogyakarta.

"Hanya saja malam harinya, Selasa malam Rabu itu saya merasakan batuk-batuk dan suhu tinggi 37,6 derajat," kata dia.

Esoknya, pada hari Rabu ia bekerja di kantor setengah hari kemudian memutuskan untuk istirahat di rumah.

Ia lalu disarankan untuk melakukan rapid test antigen dan ternyata hasilnya positif yang kemudian dilaksanakan Swab Test PCR.

"Oleh anak-anak itu disarankan rapid test antigen, dan ternyata hasilnya positif, kemudian langsung tes swab PCR dan hasil Kamis pagi ternyata positif juga," jelasnya.

Setelah dinyatakan positif terpapar Covid-19, Sri langsung melakukan pemeriksaan lanjutan di Rumah Sakit.

"Setelah dinyatakan positif, saya diperiksa kemudian kami dicek thorax melalui ct scan dan foto rontgen hasilnya semuanya bersih, terus saya memilih isolas mandiri di rumah," sambungnya.

Saat ini, kondisi dirinya cukup sehat dan sedang menjalani isolasi mandiri.

"Kondisi fisik saya sehat wal afiat, seperti tidak ada apa-apa, cuma karena dinyatakan positif ya kita taat aturan isolasi mandiri," kata dia.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat yang telah divaksin untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Baca juga: KRONOLOGI Bupati Sleman Sri Purnomo Positif Covid-19 setelah Menerima Vaksin, 2 Kali Lakukan Tes

Baca juga: Bupati Sleman Positif Covid-19 Sepekan setelah Divaksin, Ini Cara Kerja Vaksin Covid-19

Bukan dari Vaksin

Di sisi lain, Sri meyakin meyakini dirinya terpapar Virus Corona bukan dari vaksinasi.

"Saya meyakini hasil swab positif ini bukan dari vaksin yang saya terima. Karena vaksin dibuat dari virus yang telah mati," ujar Sri dalam keterangan yang ia unggah di Instagramnya @sripurnomosp.

Ia meyakini dirinya terpapar virus itu karena tertular menginat jarak dari vaksinasi itu sekitar satu minggu, sehingga imun ditubuhnya belum terbentuk.

"Tidak ada laporan di dunia yang menyatakan virus mati divaksin itu kembali hidup. Jadi saya pasti tertular. Kalau baru 1x vaksin kekebalan saya belum sepenuhnya terbentuk," sambungnya.

"Ya saya alami ini bukan termasuk KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imuniasi," imbung dia.

Ia pun mengajak masyarakat untuk menyukseskan vaksinasi dan juga mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan meski telah divaksin.

"Mari kita teruskan terget vaksinasi sampai 70% masyarakat Indonesia. Dan kita tetap berjuang dengan berdisiplin protokol kesehatan agar pandemi ini berkurang," jelasnya.

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan