Penanganan Covid
Survei Indikator : 41 Persen Masyarakat Tak Bersedia Divaksin Covid-19
Rinciannya 39,1 persen masyarakat kurang bersedia dan 8,9 persen yang tidak bersedia divaksin
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei nasional mengenai vaksinasi Covid-19, Minggu (21/2/2021).
Hasil survei menunjukkan masih tingginya jumlah masyarakat Indonesia yang tidak bersedia divaksin.
Survei Indikator mencatat 41 persen masyarakat Indonesia tidak bersedia disuntikkan vaksin Covid-19, meskipun Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menjadi contoh bagi masarakat untuk pertama kalinya disuntikkan vaksin Covid-19.
Adapun rinciannya 39,1 persen masyarakat kurang bersedia dan 8,9 persen yang tidak bersedia divaksin.
“Meskipun survei dilakukan setelah Presiden sendiri langsung menjadi apa orang pertama yang untuk dipaksain itu masih banyak yang tidak bersedia.
Totalnya itu 41 persen orang yang kurang bersedia atau sangat tidak bersedia,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis secara virtual hasil survei Indikator: ‘Siapa Enggan Divaksin? Tantangan dan Problem Vaksinasi Covid-19,’ Minggu (21/2/2021).
Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut 157.088 Kasus Aktif di Indonesia
Dalam hasil survei Indikator pada Desember lalu, diketahui 43 persen masyarakat kurang dan tidak bersedia divaksin.
Artinya hanya turun dua persen jumlah orang yang tak bersedia divaksin.
“Efek dari Presiden Jokowi divaksin pertama ada. Tetapi efeknya hanya dua persen yang menurunkan masyarakat yang awalnya tidak bersedia menjadi bersedia untuk divaksin,” jelasnya.
“Tetapi yang tidak bersedia ini masih cukup besar menurut saya. Saya kira yang lain juga punya perasaan yang sama. Karena masih ada juga di 4,2 ersen masyarakat yang nggak mau jawab.”
“Jadi 41 persen itu bukan angka yang kecil ini bisa menjadi masalah karena vaksinasi itu pada dasarnya bicara untuk kepentingan bersama. Bagaimanapun tujuan vaksin itu herd immunity jadi tidak tercapai,” tegasnya.
Berdasarkan data survei Indikator, 15,8 persen masyarakat sangat bersedia divaksin. Sementara 39,1 persen masyarakat cukup bersedia untuk disuntikkan vaksin terhadap dirinya.
Baca juga: Survei Indikator: Hampir Seperlima Penduduk Indonesia Anggap Covid-19 Hoaks
Indikator Politik Indonesia melakukan survei ini pada 1 hingga 3 Februari 2021, dengan 1.200 responden menggunakan metode simple random sampling. Adapun toleransi kesalahan atau margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.
Sampel responden berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Dengan situasi pandemi Covid-19, Indikator Politik Indonesia melaksanakan survei dengan kontak telepon kepada responden.
Melalui temuan ini, menurut dia, terjadi mis-informasi di tengah masyarakat. Untuk itu ini adalah kerja bersama semua pihak untuk memberikan informasi yang tepat seputar Covid-19.